BRANCH OFFICE BANDUNG

BRANCH OFFICE BANDUNG
JL. WR. SUPRATMAN No. 21 BANDUNG

Jumat, 31 Juli 2015

Gejolak Saham China Goyang Asia Lagi

Saham Asia bergerak variatif hari ini dengan sebagian tertekan menyusul kejatuhan kembali saham China. Di saat yang sama, performa Wall Street kurang mengesankan.
Asian Stocks
Semalam, Wall Street berakhir flat setelah investor mencerna data PDB AS dan laporan keuangan emiten. Meski di bawah prediksi, angka pertumbuhan dianggap sebagai indikasi adanya normalisasi kebijakan the Fed. Ditambah dengan data klaim pengangguran, yang meski naik masih berada di level terendah dalam satu dekade.

PDB AS tumbuh 2,3% selama kuartal kedua, di bawah prediksi 2,5%. Tapi angka kuartal pertama direvisi naik menjadi tumbuh 0,6% dari sebelumnya kontraksi 0,2%. Semua ini mengindikasikan bahwa ekonomi AS membaik seiring waktu dan mendukung prospek kenaikan suku bunga the Fed tahun ini.

Tapi situasi yang merisaukan investor Asia adalah gejolak saham China. Indeks Shanghai kembali tertekan, dengan sempat anjlok 2% menyusul berita bank swasta menyelidiki eksposur mereka terhadap anjloknya harga saham yang disinyalir datang melalui produk wealth management dan pinjaman beragun saham.

Indeks Saham China sudah anjlok 30% sejak pertengahan Juni dan pemerintah sudah mengeluarkan serangkaian kebijakan untuk meredamnya, termasuk intervensi langsung, yaitu membeli saham. Kejatuhan terjadi akibat aksi jual untuk menutupi kerugian karena banyak investor yang membeli saham dengan utang, atau margin trading.

Indeks Hang Seng melemah 1,1% saat ini, tapi indeks Hang Seng menguat 0,31%. Di Jepang, indeks Nikkei menguat 0,15%. Di Korsel, indeks Kospi melemah 0,61%. Indeks Australia All Ordinaries menguat 0,29%. Indeks Singapura SIT merosot 1,7%. Di Indonesia, IHSG menguat 0,5%.

Tidak ada komentar: