Harga emas masih bergerak flat hari ini setelah semalam naik seiring
dengan koreksi dollar yang jatuh dari level 4,5 tahunnya. Hal ini
mendorong permintaan emas sebagai investasi alternatif.
Emas telah jatuh sekitar 14% dari level tertinggi tahun ini, dan produk
reksadana berbasis emas jatuh ke level terendah sejak Mei 2009 di tengah
penguatan dollar dan pemulihan ekonomi AS. Semakin pulihnya ekonomi AS
memperkuat ekspektasi the Fed bisa menaikkan suku bunganya pertengahan
tahun depan. Ekspektasi tersebut makin mengangkat pamor dollar, yang
sempat menyentuh level tertinggi 4,5 tahun terhadap mata uang dunia
lainnya, dan level tertinggi tujuh tahun terhadap yen.
Seiring dengan kenaikannya tajam, dollar kemudian terkoreksi. Beragamnya
data ekonomi AS menjadi salah satu faktor yang memicu koreksi dollar
dalam beberapa hari teralkhir. Data semalam menunjukkan PDB AS kuartal
ketiga direvisi naik, mengindikasikan solidnya pemulihan ekonomi. PDB
periode Juli-September menjadi 3,9% dari sebelumnya 3,5%. Padahal sempat
diprediksi angkanya direvisi turun ke 3,3%. Tapi sentimen konsumen
justru merosot, karena kekhawatiran soal kondisi bisnis dan lapangan
kerja. Indeks sentimen konsumen versi Conference Board turun ke 88,7 di
Nopember dari 94,1 di Oktober. Koreksi dollar inilah yang kemudian
menjadi momentum kenaikan buat emas.
Dari sisi teknikal, meski trend jangka pendek masih terlihat bullish,
namun indikator stochastic sudah overbought, harga masih tertahan di
resistance $1204. Selama gagal bertahan di atas resistance tersebut,
harga masih berpeluang terkoreksi untuk menguji kembali area support.
$1.180 – $1.187.
Rekomendasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar