Minggu ini
sarat dengan even ekonomi penting yang dapat mempengaruhi pergerakan
pasar keuangan dunia, di antara rapat regular ECB dan data
ketenagakerjaan AS.
Di tengah lesunya ekonomi dan rendahnya inflasi di zona euro, muncul
desakan agar ECB mengambil tindakan tegas. Dengan terjadinya krisis di
Ukraina, timbul pemikiran kondisi ekonomi bisa semakin memburuk.
Alhasil, desakan agar ECB bertindak semakin kuat, dan merespon hal itu,
sang presiden Mario Draghi mulai memberi sinyal-sinyal ke sana.
Dengan mengatakan ekspektasi inflasi semakin rendah, Draghi semakin
membuka peluang ECB bisa menerapkan program pembelian obligasi. Memang,
belum tentu langsung diumumkan minggu ini, tapi peluangnya semakin
besar. Alhasil, Draghi kemungkinan besar bersikap dovish, apalagi bila
mengumumkan revisi turun proyeksi PDB dan inflasi 2014-2015.
Berbeda dengan ECB, yang masih berkutat dengan kebijakan longgar, BOE
justru mulai mempertimbangkan normalisasi kebijakan. Performa ekonomi
Inggris yang di atas negara maju lainnya menjadikan BOE bank sentral G-7
pertama yang siap menaikkan rate. Dalam minutes bulan lalu ditunjukkan
ada dua dari sembilan pejabat mendukung kenaikan suku bunga.
BOE hampir dipastikan tidak akan mengumumkan keputusan baru dalam
rapat Kamis nanti. BOE juga kemungkinan tidak akan mengirim sinyal soal
kenaikan rate lebih cepat. Sejauh ini, memang belum ada perkembangan
yang dapat mengubah prospek kenaikan rate baru bisa datang awal tahun
depan. BOE sepertinya masih bersikap wait-and-see, melihat indicator
penting seperti inflasi dan pertumbuhan upah sebelum mengubah kebijakan.
Selanjutnya, fokus pasar tertuju ke data ketenagakerjaan AS, yang
diperkirakan akan menunjukkan lapangan kerja tetap tumbuh di atas 200
ribu, yang membuat tingkat pengangguran turun. Payroll diperkirakan naik
216.000 selama Agustus, dan tingkat pengangguran turun 0,1% ke 6,1%.
Data ini penting untuk mengukur prospek kebijakan moneter the Fed.
The Fed tidak akan mengubah kebijakan dalam waktu dekat, namun
konsistensi pertumbuhan lapangan kerja bisa mendukung pandangan the Fed
masih unggul disbanding bank sentral lainnya, seperti ECB dan BOJ.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar