Presiden ECB Mario Draghi memberi sinyalemen kuat bahwa pihaknya siap
memperluas program pembelian aset bila inflasi terus rendah untuk waktu
yang lama.
“Kami
akan terus menjalankan tanggung jawab, melakukan apapun yang diperlukan
untuk menaikkan inflasi dan ekspektasi inflasi secepat mungkin, sesuai
mandat stabilitas harga,” katanya dalam pidato kongres perbankan di
Frankfurt. Ini merupakan kesekian kalinya Draghi mengisyaratkan
kemungkinan menerapkan kebijakan Quantitative Easing (QE).
Menurutnya, ada kombinasi kebijakan yang tepat untuk mengembalikan
pertumbuhan dan inflasi ke tingkat yang sehat.
Kalau kebijakan yang
diterapkan saat ini masih kurang untuk mencapai tujuan, pihaknya siap
bertindak lebih agresif lagi. “Bila langkah yang dijalankan tidak cukup,
atau inflasi semakin rendah, kami akan tambah tekanan dan memperluas
intervensi, dengan mengubah skala, tahapan dan komposisi pembelian,”
katanya.
Dalam kesempatan itu, ia memperingatkan soal situasi ekonomi yang
sulit di zona euro, di mana pertumbuhan terus rendah dan tidak ada
perkembangan berarti diperkirakan datang dalam bulan-bulan mendatang.
“Akhir-akhir ini, indikator terus merosot ke level yang menurut saya
sudah terlalu rendah, ujarnya.
Ekonomi zona euro terus dirundung oleh pertumbuhan dan inflasi
rendah. PDB selama kuartal ketiga hanya tumbuh 0,6% per tahun dan 0,2%
per kuartal. Sedangkan inflasi hanya naik 0,4% selama Oktober, jauh di
bawah target ECB 2%. Sebagai upaya menyelamatkan ekonomi, ECB berencana
menambah neracanya kembali ke level 2012, yaitu sekitar 3 triliun euro,
atau bertambah sekitar 1 triliun euro.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar