Saham Asia fluktuatif hari ini menyusul koreksi Wall Street dan data
ekonomi AS yang beragam. ktivitas perdagangan diperkirakan lesu
menjelang libur Thanksgiving AS besok.
Pemerintah
AS semalam merevisi naik angka PDB kuartal ketiga menjadi 3,9% dari
3,5%. Padahal banyak yang mengira angkanya bakal direvisis turun ke
3,3%. Sayangnya, data lainnya, yaitu sentimen konsumen merosot tajam
dari ke 88,7 di Nopember dari 94,5 di Oktober.
Kondisi itu tidak membantu Wall Street, yang mengakhiri penguatan
yang sudah berjalan tiga sesi, menyusul kejatuhan harga minyak yang
menekan saham energi. Indeks Dow Jones dan S&P 500 masing-masing
melemah 0,1%.
Rupanya, koreksi ini terjadi karena minimnya aktivitas
perdagangan menjelang Thanksgiving yang jatuh besok.
Salah satu hal yang sedang ditunggu pasar adalah pertemuan OPEC
besok, yang akan memutuskan kuota output. Berita terbaru menyebutkan
belum ada sinyal anggotanya mau memangkas output.
Di Asia, pergerakan saham terlihat beragam dan fluktuatif, namun
masih dalam range yang terbatas. Artinya, belum ada gejolak yang dapat
menyebabkan gonjang-ganjing. Pergerakan saham regional cenderung
konsolidatif, karena investor menunggu katalis baru setelah mengangkat
beberapa indeks utama ke level tertinggi dalam beberapa tahun.
Indeks Nikkei melemah 0,14%, di saat minat beli investor masih rendah
menjelang liburnya pasar AS dan data ekonomi penting. Tidak banyak even
penting terjadwal sampai Jumat ketika ada data inflasi dan output
industri.
Indeks Kospi masih flat, mencerminkan keengganan investor masuk menyusul
lesunya pasar AS. Indeks Singapura STI melemah 0,27% dan indeks
Australia All Ordinaries menguat 0,83%. Di Hong Kong, indeks Hang Seng
juga flat. Tapi di Indonesia, IHSG naik 0,13%.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar