Harga emas terkoreksi pada perdagangan hari ini di Asia setelah
semalam mencatatkan gain sebesar 1%.
Koreksi emas pada hari ini dipicu
oleh penguatan dollar yang kini diperdagangkan pada level tertinggi 5,5
tahun terhadap mata uang utama dunia lainnya.
Meski terkoreksi, logam mulia tersebut masih bertahan di atas level
psikologi $1.200. Pada penutupan sesi New York, harga emas mampu ditutup
pada level tertinggi satu bulan di $1.220,99, dimana sebelumnya harga
sempat jatuh hingga mencapai $1.142,91 per ons.
Pergerakan dollar masih menjadi faktor yang menentukan arah pergerakan
emas. Hari ini, the greenback diperdagangkan pada level tertinggi 5,5
tahun ditengah optimisme terhadap ekonomi AS. Penguatan dollar
mengurangi daya tarik emas sebagai investasi alternatif. Sementara itu,
prospek minyak yang masih bearish juga menekan sentimen emas.
Akhir-akhir ini, emas mengalami penurunan bersamaan dengan minyak
setelah adanya perkiraan bahwa penurunan harga minyak bisa mengurangi
tekanan inflasi. Selama ini emas dipandang sebagai sarana lindung
terhadap inflasi..
Sementara dari sisi teknikal, belum terlihat adanya perubahan trend
secara signikan. Harga masih bergerak di atas MA 10, indikasi trend
jangka pendek masih bullish. Namun begitu, perlu diwaspadai bahwa
indikator stochastic sudah overbought, menunjukkan penguatan mulai
terbatas. Harga juga kini sudah berada dekat resistance $1.215 – $1.221.
Jika gagal bertahan di atas resistance tersebut, harga berpotensi
terkoreksi untuk menguji area support di $1.185 – $1.192. Trend bullish
jangka pendek berakhir jika kemudian support tersebut ditembus.
Rekomendasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar