Hampir seperlima bank komersial di zona euro gagal melewari kriteria
bank sehat di akhir tahun lalu, tapi kini sebagian besar sudah
memperbaiki kondisi finansial mereka, menurut ECB dalam hasil uji
ketahanan.
Hasil
stress test yang diumumkan kemarin menunjukkan sekitar 25 dari 130 bank
tidak lulus cek kesehatan dia akhir tahun lalu, dengan kekurangan modal
mencapai 25 miliar euro. Tapi beberapa sudah berhasil menambah modal
sebesar 15 miliar euro. Menggambarkan kondisi lebih cerah, ECB menemukan
masalah terbesar di Italia, Siprus dan Yunani, tapi kemudian
menyimpulkan masalah permodalan hampir teratasi, hanya meninggalkan
kebutuhan modal sebesar 10 miliar euro.
Italia menghadapi tantangan berat dengan sembilan banknya gagal tes,
dengan dua di antaranya masih butuh suntikan modal. Selain Italia, tiga
bank Yunani dan tiga dari Siprus juga dianggap kurang sehat. Belgia dan
Slovenia masing-masing punya dua bank bermasalah. Sementara itu,
terdapat satu bank bermasalah di Perancis, Jerman, Austria, Irlandia dan
Portugal.
Tes ini dirancang untuk memetakan kesehatan perbankan zona euro
sebelum ECB mengambil alih pengawasan mulai bulan depan. Tes ini juga
memberikan gambaran terjelas mengenai kondisi perbankan zona euro tujuh
tahun setelah krisis finansial yang hampir membangkrutkan beberapa
negara dan membubarkan blok mata uang itu.
Meski disambut baik oleh investor, masih perlu dibuktikan apakah
hasil tes ini mampu mendorong bank untuk mengucurkan kredit. Masih ada
tantangan yang belum terjawab, hasil tes ini tidak mengakhiri masalah
likuditas UKM di Eropa Selatan. “Memang ada kenaikan permintaan
(kredit), tapi masih rendah,” kata Wakil Presiden ECB Vitor Constancio.
Namun ia berharap adanya perubahan realita ke depan, seiring adanya
upaya untuk menggenjot perkreditan melalui program likuiditas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar