Saham Asia bergerak positif hari ini menyusul penguatan Wall Street dan setelah China memangkas suku bunganya akhir pekan lalu.
Indeks
Nikkei menguat 0,33%, meski di saat yen menguat. Indeks Kospi menguat
0,7%. Indeks Singapura STI menanjak 0,25%. Di Sydney, indeks All
Ordinaries reli 1%. Di Hong Kong, indeks Hang Seng melonjak 1,74%. Akhir
pekan lalu, Wall Street kembali mencetak rekor, dengan indeks Dow Jones
naik 0,51% dan indeks S&P melompat 0,52%.
Di luar dugaan, setelah bursa Shanghai ditutup pada Jumat, Bank
Sentral China (PBOC) memangkas suku bunga untuk pertama kalinya dalam
dua tahun, sebesar 40 bps menjadi 5,6%. Pemangkasan ini dilakukan
setelah berbagai upaya untuk mendorong perkreditan gagal. Langkah ini
diambil setelah bursa saham regional ditutup, jadi baru hari ini
direspon. Bahkan ada spekulasi PBOC siap memangkas lagi di masa
mendatang demi mencegah deflasi.
Pernyataan dari Presiden ECB Mario Draghi bahwa siap untuk memperluas
pembelian aset juga mengangkat pasar. Menurutnya, ada kombinasi
kebijakan yang tepat untuk mengembalikan pertumbuhan dan inflasi ke
tingkat yang sehat. Tak lama kemudian, ECB mengumumkan pembelian
Sekuritas Beragun Aset (Asset Backed Securities).
Pemangkasan suku bunga China dan stimulus ECB merupakan katalis yang
dibutuhkan untuk menjaga momentum tren penguatan saham, terutama di
regional. Dengan hilangnya program pembelian obligasi the Fed, pasar
mendapat gantinya dari ECB. Namun faktor valuasi yang tinggi membuat
pergerakan bisa kembali fluktuatif sewaktu-waktu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar