Tekanan emas masih belum berhenti, logam mulia tersebut kembali
melanjutkan penurunan untuk kelima kalinya berturut-turut dan
diperdagangkan dekat level terendah dua minggunya pada perdagangan hari
ini di Asia, dipicu oleh kekhawatiran rate menjelang FOMC.
The Fed akan menggelar rapat regulernya dalam dua hari kedepan. Dalam
rapat tersebut the Fed dipastikan akan mengakhiri program pembelian
assetnya. Pasar, yang saat ini sedang dihantui oleh kekhawatiran
kenaikan suku bunga, tengah mencermati tanda-tanda the Fed akan
menaikkan suku bunga dan pandangannya terhadap ekonomi global. Setiap
ada isu kenaikan suku bunga, maka akan mengurangi minat beli terhdap
asset safe haven, seperti emas.
Meski bursa saham di Asia saat ini terkoreksi dan dollar AS juga
bergerak flat, emas masih belum bisa bangkit. Logam mulia tersebut kini
sedang menuju area psikologi di $1200. Data-data AS yang mengecewakan
juga gagal menarik minat beli safe haven. indeks PMI jasa AS melambat ke
level terendah dalam enam bulan, sedangkan output manufaktur Texas
merosot. Emas dipandang sebagai safe haven haven ketika investor lari
dari asset beresiko.
Dari sisi teknikal, belum terlihat adanya perubahan trend, harga masih
bergerak di bawah MA 10, indikasi trend jangka pendek bearish. Indikator
stochastic dead cross, masih mendukung penurunan lanjutan. Setelah
support $1226 berhasil ditembus, harga sepertinya akan meguji support
berikutnya di kisaran $1210 – $1219. Sedangkan sinyal positif akan
muncul jika harga mampu bertahan di atas level $1234.
Rekomendasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar