Pasca FOMC semalam, harga emas makin merosot dan diperdagangkan dekat
level terendah tiga minggu setelah the Fed megakhiri program pembelian
assetnya serta menyatakan keyakinannya terhadap pemulihan ekonomi,
menguangi minat beli safe haven emas.
Pasca rapatnya, setelah menyatakan program QE senilai $85 miliar per
bulan berakhir, the Fed mengatakan masih kebijakan akomodatif untuk
waktu yang masih lama (considerable time). The Fed juga menyoroti
kondisi lapngan kerja yang terus membaik dan kekuatan ekonomi secara
keseluruhan. Sebelumnya, the Fed mengatakan penciptaan lapangan kerja
belum maksimal. Optimisme itu dianggap sebagai bentuk kemungkinan suku
bunga bisa naik lebih cepat dari perkiraan. Spekulasi kenaikan suku
bunga mengurangi minat beli emas sebagai investasi alternatif. Optimisme
the Fed terhadap ekonomi juga telah melambungkan mata uang dollar,
makin memperberat sentimen ke emas.
Mencerminkan minat beli investor, cadangan emas di SPDR Gold trust,
reksadana berbasis emas terbesar dunia, mengalami penurunan sebesar
0,16% menjadi 742,40 ton kemarin, level terendah dalam enam tahun.
Dari sisi teknikal, pola long black candlestick menunjukkan bahwa seller
masih dominan. Pola tersebut mengindikasikan bearish continuation.
Indikator stochastic masih dead cross, mendukung penurunan lanjutan.
Harga juga kini mulai bergerak di bawah support sebelumnya di $1219.
Untuk itu, kami masih melihat potensi penurunan lanjutan untuk menguji
support berikutnya di kisaran $1203. Sementara itu, sinyal positif akan
muncul jika harga mampu bertahan di atas resistance terdekatnya di
$1219.
Rekomendasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar