Saham-saham di Amerika kembali alami kenaikan pada hari
Senin kemarin didukung oleh harapan bahwa China akan ambil kebijakan
pelonggaran moneter yang lebih besar lagi jika dibutuhkan, selain itu
adanya berita-berita merger perusahaan juga berikan perhatian tersendiri
bagi para pelaku pasar, walaupun volume transaksi masih berada dibawah
rata-rata.
Saham-saham perusahaan sektor energi masih tetap alami penurunan. Penurunan yang dialami oleh Exxon dan Chevron membuat Dow industrial cenderung bergerak flat sedangkan sektor energi S&P 500 alami penurunan hingga sebesar 1 persen. Minyak mentah Amerika dan Brent alami penurunan menjelang pertemuan OPEC pada minggu ini.
Saham lainnya yang membebani kenaikan Dow adalah United Technologies Corp yang alami penurunan sebesar 1,4 persen menjadi $108,79. Chief Executive Officer Louis Chenevert mengundurkan diri.
Sentimen Bullish peroleh dukungan dari adanya perkiraan bahwa Bank Sentral akan terus berusaha untuk dongkrak kenaikan harga saham. Setelah pada minggu lalu secara mengejutkan pemerintah China lakukan pemotongan tingkat suku bunga dan adanya kesiapan Bank Sentral untuk lakukan pemotongan tingkat suku bunga lagi.
Dow Jones industrial average alami kenaikan sebesar 7,84 poin atau 0,04 persen menjadi 17.817,9. S&P 500 alami kenaikan sebesar 5,91 poin atau 0,29 persen menjadi 2.069,41. Nasdaq Composite alami kenaikan sebesar 41,92 poin atau 0,89 persen menjadi 4.754,89.
Dow dan S&P 500 ditutup pada rekor tertingginya.
Volume transaksi pada hari Senin kemarin tercatat ada sebanyak 5,6 milliar lembar saham, dibawah jumlah transaksi rata-rata bulan ini, yaitu 6,4 milliar lembar saham.
Bursa saham Amerika akan ditutup pada hari Kamis minggu ini memperingati hari libur Thanksgiving dan pada hari Jum’at hanya akan berjalan separuh hari.
Saham Apple alami kenaikan sebesar 1,9 persen menjadi $118,63, dan menjadi pendukung outperform Nasdaq. Apple saat ini hanya berjarak kurang dari 1 persen kenaikan untuk mencapai kapitalisasi pasar sebesar $74,19.
Saham-saham perusahaan sektor energi masih tetap alami penurunan. Penurunan yang dialami oleh Exxon dan Chevron membuat Dow industrial cenderung bergerak flat sedangkan sektor energi S&P 500 alami penurunan hingga sebesar 1 persen. Minyak mentah Amerika dan Brent alami penurunan menjelang pertemuan OPEC pada minggu ini.
Saham lainnya yang membebani kenaikan Dow adalah United Technologies Corp yang alami penurunan sebesar 1,4 persen menjadi $108,79. Chief Executive Officer Louis Chenevert mengundurkan diri.
Sentimen Bullish peroleh dukungan dari adanya perkiraan bahwa Bank Sentral akan terus berusaha untuk dongkrak kenaikan harga saham. Setelah pada minggu lalu secara mengejutkan pemerintah China lakukan pemotongan tingkat suku bunga dan adanya kesiapan Bank Sentral untuk lakukan pemotongan tingkat suku bunga lagi.
Dow Jones industrial average alami kenaikan sebesar 7,84 poin atau 0,04 persen menjadi 17.817,9. S&P 500 alami kenaikan sebesar 5,91 poin atau 0,29 persen menjadi 2.069,41. Nasdaq Composite alami kenaikan sebesar 41,92 poin atau 0,89 persen menjadi 4.754,89.
Dow dan S&P 500 ditutup pada rekor tertingginya.
Volume transaksi pada hari Senin kemarin tercatat ada sebanyak 5,6 milliar lembar saham, dibawah jumlah transaksi rata-rata bulan ini, yaitu 6,4 milliar lembar saham.
Bursa saham Amerika akan ditutup pada hari Kamis minggu ini memperingati hari libur Thanksgiving dan pada hari Jum’at hanya akan berjalan separuh hari.
Saham Apple alami kenaikan sebesar 1,9 persen menjadi $118,63, dan menjadi pendukung outperform Nasdaq. Apple saat ini hanya berjarak kurang dari 1 persen kenaikan untuk mencapai kapitalisasi pasar sebesar $74,19.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar