BRANCH OFFICE BANDUNG

BRANCH OFFICE BANDUNG
JL. WR. SUPRATMAN No. 21 BANDUNG

Senin, 27 Juli 2015

Saham Asia Tumbang, Fokus ke The Fed

Saham Asia bertumbangan hari ini menyusul kejatuhan saham dan harga komoditas global yang menimbulkan keresahan di kalangan investor. Fokus kini tertuju ke rapat the Fed yang digelar mulai besok.

TSE 12Akhir pekan lalu, Wall Street semakin tenggelam, mencatat kejatuhan mingguan yang tajam. Laporan keuangan beberapa emiten penting keluar mengecewakan, bahkan sebagian menyampaikan proyeksi yang di bawah harapan. Ditambah lagi dengan kejatuhan harga komoditas, yang menimbulkan kekhawatiran mengenai prospek ekonomi dunia. Indeks Dow Jones melemah 0,9%, dan mencatat penurunan mingguan 2,9%. Indeks S&P 500 turun 1,1% malam itu dan 2,2% secara mingguan.

Investor juga kecewa dengan data yang menunjukkan penjualan rumah baru turun ke level terendah dalam tujuh bulan, mengindikasikan sektor perumahan belum sekuat yang diduga. Laporan keuangan menjadi bukti bahwa China tidak lagi tumbuh di 7% dan mendorong permintaan komoditas. Jadi perusahaan yang bergantung pada pertumbuhan itu, seperti bahan baku dan industri, terkena dampaknya. Sementara, dampak positif dari harga minyak yang rendah belum terlihat.

Di tengah kelesuan ekonomi global, pasar juga dihadapkan dengan prospek kenaikan suku bunga the Fed.

Beberapa pejabatnya tetap membuka peluang kenaikan terjadi tahun ini. The Fed menggelar rapat selama dua hari mulai besok, dan isu yang terpenting adalah apakah the Fed bisa menaikkan rate pada September nanti. Sang ketua Janet Yellen diharapkan dapat memberi kejelasan soal opsi-opsi yang tersedia.

Kondisi di kawasan regional tidak jauh berbeda, di mana saham bertumbangan akibat kekhawatiran soal prospek ekonomi. Kerisauan mengenai pertumbuhan China begitu mendominasi pergerakan saham sepanjang minggu lalu. Dengan tidak adanya berita positif, saham melanjutkan kejatuhan.

Di Jepang, indeks Nikkei melemah 0,5% dengan sempat ke level terendah dalam dua minggu. Di Korsel, indeks Kospi melemah 0,48%, tertekan kejatuhan saham broker dan farmasi. Di Hong Kong, indeks Hang Seng anjlok 1,6%. Kondisi di Shanghai juga buruk, dengan indeksnya merosot 1,5%. Indeks Singapurat STI melorot 0,6%. Di Indonesia, IHSG dibuka melemah 0,6%.

Tidak ada komentar: