Saham Asia bergerak variatif hari ini, meski setelah rebound Wall
Street. Aktivitas perdagangan diperkirakan sepi menjelang hasil rapat
the Fed.
Semalam,
saham AS berlabuh di zona hijau di saat investor menunggu hasil rapat
the Fed malam nanti. Tapi kenaikan ini terjadi di tengah rendahnya
transaksi, mencerminkan perdagangan yang hati-hati. Analis mengatakan
investor enggan mengambil risiko besar sebelum pengumuman the Fed.
Indeks Dow Jones menguat 0,64% dan indeks S&P 500 naik 0,57%.
Bursa saham global kini menunggu hasil rapat the Fed untuk mencari
petunjuk mengenai prospek kebijakan. Pasar ingin kejelasan mengenai
wacana kenaikan suku bunga dan pandangan the Fed soal kondisi ekonomi
terkini. Para ekonom meyakini the Fed mulai menaikkan rate pada
September nanti.
The Fed belum pernah menaikkan suku bunga sejak 2006 dan terus di
level nol persen sejak krisis finansial 2008. Kenaikan suku bunga
kemungkinan menambah biaya pinjaman bisnis dan konsumen, serta
menciptakan volatilitas bagi saham karena investor mengalihkan dana ke
ase ber-yield.
Fokus pasar lainnya adalah masalah Yunani. ECB diperkirakan
mengumumkan perubahan bantuan likuiditas untuk Yunani. Yunani harus
membayar utang 1,6 miliar euro dua minggu lagi dan dengan kandasnya
negosiasi bailout, Athena terancam default. Perhatian juga tertuju ke
Hong Kong, di mana Dewan Legislatif akan memilih paket pemilu
kontroversial gagasan China, di mana publik memilih langsung kepala
daerah tapi kandidat ditentukan oleh Beijing.
Di Jepang, indeks Nikkei melemah 0,38% setelah sempat rebound 0,2% di
awal perdagangan. Posisi indeks masih dekat level tertinggi dalam 15
tahun. Di Korsel, indeks Kospi melemah 0,11% dekat level terendah dalam
dua bulan. Di Hong Kong, indeks Hang Seng menguat 0,7% setelah koreksi
selama dua ses sebelumnya. Indeks Shanghai masih flat, setelah anjlok 3%
kemarin. Indeks Singapura STI menguat 0,86%.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar