BRANCH OFFICE BANDUNG

BRANCH OFFICE BANDUNG
JL. WR. SUPRATMAN No. 21 BANDUNG

Senin, 01 September 2014

Rebound IHSG Sambil Menanti Data Neraca Perdagangan

Tekanan jual yang terjadi pada hari Jumat sore kemarin, sepertinya hanya tekanan jual sesaat, karena hingga pagi hari ini, tidak terlihat adanya berita yang cukup besar untuk menggerakkan harga hingga seperti itu.

Meskipun demikan dengan posisi penutupan IHSG dibawah suport di 5165, signalnya relatif tidak terlalu bagus karena telah membuka potensi koreksi hingga 4900 – 5050.  Setidaknya, IHSG membutuhkan posisi penutupan diatas resisten di 5165 untuk membatalkan signal negatif yang kemarin muncul.

Kenaikan 18,88 poin (+0,11 persen) yang terjadi pada indeks Dow Jones Industrial (DJI) pada hari Jumat, telah membuat indeks dari bursa di kawasan Asia padi ini cenderung bergerak bervariasi.  Indeks Hang seng running dengan kenaikan tipis, dibawah 0,1 persen, sedangkan Indeks Strait Times juga bergerak fluktuatif, dengan kenaikan atau penurunan kurang dari 0,1 persen juga.  Tidak terlihat adanya sentimen yang kuat pada bursa regional.

Dengan minimnya sentimen dari bursa regional, IHSG hari ini diperkirakan bakal mengalami teknikal reboud, ditengah para pemodal yang sedang menunggu pengumuman angka neraca perdagangan di bulan Juli, serta angka inflasi Agustus yang akan diumumkan oleh BPS siang nanti.  IHSG bakal bergerak bervariasi pada kisaran sempit, 5125 – 5165.  Hanya penutupan diatas resisten 5165 yang akan memberikan signal positif bagi pergerakan IHSG.

Konsolidasi yang tengah terjadi pada IHSG, membuat pemodal harus lebih bersabar dalam melakukan positioning.   Untuk posisi jangka menengah, akumulasi lebih kami sarankan ketika IHSG memasuki kisaran suport 4900 – 5050.

Global outlook
 
Saham Asia bergerak variatif hari ini di tengah memanasnya kembali ketegangan geopolitik di Ukraina. Selain itu, investor juga berhati-hati menjelang data manufaktur China.

Indeks Nikkei menguat 0,21%, dibantu oleh pelemahan yen. Indeks Kospi masih flat. Indeks Singapura STI juga flat. Di Hong Kong, indeks Hang dibuka melemah 0,1%.  Akhir pekan lalu, Wall Street mencatat hasil positif, dengan indeks S&P 500 naik 0,33%.

Presiden Ukraina Petro Poroshenko memperingatkan perang skala penuh bisa terjadi bila pasukan Rusia terus bergerak membantu separatis pro-Moskow. Hal itu datang setelah upaya gencatan senjata gagal. AS menyebut Rusia bertanggung jawab atas kekerasan di Ukraina timur dan siap menambah sanksi.

Sembari mewaspadai perkembangan di Ukraina, investor menunggu data manufaktur dari China. Indeks PMI manufaktur versi pemerintah turun ke 51,1 di Agustus dari 51,7 di Juli. Sedangkan HSBC akan mengumumkan angka final indeks PMI versinya, yang minggu lalu keluar memperlihatkan level terendah dalam tiga bulan.

Minggu ini cukup sarat dengan even penting, seperti rapat bank sentral dari RBA, BOJ, BOE dan ECB, serta data ketenagakerjaan AS.

Pada dasarnya, saham global sudah mencapai valuasi yang tinggi, seperti di AS yang sudah mencetak rekor beberapa kali. Kondisi di regional tidak jauh berbeda, seperti indeks Hang Seng yang meraih level tertinggi dalam 6 tahun minggu lalu. Alhasil, koreksi suatu saat tidak terelakkan.

Review IHSG
 
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi di akhir minggu akibat aksi jual menjelang penutupan. Pada penutupan perdagangan, Jumat (29/08/2014), IHSG merosot 47,616 poin (0,92%) ke level 5.136,863.

Belum adanya katalis baru memicu investor untuk melakukan aksi profit taking. Masalah pro – kontra kenaikan harga Bahan Bahan Minyak (BBM) masih menjadi sentimen negatif  yang datang dari dalam negeri. Sementara itu, penurunan bursa regional dan global akibat kekhwatiran Ukraina makin memperberat sentimen.

Sebanyak tujuh sektor memerah. Tiga sektor dengan penurunan terbesar yaitu sektor keuangan turun 1,66%, sektor konsumer  turun 1,5%, dan sektor manufaktur turun 1,34%.

Saham-saham yang naik di antaranya adalah Multi Bintang (MLBI) naik Rp 25.500 ke Rp 1,03 juta, Rida Vivatex (RDTX) naik Rp 950 ke Rp 6.000, First Media (KBLV) naik Rp 545 ke Rp 2.730, dan Maskapai Reasuransi (MREI) naik Rp 525 ke Rp 6.400.

Saham-saham yang turun antara lain Unilever (UNVR) turun Rp 1.075 ke Rp 31.025, BCA (BBCA) turun Rp 650 ke Rp 11.200, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 600 ke Rp 54.000, dan Astra Agro (AALI) turun Rp 500 ke Rp 25.500.

Ulasan Teknikal
 
IHSG
IHSG 1 sep
 
Kegagalan IHSG bertahan di atas support 5.150 menyebabkan tren jangka pendek IHSG kembali bearish. Pola long black candlestick, serta indikator stochastic yang dead cross masih memungkinkan IHSG melanjutkan penurunannya untuk menguji support di kisaran 5.088 – 5.113. Sementara itu, sinyal positf akan muncul jika IHSG kembali bergerak di atas resistance 5.174. Untuk hari ini, IHSG diperkirakan akan bergerak di kisaran 5.088 – 5.174.

R3    5230
R2    5211
R1    5174
Pivot    5156
S1    5118
S2    5100
S3    5062

Stock Pick
 
DILD
DILD 1 Sep
 
Trend bullish, namun indikator stochastic serta RSI sudah terlihat overbought . Candlestick membentuk pola spinning top, bisa membuka potensi pembentukan pola evening star, sebuah sinyal reversal. Support terdekat berada di kisaran 570. Sinyal reversal akan muncul jika support tersebut kemudian ditembus, dengan potensi penurunan lanjutan menuju kisaran 535.
 
Rekomendasi     : Sell breakout 570
 
Support                  : 570, 535
Resistance            : 595, 630

KIJA
KIJA 1 sep
Harga bergerak di atas support 276 serta MA 10, indikasi trend jangka pendek kembali bullish. Indikator stochastic serta RSI juga masih menunjukkan sinyal positif, meski mulai mendekati area overbought. Untuk itu, kami masih melihat potensi kenaikan bagi KIJA untuk menguji resistance di  296. Jika ditembus, kenaikan bisa berlanjut menuju area 304 – 314.
 
Rekomendasi     : Trading buy, stop loss breakout 276,  target 296.
 
Support                  : 276, 268
Resistance            : 292, 296

Rekomendasi
 
Stock Screener
SS 1 sep

Tidak ada komentar: