Harga emas masih berada di bawah area $1,200 pada perdagangan hari
ini di Asia, melanjutkan penurunan dari sesi sebelumnya, ditengah
perhatian investor menjelang data ekonomi AS.
Logam mulia tersebut terkoreksi sebesar 0,3% semalam, seiring dengan
meredanya eforia pemangkasan suku bunga China. Para pelaku pasar kini
tengah menantikan data-data ekonomi AS, yang akan mengukur sejauh mana
kekuatan ekonomi AS dan pengaruhnya terhadap dollar. Penguatan dollar
membuat harga emas menjadi mahal bagi pemegang mata uang selain dollar,
dan mengurangi daya tarik emas sebagai sarana lindung nilai.
Investor juga kini tengah mencermati perkembangan referendum di Swiss
atas proposal yang akan memaksa bank sentral untuk meningkatkan cadangan
emasnya. Referendum yang digelar 30 Nopember nanti juga mencegah agar
bank sentral tidak melepas cadangan emasnya, dan menarik asset emasnya
yang ada di luar negeri. Pelaku pasar melihat referendum tersebut
berpotensi mengangkat harga, yang jatuh ke level terendah dalam 4,5
tahun bulan ini. Hasil poling terbaru menunjukkan dukungan atas proposal
tersebut merosot jadi hanya 38%
Dari sisi teknikal, harga masih bergerak di atas MA 10, indikasi trend
jangka pendek masih bullish. Namun dengan gagalnya harga bertahan di
atas resistance $1204, bisa menjadi sinyal reversal, yang juga didukung
oleh indikator stochastic yang overbought dan berpeluang dead cross.
Untuk itu, kami melihat adanya potensi koreksi untuk menguji support di
area $1.180 – $1.187. Trend bullish jangka pendek berakhir jika kemudian
harga ditutup di bawah support tersebut.
Rekomendasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar