Saham Asia rebound hari ini, membaik setelah jatuh selama beberapa
sesi terakhir. Rebound ini terjadi meski Wall Street masih tergelincir.
Perhatian pasar kini tertuju ke hasil rapat the Fed.
Indeks
Nikkei menguat 0,46%, setelah anjlok selama tiga sesi sebelumnya. Tapi
bayang-bayang penguatan yen bisa memicu aksi jual lanjutan. Indeks Kospi
menguat 0,2%, didorong sektor utilitas, tapi penguatan juga masih
rentan. Indeks Australia ASX 200 naik 0,5% menyusul reboundnya sektor
komoditas. Indek Singapura STI masih flat. Di Hong Kong, indeks Hang
Seng melemah 0,1%.
Wall Street masih terdampar di zona merah semalam, berakhir negatif
dalam perdagangan yang fluktuatif di tengah kejatuhan harga minyak.
Selain itu, aksi jual juga terjadi menjelang hasil rapat reguler the
Fed, yang menjadi fokus untuk mencari petunjuk soal prospek kebijakan.
Muncul spekulasi the Fed akan mulai bersikap hawkish dan
menghilangkan kalimat considerable time, yang selama ini digunakan untuk
menggambarkan pemberlakukan kebijakan akomodatif. Bahkan sebagian
kalangan menyebutkan kemungkinan the Fed memproyeksikan lebih jelas opsi
waktu kenaikan suku bunga.
Tapi bila melihat pergerakan dollar dalam
beberapa hari terakhir, masih ada yang ragu the Fed akan bersikap
hawkish.
Pada dasarnya, saham global sudah mencapai valuasi yang tinggi.
Indeks utama AS sudah mencetak rekor beberapa kali tahun ini. Di Asia,
beberapa indeks besar meraih level tertinggi dalam beberapa tahun. Di
tengah kekhawatiran mengenai perlambatan global,dan memasuki akhir
tahun, saham cenderung melemah.
Menuju Natal dan Tahun Baru, bila tidak
ada berita bagus, pelemahan saham sepertinya berlanjut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar