Dollar reli sejak kemarin dan berhasil menyentuh tertinggi dalam tiga
minggu setelah setelah the Fed menyampaikan optimisme mengenai prospek
ekonomi AS, yang dianggap oleh pasar sebagai sinyal menuju pengetatan
kebijakan. Penguatan ini juga datang menjelang data PDB AS.
Pasca rapatnya, setelah menyatakan program QE senilai $85 miliar per
bulan berakhir, the Fed mengatakan kebijakan masih akomodatif untuk
waktu yang masih lama (considerable time). Namun the Fed menyorot
perkembangan positif dalam lapangan kerja, dengan mengatakan penggunaan
sumber daya manusia meningkat. Singkatnya, the Fed melihat adanya
perbaikan signifikan dalam prospek lapangan kerja dan kekuatan ekonomi
keseluruhan.
Meski the Fed mengatakan suku bunga tetap rendah, investor tidak
meyangka pandangan positif the Fed soal lapangan kerja. Adanya perubahan
bahasa terkait lapangan kerja dipandang oleh pasar sebagai bentuk
bagian dari normalisasi kebijakan. Adanya optimisme itu dianggap
merupakan percepatan waktu kemungkinan kenaikan suku bunga. Pasar
melihat hal ini sebagai bentuk keunggulan prospek ekonomi dan kebijakan
moneter AS dibanding negara maju lainnya.
Kini pasar sedang menunggu data PDB AS kuartal ketiga, yang bila
menunjukkan pertumbuhan substansial, maka bisa menegaskan pandangan the
Fed bisa menaikkan suku bunga lebih cepat dari perkiraan.
Proyeksinya,
PDB melambat ke 3,0% dari 4,6%. Tapi perlambatan yang lebih besar dari
itu bisa memberi tekanan ke dollar.
Indeks dollar berada di 86,00 setelah sempat menyentuh 86,20 atau
tertinggi sejak 7 Oktober. Bila bertahan di atas 86,00, ada peluang
untuk menuju 86,30-86,50. Terhadap yen, dollar diperdagangkan di 109,00
setelah menguat 0,5%. Resistance ada di 109,40 bila ditembus akan
mencoba ke 110. Atas franc, dollar bertengger di 0,9550 setelah melesat
0,8%. Kini dollar sedang mengincar 0,9580-0,9600.
Beralih ke mata uang lain, euro terjungkal di tengah penguatan
greenback. Kontrasnya prospek kebijakan moneter antara AS dan Eropa
terus menekan euro. Untuk hari ini, ada data ketenagakerjaan Jerman,
yang bila buruk, menegaskan suramnya prospek ekonomi kawasan. Euro
diperdagangkan di $1,2625 setelah melemah 0,7% kemarin. Support ada di
$1,2570, bila ditembus, euro terancam menuju $1,2500.
Rekomendasi
EUR-USD
USD-JPY
GBP-USD
USD-CHF
AUD-USD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar