BRANCH OFFICE BANDUNG

BRANCH OFFICE BANDUNG
JL. WR. SUPRATMAN No. 21 BANDUNG

Rabu, 22 Juli 2015

Dollar Koreksi, Tren Terjaga

Dollar mengalami koreksi harian terbesarnya bulan ini kemarin setelah menyentuh level tertinggi dalam tiga bulan. Namun banyak pengamat berpandangan tren jangka panjang belum berubah.

Tidak ada alasan jelas penyebab dollar koreksi yang terjadi bersamaan dengan penurunan yield obligasi AS dan saham. Namun, koreksi ini datang setelah reli selama empat minggu terakhir, kondisi yang mengundang aksi ambil untung. Meski demikian, para analis melihat kondisi fundamental mendukung tren dollar mengingat masih ada prospek kenaikan suku bunga the Fed tahun ini.

Dollar melambung setelah Ketua the Fed Janet Yellen minggu lalu mengatakan kenaikan bisa terjadi sebelum 2016. Reli semakin tajam setelah Presiden the Fed distrik St. Louis James Bullard mengatakan pihaknya kemungkinan menaikkan suku bunga di September nanti bila inflasi mendekati target dan tingkat pengangguran ke bawah 5%. Hal ini menunjukkan prospek kenaikan September tetap ada meski terjadi krisis Yunani.

Data AS terjadwal hari ini hanya existing home sales, yang mungkin bisa mempengaruhi persepsi pasar mengenai prospek kenaikan suku bunga. Sejauh ini, expektasi pasar mengenai itu masih tinggi, seperti dibuktikan lewat hasil survei Wall Street Journal. Menurut survei itu, 82% dari 70 ekonom mengatakan the Fed akan bertindak September nanti.

Indeks dollar berada di 97,36 hari ini setelah jatuh 0,8% kemarin. Indeks itu sempat menyentuh 98,27 kemarin, tertinggi sejak 23 April. Indeks ini mendapat resistance di 97,65, penutupan di atas itu menjaga tren bullish. Sedangkan support di 96,80 dan penutupan di bawah itu membuka jalan menuju 96,50-96,30. Terhadap yen, dollar melemahy 0,2% ke 123,66 setelah koreksi 0,3% kemarin. Penutupan di bawah 123,50 membuka peluang menuju 123,00.

Sementara itu, aussie tertekan setelah data inflasi keluar di bawah prediksi. Inflasi selama kuartal kedua hanya naik 1,5%, lebih rendah dari proyeksi 1,7%. Gubernur RBA Glenn Stevens akan berpidato hari ini, yang mungkin bisa berpengaruh ke pergerakan Aussie. Selama ini, RBA memandang aussie harus lebih melemah untuk menutupi dampak penurunan harga komoditas, sumber pendapatan Australia. Aussie melemah 0,2% ke $0,7394 setelah menguat 0,7% kemarin. Pergerakan masih di rentang $0,7330 dan $0,7450.

Rekomendasi
 
EUR-USD
EUR SIGNAL 22-07-15

USD-JPY
JPY SIGNAL 22-07-15

GBP-USD
GBP SIGNAL 22-07-15

USD-CHF
CHF SIGNAL 22-07-15

AUD-USD
AUD SIGNAL 22-07-15

Tidak ada komentar: