BRANCH OFFICE BANDUNG

BRANCH OFFICE BANDUNG
JL. WR. SUPRATMAN No. 21 BANDUNG

Rabu, 29 Oktober 2014

Saham Asia Ikuti Reli Wall Street

Saham Asia bergerak positif hari ini menyusul penguatan Wall Street yang didukung oleh optimisme mengenai kinerja keuangan korporat dan prospek the Fed tetap menjalankan kebijakan akomodatif.
Asian Stocks
Indeks Nikkei menguat 1,37%, turut didukung oleh pelemahan yen dan data output industri Jepang yang naik 2,7%. Indeks Kospi menguat 0,86%. Indeks Singapura STI naik 0,35. Di Hong Kong, indeks Hang Seng melesat 0,88%.

Wall Street berlabuh di zona hijau semalam dengan ketiga indeks utama berhasil mencatat kenaikan di atas 1%. Penguatan ini terjadi meski di saat data ekonomi AS beragam, di mana durable goods orders mengecewakan tapi sentimen konsumen di atas prediksi.

Kinerja keuangan korporat sejauh ini memuaskan, kondisi yang mengurangi kekhawatiran akan prospek bisnis ke depan. Sebanyak 245 emiten dalam komponen S&P sudah melaporkan laba kuartal ketiganya, 73,5% di atas ekspektasi, menurut data Thomson Reuters. Selama empat kuartal terakhir, 67% perusahaan mencatat lebih besar dari prediksi.

Fokus selanjutnya adalah rapat the Fed, yang  kemungkinan mengumumkan berakhirnya program pembelian obligasi atau yang dikenal dengan Quantitative Easing (QE) 3. Sejak beberapa bulan lalu, the Fed memang sudah memberi sinyalamen bakal mengakhiri program senlai $85 miliar per bulan itu di akhir Oktober.

Namun, pasar lebih tertarik untuk mengetahui apa yang akan dilakukan the Fed pasca berakhirnya program itu, terutama mengenai apakah the Fed bisa menaikkan suku bunga pertengahan  tahun depan.

Dalam beberapa minggu terakhir, pasar melihat berkurangnya prospek pengetatan seiring munculnya kekhawatiran mengenai perlambatan ekonomi global. Ada pemikiran the Fed ingin mengamankan pemulihan dari dampak perlambatan yang terjadi di belahan dunia lain, seperti Eropa dan Jepang, atau bahkan China.

Alhasil, the Fed kemungkinan tetap menjalankan kebijakan akomodatif untuk waktu yang masih lama meski program pembelian obligasinya berakhir.

Tidak ada komentar: