Harga emas masih sulit bergerak naik, diperdagangkan di kisaran
$1.180 hari ini, menyusul penguatan dollar dan antisipasi menjelang
hasil rapat regular the Fed. Sementara itu, krisis utang Yunani juga
gagal mendorong permintaan safe haven atas emas.
Harga emas kini diperdagangkan di di kisaran $1180 per ons, setelah
kemarin turun sekitar 0,4%. Emas tertekan karena penguatan dollar
setelah data yang menunjukkan building permits naik ke level tertinggi
delapan tahun di bulan Mei. Hal ini mengindikasikan perbaikan sektor
perumahan, menambah ekspektasi kenaikan suku bunga.
Fokus pasar kini tertuju pada hasil FOCM, khusunya pernyataan ketua the
Fed, Janet Yellen, mengenai kapan the Fed akan menaikkan suku bunganya.
Dalam beberapa bulan terakhir, emas mengalami tekanan karena
ketidakpastian kenaikan suku bunga the Fed, yang mengurangi daya tarik
asset non bunga, seperti emas.
Emas juga gagal mendapat dukungan dari krisis utang Yunani yang tengah
berlangsung. Perdana Menteri Yunani, Alexix Tsipras masih menolak
tuntutan para kreditor, yang dianggapnya merendahkan harkat martabat
bangsa Yunani. Emas biasanya terangkat ketika terjadi ketidakpastian
politik dan ekonomi, namun peran safe haven tersebut tertutupi karena
adanya perkiraan kenaikan suku bunga.
Dari sisi teknikal, dalam seminggu terakhir, harga emas masih bergerak
flat di kisaran support $1172, dan resistance $1192. Sementara untuk
jangka menengah, trend emas masih bearish, terlihat dari gagalnya harga
bertahan di atas area MA 55. Potensi penurunan masih terbuka, untuk
menguji support $1162 – $1172.
Sedangkan sinyal positif akan didiapat
jika harga mampu bertahan di atas resistance $1192.
Rekomendasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar