Saham Asia variatif, dengan sebagian besar melemah, menyusul koreksi
di Wall Street di tengah minimnya sentimen baru dan menjelang musim
laporan keuangan emiten.
Indeks Nikkei melemah 0,12%, menyusul penguatan yen. Indeks Kospi
kini flat setelah sempat naik 0,2%. Indeks Singapura STI melemah 0,17%.
Indeks Hang Seng turun 0,3%. Wall Street terkoreksi dini hari tadi,
dengan indeks Dow Jones melemah 0,1% dan indeks S&P 500 turun 0,16%.
Para analis menyebut koreksi ini terjadi akibat aksi ambil untung
menyusul kenaikan tajam akhir pekan lalu yang didorong oleh data
payroll.
Koreksi ini juga terjadi karena investor bersikap waspada memasuki
musim laporan keuangan korporat.
Investor berharap cemas dengan laporan
keuangan yang dimulai besok. Laporan pertama datang dari Alcoa, produsen
aluminium terbesar dunia. Muncul kekhawatiran apresiasi dollar selama
kuartal ketiga menggerus laba perusahaan AS.
Pada dasarnya, saham global sudah mencapai valuasi yang tinggi,
seperti di AS, di mana indeks utamanya sudah mencetak rekor beberapa
kali. Laporan keuangan emiten menjadi faktor yang dapat menjaga posisi
harga saham. Tapi, setelah musim laporan keuangan selesai, dan
berakhirnya program pembelian obligasi the Fed bulan ini, saham terancam
mengalami koreksi signifikan.
Untuk hari ini, fokus di Asia adalah hasil rapat reguler BOJ dan RBA.
Keduanya diperkirakan tidak akan mengumumkan keputusan baru, jadi
perhatian tertuju ke pernyataan kebijakan. Investor ingin melihat apakah
Gubernur BOJ Haruhiko Kuroda menetapkan waktu yang lebih fleksibel
untuk mencapai target inflasi. Untuk RBA, pasar ingin melihat pernyataan
soal harga komoditas dan sektor properti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar