Saham Asia
bergerak positif menyusul reli Wall Street berkat data ketenagakerjaan
AS. Namun penguatan terbatas di saat investor masih mengamati aksi demo
di Hong Kong.
Indeks Nikkei menguat 1,28%, turut didorong oleh pelemahan yen.
Indeks Kospi masih flat. Indeks Hang Seng menguat 0,45%. Bursa di China,
Singapura, dan Malaysia ditutup karena libur nasional.
Wall Street menutup perdagangan pekan lalu dengan hasil gemilang, di
mana semua indeks utama reli di atas 1%, didukung oleh data payroll yang
mengesankan.
Data Jumat lalu menunjukkan lapangan kerja di AS tumbuh
248.000 selama September, yang membuat tingkat pengangguran turun 0,2%
ke 5,9%, terendah dalam 6 tahun.
Aksi protes pro demokrasi di Hong Kong memasuki minggu kedua.
Pembicaraan antara pemerintah dan mahasiswa masih buntu. Pemerintah
menetapkan hari ini sebagai tenggat waktu untuk polisi mengembalikan
akses ke gedung pemerintahan.
Pada dasarnya, saham global sudah mencapai valuasi yang tinggi,
seperti di AS, di mana indeks utamanya sudah mencetak rekor beberapa
kali. Di kuartal ketiga, saham AS mencatat penguatan ketujuh kali
berturut-turut. Di Asia juga tidak jauh berbeda, dengan beberapa indeks
sudah mencapai level tertinggi dalam beberapa tahun. Ada kekhawatiran
setelah program pembelian obligasi the Fed berakhir bulan ini, atau
setelah musim laporan keuangan, saham terancam mengalami koreksi
signifikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar