Harga emas naik menuju level tertinggi dalam dua minggu terakhir pada
perdagangan hari ini di Asia setelah meredanya kekhawatiran rate pasca
Fed Minutes semalam.
FOMC Minutes dari rapat 16-17 September menunjukkan para pejabat
membahas bagaimana menghadapi ancaman ganda yaitu penguatan dollar dan
perlambatan global di saat mereka sedang menormalisasi kebijakan. Secara
garis besar, the Fed ingin mengelola kebijakan yang tidak merusak
pemulihan ekonomi, sembari mengamati berbagai risiko.
The Fed memang mengatakan apresiasi dollar bisa mengganggu beberapa
sektor di ekonomi, tapi juga bisa menghambat laju inflasi. Mereka juga
mengatakan prospek kebijakan atau kenaikan suku bunga akan bergantung
pada data, bukan ditentukan oleh waktu. Dari minutes itu, tidak ada
indikasi kenaikan suku bunga. Minutes itu mengurangi kekhawatiran akan
terjadinya kenaikan suku bunga lebih cepat dari perkiraan, yang selama
ini menjadi sentimen pemberat bagi emas. Logam mulia tersebut sempat
jatuh menuju level terendah sembilan bulan karena kekhawatiran tersebut.
Meski begitu, kenaikan emas ini tidak dibarengi dengan minat investasi.
Hal ini tercermin dari cadangan di SPDR Gold Trust, reksadana berbasis
emas, yang mengalami penurunan 5,38 ton menjadi 762,02 kemarin.
Dari sisi teknikal, pola long white candletick setelah menembus
resistance $1219, mengkonfirmasi trend bullish jangka pendek. Hal ini
terlihat pula dari MA 10 yang mulai bergerak uptrend. Selama bertahan di
atas $1219 tersebut, potensi kenaikan masih terbuka untuk menguji area
$1234 – $1250. Sementara itu, trend jangka pendek akan kembali bearish
jika harga kemudain ditutup di bawah $1212 (support MA 10).
Rekomendasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar