Harga emas sedang menuju kenaikan mingguan untuk ketiga kalinya hari
ini, didorong oleh koreksi mata uang dollar serta aksi short covering
menyusul jatuhnya harga ke level terendah 4 ½ tahun. Selain itu,
meningkatnya permintaan fisik juga menopang harga.
Di Sesi Asia, harga emas masih diperdagangkan pada kisaran sempit di
$1.193 per ons, setelah naik 1% semalam. Kenaikan emas ini didorong oleh
koreksi dollar setelah mata uang tersebut menguat tajam terhadap yen,
sehingga mendorong aksi profit taking atas pair mata uang USD/JPY. Meski
begitu, sentimen terhadap dollar masih tetap bullish seiring dengan
perekonomian AS yang mengesankan, yang ditunjukkan dengan kuatnya
data-data ekonomi AS.
Sebelumnya, harga emas sempat terhempas menuju level terendah 4 ½
tahunnya karena penguatan dollar.
Namun aksi short covering akhirnya
mampu mengangkat harga. Sementara itu, ekspor emas dari Swiss meningkat
lebih dari 12% di Oktober, dengan tujuan pengiriman ke konsumer terbesar
India dan China mengalami kenaikan, menurut data Bea Cukai Swiss
kemarin. Menandakan adanya peningkatan permintaan fisik.
Dari sisi teknikal, sempat menembus support-nya di $1.180, emas akhirnya
mampu bertahan di atas suppport tersebut. MA 10 juga masih menunjukkan
sinyal bullish, pertanda trend jangka pendek masih bullish. Namun perlu
diwaspadai bahwa indikator stochastic mulai memasuki area overbought,
harga juga berada dekat resistance $1204. Jika gagal menembus resistance
tersebut, berpeluang terkoreksi untuk menguji kembali support tersebut
di atas. Namun, jika resistance tersebut mampu ditembus, kenaikan bisa
berlanjut menuju kisaran $1210 – $1218.
Rekomendasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar