Harga emas anjlok ke bawah level psikologi $1200, turun sekitar 1,8%
pada penutupan akhir minggu lalu.
Penurunan emas tersebut dipicu oleh
penguatan mata uang dollar setelah data ketenagakeerjaan AS yang
positif, yang mendukung spekulasi bahwa the Fed akan menaikkkan tingkat
suku tahun depan.
Data dari pemerintah AS Jumat lalu menunjukkan lapangan kerja tumbuh
248.000 selam September, yang membuat tingkat pengangguran turun 0,2% ke
5,9% atau terendah sejak Juli 2008. Data ini menegaskan ekonomi AS
terus pulih dan lebih cerah dibandingkan negara maju lainnya. Data ini
juga mengukuhkan pandangan di pasar bahwa the Fed berpeluang menjadi
bank sentral negara maju pertama yang bisa menaikkan suku bunga.
Data ini menjadi faktor yang melambungkan dollar. Mata uang AS itu masih
menunjukkan keperkasaan, di tengah prospek kenaikan suku bunga
pertengahan tahun depan. Penguatan dollar dan prospek kenaikan rate
semakin menekan emas.
Dari sisi teknikal, trend bearish continuation terkonfirmasi setelah
harga menembus support sebelumnya di $1204. Pembentukan pola long black
candlestick menunjukkan bahwa tekanan seller masih kuat, mendukung
penurunan lanjutan. Setelah kisaran support di $1187 – $1200 berhasil
diraih, maka target penurunan selanjutnya kemungkinan akan menguji
kembali area $1.180, yang merupakan area terendah tahun lalu.
Sementara itu, trend bearish jangka pendek hanya akan berakhir jika
harga kembali mampu bergerak di atas resistance $1204 (yang sebelumnya
merupakan area support).
Rekomedasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar