Nikkei
Indeks Nikkei awali perdagangan minggu ini dengan hasil
positif. Kenaikan indeks dipicu data ketenagakerjaan AS di September
yang lebih baik dari perkiraan. Selain itu kembali melemahnya yen
mendorong kinerja saham ekspor seperti Toyota Motor Corp dan Honda Motor
Co. Indeks Nikkei ditutup menguat 1,16%, atau 182,30 poin, ke
15.890,95.
Aksi profit taking yang dialami bursa AS dari
kenaikan tajam sebelumnya, kemungkinan berimbas pada indeks Nikkei kali
ini seiring juga dengan kembali menguatnya yen dengan berada di bawah
109 terhadap dollar. Fokus investor kini tertuju pertemuan bank sentral
Jepang (BOJ). Stimulus BOJ diperkirakan tetap tapi adanya harapan BOJ
menurunkan penilaian ekonomi dengan mempertimbangkan melemahnya data
ekonomi Jepang.
Rekomendasi
Kospi
Sempat menguat diawal perdagangan berkat kenaikan
indeks utama Wall Street akhir pekan lalu, gagal memberi dukungan bagi
indeks Kospi ditutup menguat kemarin. Investor hanya bereaksi sesaat
data membaiknya data ekonomi AS. Sentimen negatif lokal datang dari
cadangan devisa Korsel turun untuk dua bulan berturut-turut di
September. Indeks Kospi ditutup turun 7,77 poin, atau 0,39% di 1.968,39.
Indeks Kospi coba memperbaiki posisi dari pelemahan
perdagangan sebelumnya. Penguatan indeks ini tidak lepas dari imbas
penguatan yen yang berimbas naiknya saham ekspor Korsel. Perlu
dicermatinya juga, sentimen global yang bervariasi dengan bursa Eropa
yang menguat, tapi Wall Street terkoreksi menjadikan range pergerakan
diperkirakan terbatas.
Rekomendasi
Hang Seng
Indeks Hang Seng menguat kemarin, dengan menorehkan
kenaikan harian terbesarnya lebih dari sebulan. Relinya Wall Street
berkat data payroll yang mengesankan. Data payroll AS tumbuh 248 ribu di
September, yang membuat tingkat pengangguran turun 0,2% menjadi 5,9%.
Faktor data tersebut memberi angin segar akan perekonomian global.
Indeks Hang Seng ditutup menguat 250,48 poin, atau 1,09%, ke posisi
23.315,04.
Fluktuasi indeks Hang Seng masih berlanjut kali ini
menyusul beragamnya sentimen global karena menguatnya bursa Eropa tapi
tidak dengan bursa AS. Selain itu, kembali aktifnya bursa China,
Singapura, Malaysia dan India dari liburnya kemarin menjadikan volume
perdagangan kembali marak. Situasi mengenai aksi demo di Hong Kong yang
mulai kondusif bisa menjadi alasan investor melakukan perburuan saham.
Rekomendasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar