BRANCH OFFICE BANDUNG

BRANCH OFFICE BANDUNG
JL. WR. SUPRATMAN No. 21 BANDUNG

Rabu, 17 Juni 2015

Jelang FOMC, Emas Masih Tertekan

Harga emas masih sulit bergerak naik, diperdagangkan di kisaran $1.180 hari ini, menyusul penguatan dollar dan antisipasi menjelang hasil rapat regular the Fed. Sementara itu, krisis utang Yunani juga gagal mendorong permintaan safe haven atas emas.

Harga emas kini diperdagangkan di di kisaran $1180 per ons, setelah kemarin turun sekitar 0,4%. Emas tertekan karena penguatan dollar setelah data yang menunjukkan building permits naik ke level tertinggi delapan tahun di bulan Mei. Hal ini mengindikasikan perbaikan sektor perumahan, menambah ekspektasi kenaikan suku bunga.

Fokus pasar kini tertuju pada hasil FOCM, khusunya pernyataan ketua the Fed, Janet Yellen, mengenai kapan the Fed akan menaikkan suku bunganya.

Dalam beberapa bulan terakhir, emas mengalami tekanan karena ketidakpastian kenaikan suku bunga the Fed, yang mengurangi daya tarik asset non bunga, seperti emas.

Emas juga gagal mendapat dukungan dari krisis utang Yunani yang tengah berlangsung. Perdana Menteri Yunani, Alexix Tsipras masih menolak tuntutan para kreditor, yang dianggapnya merendahkan harkat martabat bangsa Yunani. Emas biasanya terangkat ketika terjadi ketidakpastian politik dan ekonomi, namun peran safe haven tersebut tertutupi karena adanya perkiraan kenaikan suku bunga.

Dari sisi teknikal, dalam seminggu terakhir, harga emas masih bergerak flat di kisaran support $1172, dan resistance $1192. Sementara untuk jangka menengah, trend emas masih bearish, terlihat dari gagalnya harga bertahan di atas area MA 55. Potensi penurunan masih terbuka, untuk menguji support $1162 – $1172.

Sedangkan sinyal positif akan didiapat jika harga mampu bertahan di atas resistance $1192.

Rekomendasi
rekom

Tidak ada komentar: