Euro tenggelam ke level terendah dalam setahun di tengah memburuknya
situasi di Ukraina. Namun pasar AS libur hari ini, dan investor mungkin
memilih menunggu dulu rapat empat bank sentral minggu ini, yang membuat
pergerakan mata uang terbatas.
Kondisi di Ukraina semakin panas, dengan Presiden Ukraina Petro
Poroshenko memperingatkan perang skala penuh bisa terjadi bila pasukan
Rusia terus bergerak membantu separatis pro-Moskow. Hal itu datang
setelah upaya gencatan senjata gagal dicapai minggu lalu. AS menyebut
Rusia bertanggung jawab atas kekerasan di Ukraina timur dan siap
menambah sanksi.
Para analis mengatakan risiko yang mungkin timbul dari krisis Ukraina
dan inflasi yang terus rendah dapat memaksa ECB untuk menyediakan
stimulus tambahan suatu saat, bila tidak minggu ini. Akhir-akhir ini,
memang muncul spekulasi ECB harus bertindak untuk menyelamatkan ekonomi
zona euro, dengan menerapkan kebijakan agresif seperti pembelian
obligasi. ECB akan menggelar rapat minggu ini, fokus utama terletak pada
apakah sang presiden Mario Draghi memberi sinyal pembelian obligasi.
Euro diperdagangkan di $1,3124, dengan sempat menyentuh $1,3118 atau
terendah sejak 25 Agustus, setelah melemah 0,4% akhir pekan lalu.
Support ada di $1,3100, bila ditembus euro terancam menuju $1,3050.
Terhadap yen, euro stabil di 136,70, dengan support di 136,30 dan
resistance di 137,30.
Selain karena faktor Eropa, dollar berhasil menyentuh level tertinggi
dalam 13 bulan berkat data yang menunjukkan sentimen konsumen AS naik
ke 82,5 di Agustus dari 79,2 di Juli. Dengan liburnya pasar AS malam
nanti, pergerakan mata uang kemungkinan terbatas. Indeks dollar berada
di 82,75 hari ini, berusaha menembus resistance 82,80. Penembusan level
itu membuka peluang ke 83,00. Atas yen, dollar diperdagangkan di 104,16
dan terhadap franc, dollar berada di 0,9195.
Rekomendasi
EUR-USD
USD-JPY
GBP-USD
USD-CHF
AUD-USD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar