Rupiah berhasil menguat dalam perdagangan Senin (22/6) menyusul koreksi dollar di saat munculnya optimisme mengenai Yunani.
Datang
harapan akan adanya kesepakatan untuk menyelamatkan Yunani dari ancaman
default dan krisis perbankan. Perdana Menteri Alexis Tsipras kemarin
memberikan tawaran baru ke kreditor, mengindikasikan kesiapan kompromi.
Meski belum jelas bentuk tawaran itu, pasar melihat hal ini sebagai
pertanda adanya arah untuk menuju kesepakatan.
Pertemuan ini digelar menyusul aksi penarikan simpanan besar-besaran
di Yunani, yang berpotensi memicu krisis perbankan. Nasabah sudah
menarik miliaran euro dalam seminggu terakhir, akibat kandasnya
pembicaraan utang mendekatkan Yunani ke jurang default.
Menyoal aksi rush itu, Gubernur BI Agus Martowardjojo mengingatkan
perlunya mewaspadai dampaknya pada ekonomi global. Menurutnya, bila
tidak ada deal, efeknya bisa menimbulkan gejolak pada pasar keuangan
global, termasuk di Indonesia. Oleh karena itu, penting menjaga nilai
tukar agar volatilitasnya terkendali. Ia mengatakan meski mengalami
kejatuhan, rupiah masih lebih baik dari mata uang negara berkembang
lainnya seperti Brazil atau Turki.
Optimisme mengenai Yunani memicu terjadinya peralihan dana dari
obligasi AS ke negara berisiko, termasuk Indonesia. Berdasarkan data
Bloomberg, rupiah menguat 0,2% ke Rp13.306 per dollar, setelah bergerak
dalam rentang Rp.13278-13.332. Untuk besok, rupiah diperkirakan bergerak
dalam kisaran Rp13.250-13.350.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar