Nikkei
Indeks Nikkei penutupan Jumat akhir minggu lalu
berhasil menggapai level tertingginya dalam dua pekan terakhir.
Pelemahan yen jadi pendorong kenaikan indeks dimana saham-saham terkait
dengan yen mencatat hasil positif, seperti sektor eksportir. Indeks
Nikkei ditutup menguat 152,68 poin, atau 1,01%, ke 15.291,64. Penutupan
tertingginya sejak 10 Oktober lalu.
Indeks Nikkei yang bergerak menguat pagi ini, tapi
dihambat oleh fluktuasi yen. Sementara itu, kinerja bursa saham Asia
bergerak variatif meski terjadi penguatan Wall Street yang didukung oleh
data ekonomi dan laporan keuangan korporat AS. Dalam beberapa sesi
terakhir, saham global bergerak fluktuatif di tengah kekhawatiran
mengenai perlambatan ekonomi global. Saham sempat terangkat karena
laporan keuangan korporat AS dan isu stimulus EBC. Tapi tekanan belum
reda mengingat itu belum sirna.
Rekomendasi
Kospi
Indeks Kospi melemah terbatas akhir minggu lalu karena
minimnya sentimen positif karena kecemasan investor terhadap kasus Ebola
di AS. Kalangan analis menilai tertahannya laju indeks juga ditenggarai
prospek ekonomi global.Namun kejatuhan indeks terbatasi oleh hasil
kinerja keuangan korporat yang lebih baik pada perusahaan
berkapitalisasi besar. Indeks Kospi berakhir turun 0,31%, atau 5,96 poin
di 1.925,69.
Indeks Kospi coba bangkit dari kejatuhan perdagangan
sebelumnya. Kenaikan indeks ditopang positifnya penutupan bursa saham
AS menyusul membaiknya serangkaian data ekonomi AS mengurangi kecemasan
akan prospek ekonomi global. Namun sentimen bisa dikatakan masih rapuh
karena belum cukup kuat pondasi untuk melakukan pembelian besar.
Rekomendasi
Hang Seng
Indeks Hang Seng ditutup lebih rendah dari perdagangan
kemarin menyusul jatuhnya indeks utama Regional yang dipicu koreksi
saham AS. Namun kejatuhan indeks Hang Seng terbatasi oleh aktivitas
manufaktur China yang sedikit lebih kuat. Aktivitas manufaktur China
versi HSBC tumbuh 50,4 di Oktober, dari sebelumnya 50,2. Indeks Hang
Seng melemah 30,98 poin, atau 0,13% ke 23.302,20.
Indeks Hang Seng makin tergerus di zona negatif awal
perdagangan hari ini. Dalam beberapa sesi terakhir, saham global
bergerak fluktuatif, selain karena kekhawatiran mengenai perlambatan
ekonomi global, isu penyebaran Ebola di AS turut menjadi faktor
pengguncang. Investor juga mencemaskan sektor property China sedang
mengalami penggelembungan dan suatu saat bias meledak. Kembali investor
kini terfokus data ekonomi AS, dan Eropa.
Rekomendasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar