Minim katalis, emas bergerak dalam range yang sempit pada penutupan
perdagangan kemarin. Namun, logam mulia tersebut masih bergerak
mendekati level terendah tujuh bulannya.
Emas seperti kehilangan
perannya sebagai safe haven ditengah kekhawatiran pasar mengenai
pemotongan anggaran otomatis AS sebesar $85 miliarm atau yang disebut
dengan “sequestration”. Minimnya data-data ekonomi dari AS serta
flat-nya pergerakan bursa saham AS membuat pergerakan emas terbatas.
Selain
itu, sentimen emas kemudian diperberat dengan menurunnya investasi emas
di ETF. Cadangan di SPDR Gold Trust, reksadana berbasis emas terbesar
di dunia, mengalami penurunan untuk dalam sembilan sesi berturut-turut
pada 4 Maret menuju level terendah tujuh bulannya di 1.253,283 ton.
Sementara
itu, dalam perdagangannya hari ini di Asia, harga emas mulai mengalami
rebound. Para pemodal memperkirakan bahwa bank sentral kemungkinan masih
akan menerapkan kebijakan longgar dalam rapat bulananannya di minggu
ini.
Beberapa bank sentral yang akan menggelar rapat tersebut antara
lain, RBA, yang baru saja mengumumkan untuk tidak merubah suku bunganya
di 3%. Di susul, pada hari Kamis mendatang, ECB, BoE, dan BoJ juga akan
menggelar rapat serupa. Kebijakan longgar dari bank sentral dunia bisa
mendorong permintaan emas sebagai lindung nilai inflasi.
Beberapa
data ekonomi akan dirilis pada hari ini. Di Inggris ada data PMI sektor
jasa. Sementara kawasan Eropa akan merilis data retail sales. Dan di AS,
ISM non-manufacturing PMI.
Dari kajian teknikal, belum ada perubahan
trend secara signifikan. Emas masih dalam potensi bearish dengan level
support-nya saat ini di $1564.64. Namun, indikator stochastic sudah
mulai oversold dan berpeluang golden cross. Kondisi ini memungkinan
adanya rebound. Resistance terdekat saat ini di $1586.98. Jika mampu
ditembus, maka trend jangka pendek emas akan berbalik bullish, dengan
potensi kenaikan menuju kisaran $1.593.75 - $1.600.
Rekomendasi
Selasa, 05 Maret 2013
Investasi di ETF terus turun, emas terjebak dalam range sempit
Rate RBA Masih Di 3,0%
Bank Sentral Australia (RBA) mempertahankan suku bunganya di 3,0%
hari ini, namun mengatakan punya ruang untuk melonggarkan kebijakan lagi
bila diperlukan untuk membantu ekonomi.
RBA mempertahankan rate di level tersebut untuk dua bulan berturut-turut, sesuai prediksi para pengamat. Dalam pernyataan resminya, Gubernur Glenn Stevens mengatakan Dewan memandang penting untuk menjaga kebijakan.”Dalam rapat hari ini, merujuk pada arus informasi terkini dan melihat adanya pelonggaran substansial sebelumnya, Dewan memutuskan untuk mempertahankan suku bunga,” katanya.
Keputusan itu datang setelah serangkaian data yang dianggap RBA sebagai pertanda pemangkasan sebelumnya mulai membuahkan hasil. Penjualan ritel meningkat 0,9% selama Januari, di saat yang sama defisit transaksi berjalan menyusut dan adanya peningkatan belanja pemerintah selama kuartal keempat 2012.
Berbicara soal kondisi eksternal, Stevens menganggap tekanan pada ekonomi global mulai berkurang. AS menjalani pemulihan moderat dan gejolak finansial di Eropa mereda dibandingkan tahun lalu. Di Asia, pertumbuhan terhambat oleh perlambatan China dan resesi Eropa, tapi tetap ada tanda-tanda stabilisasi.
Stevens juga mengatakan kebijakan akomodatif masih dibutuhkan. “Dengan inflasi masih konsisten dengan target, dan pertumbuhan sedikit di bawah tren tahun ini, kebijakan akomodatif masih tepat,” katanya. Namun, ia menambahkan prospek inflasi, sesuai perhitungan terakhir, memperlihatnya adanya ruang untuk melonggarkan kebijakan, bila memang diperlukan.
Menurut Stevens, memang ada tanda-tanda pelonggaran yang dilakukan berdampak pada ekonomi. Di sisi lain, nilai tukar masih lebih tinggi dari yang diperkirakan, ekspor merosot dan permintaan kredit masih rendah.
RBA mempertahankan rate di level tersebut untuk dua bulan berturut-turut, sesuai prediksi para pengamat. Dalam pernyataan resminya, Gubernur Glenn Stevens mengatakan Dewan memandang penting untuk menjaga kebijakan.”Dalam rapat hari ini, merujuk pada arus informasi terkini dan melihat adanya pelonggaran substansial sebelumnya, Dewan memutuskan untuk mempertahankan suku bunga,” katanya.
Keputusan itu datang setelah serangkaian data yang dianggap RBA sebagai pertanda pemangkasan sebelumnya mulai membuahkan hasil. Penjualan ritel meningkat 0,9% selama Januari, di saat yang sama defisit transaksi berjalan menyusut dan adanya peningkatan belanja pemerintah selama kuartal keempat 2012.
Berbicara soal kondisi eksternal, Stevens menganggap tekanan pada ekonomi global mulai berkurang. AS menjalani pemulihan moderat dan gejolak finansial di Eropa mereda dibandingkan tahun lalu. Di Asia, pertumbuhan terhambat oleh perlambatan China dan resesi Eropa, tapi tetap ada tanda-tanda stabilisasi.
Stevens juga mengatakan kebijakan akomodatif masih dibutuhkan. “Dengan inflasi masih konsisten dengan target, dan pertumbuhan sedikit di bawah tren tahun ini, kebijakan akomodatif masih tepat,” katanya. Namun, ia menambahkan prospek inflasi, sesuai perhitungan terakhir, memperlihatnya adanya ruang untuk melonggarkan kebijakan, bila memang diperlukan.
Menurut Stevens, memang ada tanda-tanda pelonggaran yang dilakukan berdampak pada ekonomi. Di sisi lain, nilai tukar masih lebih tinggi dari yang diperkirakan, ekspor merosot dan permintaan kredit masih rendah.
Euro Terjebak Di $1,30, Aussie Melesat Jelang RBA
Meski rebound, euro masih terjebak dekat
level terendah dalam 2,5 bulan terakhir karena ketidakpastian politik
di Italia. Sedangkan aussie melesat jelang keputusan suku bunga RBA.
Penguatan Wall Street, meski kejatuhan saham Asia, berhasil membantu sentimen yang membuat aussie reli ke $1,02 dari level terendah dalam 8 bulan terakhir $1,0116. Berbeda dengan aussie, euro justru masih belum mampu melampaui $1,30, tertahan karena kondisi di Eropa belum kondusif, terkait isu politik di Italia.
Sebenarnya, dollar menguat atas rival utama karena risk aversion setelah China mengumumkan kebijakan baru untuk memperketat sektor properti, termasuk menerapkan pajak tinggi. Keputusan itu memukul sentimen pasar yang sudah jatuh karena politik Italia dan pemotongan anggaran AS. Apalagi dibarengi dengan data buruk dari Eropa dan China.
Tapi sentimen tertolong setelah pejabat the Fed memastikan kebijakan longgar tetap berjalan. Wakil Ketua the Fed Janet Yellen mengatakan stimulus moneter masih diperlukan mengingat performa ekonomi yang masih di bawah potensi. Menurutnya, kebijakan itu masih dibutuhkan untuk membantu pemulihan dan penciptaan lapangan kerja. Duduk sebagai wakil, Yellen merupakan calon terkuat pengganti Ben Bernanke yang akan turun awal tahun depan. Jadi pernyataannya merupakan indikasi arah kebijakan ke depan.
Aussie diperdagangkan di $1,0195, setelah sempat menyentuh high di $1,0222. Data penjualan ritel Australia,yang lebih baik dari prediksi, turut membantu mata uang ini. Namun penguatan mulai tergerus menjelang hasil rapat reguler RBA hari ini. RBA memang diperkirakan akan mempertahankan rate di 3,00%, tapi pasar menantikan pernyataan Gubernur Glenn Stevens, terkait prospek kebijakan. Aussie bisa melemah lagi bila Stevens membuka peluang pemangkasan.
Euro terjebak di $1,30 karena kondisi ekonomi Eropa yang memburuk dan Italia semakin dekat dengan pemilu ulang. Data PDB zona euro akan diumumkan besok, dan diperkirakan akan menunjukkan kontraksi. Di Italia, masalah politik sulit diselesaikan dalam waktu dekat. Satu-satunya harapan bagi euro datang dari ECB, yang akan menggelar rapat Kamis nanti. Itu pun kalau ECB tidak bersikap pesimis. Untuk hari ini ada data penjualan ritel zona euro.
Sterling juga berhasil rebound, tapi tertahan di $1,51. Data indeks PMI sektor jasa Inggris diumumkan hari ini, lajunya akan tergerus bila data itu buruk. Di AS, ada data indeks ISM non manufaktur.
Rekomendasi
EUR-USD
USD-JPY
GBP-USD
USD-CHF
AUD-USD
Penguatan Wall Street, meski kejatuhan saham Asia, berhasil membantu sentimen yang membuat aussie reli ke $1,02 dari level terendah dalam 8 bulan terakhir $1,0116. Berbeda dengan aussie, euro justru masih belum mampu melampaui $1,30, tertahan karena kondisi di Eropa belum kondusif, terkait isu politik di Italia.
Sebenarnya, dollar menguat atas rival utama karena risk aversion setelah China mengumumkan kebijakan baru untuk memperketat sektor properti, termasuk menerapkan pajak tinggi. Keputusan itu memukul sentimen pasar yang sudah jatuh karena politik Italia dan pemotongan anggaran AS. Apalagi dibarengi dengan data buruk dari Eropa dan China.
Tapi sentimen tertolong setelah pejabat the Fed memastikan kebijakan longgar tetap berjalan. Wakil Ketua the Fed Janet Yellen mengatakan stimulus moneter masih diperlukan mengingat performa ekonomi yang masih di bawah potensi. Menurutnya, kebijakan itu masih dibutuhkan untuk membantu pemulihan dan penciptaan lapangan kerja. Duduk sebagai wakil, Yellen merupakan calon terkuat pengganti Ben Bernanke yang akan turun awal tahun depan. Jadi pernyataannya merupakan indikasi arah kebijakan ke depan.
Aussie diperdagangkan di $1,0195, setelah sempat menyentuh high di $1,0222. Data penjualan ritel Australia,yang lebih baik dari prediksi, turut membantu mata uang ini. Namun penguatan mulai tergerus menjelang hasil rapat reguler RBA hari ini. RBA memang diperkirakan akan mempertahankan rate di 3,00%, tapi pasar menantikan pernyataan Gubernur Glenn Stevens, terkait prospek kebijakan. Aussie bisa melemah lagi bila Stevens membuka peluang pemangkasan.
Euro terjebak di $1,30 karena kondisi ekonomi Eropa yang memburuk dan Italia semakin dekat dengan pemilu ulang. Data PDB zona euro akan diumumkan besok, dan diperkirakan akan menunjukkan kontraksi. Di Italia, masalah politik sulit diselesaikan dalam waktu dekat. Satu-satunya harapan bagi euro datang dari ECB, yang akan menggelar rapat Kamis nanti. Itu pun kalau ECB tidak bersikap pesimis. Untuk hari ini ada data penjualan ritel zona euro.
Sterling juga berhasil rebound, tapi tertahan di $1,51. Data indeks PMI sektor jasa Inggris diumumkan hari ini, lajunya akan tergerus bila data itu buruk. Di AS, ada data indeks ISM non manufaktur.
Rekomendasi
EUR-USD
USD-JPY
GBP-USD
USD-CHF
AUD-USD
Senin, 04 Maret 2013
Minyak Tergelincir Ke $90
Minyak tergelincir sampai level terendah dalam dua bulan terakhir
karena kecemasan mengenai pemangkasan anggaran otomatis AS. Data ekonomi
China yang tidak sesuai harapan menambah tekanan.
Pemotongan anggaran, atau yang disebut dengan sequestration, sebesar $85 miliar mulai berlaku Jumat lalu setelah Gedung Putih dan Kongres gagal mencapai kesepakatan untuk mencegahnya. Negosiasi kemarin juga kandas, menambah ketidakpastian. Banyak yang khawatir dampak pemangkasan itu terhadap pemulihan ekonomi AS.
Hampir semua lembaga pemerintah federal terkena pangkas. Pelayanan akan dikurangi dan banyak pegawai negeri yang dipaksa ambil cuti tak dibayar. Anggaran negara bagian juga dikurangi.Pusat Kebijakan Bipartisan di Washington memperkirakan satu juta pekerjaan akan hilang, dan Komite Anggaran Kongres memproyeksikan pertumbuhan bisa berkurang 0,7%.
China mengumumkan aktivitas sektor jasanya melambat ke level terendah dalam lima bulan terakhir. Data ini menyusul laporan aktivitas manufaktur yang juga melambat. Di Eropa, data ekonomi juga tidak menggembirakan, dengan aktivitas manufaktur kawasan itu tidak menunjukkan pemulihan. Angka final Indeks PMI manufaktur zona euro untuk Februari berada di 47,9 dari sebelumnya 47,8.
Pada jam 17:15 WIB, minyak jenis Light Sweet untuk pengiriman April turun 27 sen ke $90,41 per barel. Kontrak itu sempat jatuh sampai 90,09.
Pemotongan anggaran, atau yang disebut dengan sequestration, sebesar $85 miliar mulai berlaku Jumat lalu setelah Gedung Putih dan Kongres gagal mencapai kesepakatan untuk mencegahnya. Negosiasi kemarin juga kandas, menambah ketidakpastian. Banyak yang khawatir dampak pemangkasan itu terhadap pemulihan ekonomi AS.
Hampir semua lembaga pemerintah federal terkena pangkas. Pelayanan akan dikurangi dan banyak pegawai negeri yang dipaksa ambil cuti tak dibayar. Anggaran negara bagian juga dikurangi.Pusat Kebijakan Bipartisan di Washington memperkirakan satu juta pekerjaan akan hilang, dan Komite Anggaran Kongres memproyeksikan pertumbuhan bisa berkurang 0,7%.
China mengumumkan aktivitas sektor jasanya melambat ke level terendah dalam lima bulan terakhir. Data ini menyusul laporan aktivitas manufaktur yang juga melambat. Di Eropa, data ekonomi juga tidak menggembirakan, dengan aktivitas manufaktur kawasan itu tidak menunjukkan pemulihan. Angka final Indeks PMI manufaktur zona euro untuk Februari berada di 47,9 dari sebelumnya 47,8.
Pada jam 17:15 WIB, minyak jenis Light Sweet untuk pengiriman April turun 27 sen ke $90,41 per barel. Kontrak itu sempat jatuh sampai 90,09.
Rekomendasi Trading Forex Sesi Eropa, AS (04 Maret 2013)
Karena berbagai isu negatif, pasar mata uang diliputi oleh risk aversion, dengan safe haven dollar dan yen menjadi pilihan.
China memberlakukan kebijakan baru untuk meredam kenaikan harga properti. Pemerintah menaikkan uang muka pembelian dan bunga pinjaman untuk setiap pembelian rumah kedua. Selain itu, Beijing menetapkan pajak 20% dari keuntungan penjualan rumah. Ini menjadi faktor yang menjatuhkan sentimen pasar di sesi Asia.
Namun, sebenarnya sentimen pasar memang sudah kurang baik sejak akhir pekan lalu, ketika pemotongan anggaran AS, atau sequestration, diberlakukan. Banyak kalangan khawatir akan dampak pemotongan anggaran itu terhadap pemulihan ekonomi AS karena banyak pekerjaan yang hilang. Tentu ini menimbulkan pertanyaan akan prospek ekonomi AS.
Data ekonomi dunia memang beragam,tapi lebih banyak yang buruk. Memang, data sentiment konsumen AS dan manufakturnya cukup baik, tapi aktivitas manufaktur zona euro melempem dan tingkat penganggurannya naik ke rekor. Di China, aktivitas manufaktur dan jasanya melambat.
EUR-USD
Data ekonomi yang buruk, di tambah dengan ketidakpastian politik Italia dan ancaman bangkrut Siprus, menjadi faktor yang menghujam EUR-USD sampai ke level terendah dalam 2,5 bulan di $1,2966. Meski masih mampu bertahan di kisaran $1,3000, sentimen negatif masih menyelimuti. Data tingkat pengangguran Spanyol dan sentimen konsumen zona euro akan diumumkan hari ini. Dalam chart bulanan, berdasarkan Fibonacci, posisi pair ini sedang menuju 50% dari penguatan 1 Juli 2012-1 Februari 2013 di $1,2875.
Rekomendasi harian :
Buy EUR-USD di 1.2970 dengan target take profit 1.3062, dimana stop loss bila penutupan di bawah 1.3000. Buy break 1.3062 dengan target take profit 1.3123, dimana stop loss 1.3031.
Sell break 1.2939 dengan target take profit 1.2878, dimana stop loss 1.2970.
USD-JPY
Risk aversion menjadi penyebab USD-JPY melemah. Bahkan pernyataan calon gubernur BOJ, Haruhiko Kuroda, untuk siap meluncurkan stimulus agresif gagal memberi dorongan. Pair ini sedang mencoba kembali ke peak 94,75, tapi untuk bisa menembus 95, diperlukan gebrakan jelas. Pair ini tetap bullish selama masih mampu bertahan di atas 92,00.
Rekomendasi harian :
Buy break untuk USD-JPY 93.75 dengan target take profit 94.45, dimana stop loss 93.45. Buy 93.17 dengan target take profit 93.95, dimana stop loss 92.87.
Sell break 92.78 dengan target take profit 92.19 dimana stop loss penutupan harian dibawah 92.19.
GBP-USD
Mencoba bangkit dari level terendah dalam 2,5 tahun terakhir, GBP-USD kesulitan menanjak karena belum adanya katalis yang tepat. Data manufaktur Inggris menghantam pair ini sampai ke $1,4984,namun masih ditutup di atas $1,500, yang kini masih jadi support kuat. Data PMI konstruksi dan harga rumah Halifax mungkin bisa mempengaruhi pergerakan pound.
Rekomendasi harian :
Sell break pada GBP-USD dilakukan pada 1.4986 dengan target take profit 1.4893, dimana stop loss penutupan harian diatas 1.5000. Sell 1.5107 dengan target take profit 1.5015, dimana stop loss 1.5137.
Buy 1.5015 dengan target take profit 1.5091, dimana stop loss break 1.4986-nya.
USD-CHF
USD-CHF berhasil menembus resistance 0,9430 akhir pekan lalu. Level itu adalah Moving Average 200 hari. Namun masih ditutup di bawah itu. Beberapa indikator sudah overbought, seperti RSI (14) di 72. Tapi MACD (12,26,9) belum menunjukkan divergence. Pair ini berkonsolidasi dulu, sebelum bisa melanjutkan lajunya, tapi level 9,500 menjadi resistance kuat berikutnya.
Rekomendasi harian :
Sell 0.9491 dengan target take profit 0.9430, dimana stop loss 0.9532. Sell break 0.9415 dengan target take profit 0.9369, dimana stop loss 0.9438.
Buy 0.9369 dengan target take profit 0.9423, dimana stop loss 0.9348.
AUD-USD
AUD-USD jatuh sampai ke level terendah sejak Juli 2012 menyusul data buruk. Building approvals turun 2,4% di Januari, melawan prediksi naik 2,8%. Kejatuhan ini datang menjelang keputusan suku bunga RBA besok. Bila RBA pangkas rate atau menyampaikan pernyataan yang dovish, kejatuhan akan berlanjut, dengan menguji level $1,0100.
Rekomendasi harian :
Buy 1.0125 dengan target take profit 1.0186, dimana stop loss penutupan harian dibawah 1.0132. Buy break 1.0193 dengan target take profit 1.0254, dimana stop loss 1.0162.
Sell break 1.0101 dengan target take profit 1.0056, dimana stop loss penembusan kembali 1.0132.
China memberlakukan kebijakan baru untuk meredam kenaikan harga properti. Pemerintah menaikkan uang muka pembelian dan bunga pinjaman untuk setiap pembelian rumah kedua. Selain itu, Beijing menetapkan pajak 20% dari keuntungan penjualan rumah. Ini menjadi faktor yang menjatuhkan sentimen pasar di sesi Asia.
Namun, sebenarnya sentimen pasar memang sudah kurang baik sejak akhir pekan lalu, ketika pemotongan anggaran AS, atau sequestration, diberlakukan. Banyak kalangan khawatir akan dampak pemotongan anggaran itu terhadap pemulihan ekonomi AS karena banyak pekerjaan yang hilang. Tentu ini menimbulkan pertanyaan akan prospek ekonomi AS.
Data ekonomi dunia memang beragam,tapi lebih banyak yang buruk. Memang, data sentiment konsumen AS dan manufakturnya cukup baik, tapi aktivitas manufaktur zona euro melempem dan tingkat penganggurannya naik ke rekor. Di China, aktivitas manufaktur dan jasanya melambat.
EUR-USD
Data ekonomi yang buruk, di tambah dengan ketidakpastian politik Italia dan ancaman bangkrut Siprus, menjadi faktor yang menghujam EUR-USD sampai ke level terendah dalam 2,5 bulan di $1,2966. Meski masih mampu bertahan di kisaran $1,3000, sentimen negatif masih menyelimuti. Data tingkat pengangguran Spanyol dan sentimen konsumen zona euro akan diumumkan hari ini. Dalam chart bulanan, berdasarkan Fibonacci, posisi pair ini sedang menuju 50% dari penguatan 1 Juli 2012-1 Februari 2013 di $1,2875.
Rekomendasi harian :
Buy EUR-USD di 1.2970 dengan target take profit 1.3062, dimana stop loss bila penutupan di bawah 1.3000. Buy break 1.3062 dengan target take profit 1.3123, dimana stop loss 1.3031.
Sell break 1.2939 dengan target take profit 1.2878, dimana stop loss 1.2970.
USD-JPY
Risk aversion menjadi penyebab USD-JPY melemah. Bahkan pernyataan calon gubernur BOJ, Haruhiko Kuroda, untuk siap meluncurkan stimulus agresif gagal memberi dorongan. Pair ini sedang mencoba kembali ke peak 94,75, tapi untuk bisa menembus 95, diperlukan gebrakan jelas. Pair ini tetap bullish selama masih mampu bertahan di atas 92,00.
Rekomendasi harian :
Buy break untuk USD-JPY 93.75 dengan target take profit 94.45, dimana stop loss 93.45. Buy 93.17 dengan target take profit 93.95, dimana stop loss 92.87.
Sell break 92.78 dengan target take profit 92.19 dimana stop loss penutupan harian dibawah 92.19.
GBP-USD
Mencoba bangkit dari level terendah dalam 2,5 tahun terakhir, GBP-USD kesulitan menanjak karena belum adanya katalis yang tepat. Data manufaktur Inggris menghantam pair ini sampai ke $1,4984,namun masih ditutup di atas $1,500, yang kini masih jadi support kuat. Data PMI konstruksi dan harga rumah Halifax mungkin bisa mempengaruhi pergerakan pound.
Rekomendasi harian :
Sell break pada GBP-USD dilakukan pada 1.4986 dengan target take profit 1.4893, dimana stop loss penutupan harian diatas 1.5000. Sell 1.5107 dengan target take profit 1.5015, dimana stop loss 1.5137.
Buy 1.5015 dengan target take profit 1.5091, dimana stop loss break 1.4986-nya.
USD-CHF
USD-CHF berhasil menembus resistance 0,9430 akhir pekan lalu. Level itu adalah Moving Average 200 hari. Namun masih ditutup di bawah itu. Beberapa indikator sudah overbought, seperti RSI (14) di 72. Tapi MACD (12,26,9) belum menunjukkan divergence. Pair ini berkonsolidasi dulu, sebelum bisa melanjutkan lajunya, tapi level 9,500 menjadi resistance kuat berikutnya.
Rekomendasi harian :
Sell 0.9491 dengan target take profit 0.9430, dimana stop loss 0.9532. Sell break 0.9415 dengan target take profit 0.9369, dimana stop loss 0.9438.
Buy 0.9369 dengan target take profit 0.9423, dimana stop loss 0.9348.
AUD-USD
AUD-USD jatuh sampai ke level terendah sejak Juli 2012 menyusul data buruk. Building approvals turun 2,4% di Januari, melawan prediksi naik 2,8%. Kejatuhan ini datang menjelang keputusan suku bunga RBA besok. Bila RBA pangkas rate atau menyampaikan pernyataan yang dovish, kejatuhan akan berlanjut, dengan menguji level $1,0100.
Rekomendasi harian :
Buy 1.0125 dengan target take profit 1.0186, dimana stop loss penutupan harian dibawah 1.0132. Buy break 1.0193 dengan target take profit 1.0254, dimana stop loss 1.0162.
Sell break 1.0101 dengan target take profit 1.0056, dimana stop loss penembusan kembali 1.0132.
Data Buruk, Euro Terjungkal
Euro masih berada dekat level terendah dalam 2,5 bulan terakhir karena
data ekonomi Eropa yang buruk dan ketidakpastian politik di Italia.
Data yang keluar dari zona euro Jumat lalu menggambarkan kondisi ekonomi yang suram, dengan aktivitas manufaktur kawasan itu tidak menunjukkan pemulihan. Dari 17 negara, hanya Jerman dan Irlandia yang mencatat pertumbuhan. Angka final Indeks PMI manufaktur zona euro untuk Februari berada di 47,9 dari sebelumnya 47,8. Di Italia, indeks PMI merosot ke 45,8 dari 47,8.
Kondisi ketenagakerjaan di blok mata uang itu juga mengenaskan, dengan tingkat penganggurannya tembus rekor, di 11,9% selama Januari. Di Italia, tingkat pengangguran naik tajam ke 11,7% di Januari dari 11,3% di Desember. Semua data itu mengindikasikan krisis utang yang memasuki tahun keempat masih jauh dari berakhir.
Ditambah lagi dengan kebuntuan politik di Italia, yang sampai saat ini belum ada koalisi terbentuk. Terpecahnya suara menunjukkan banyak orang yang tidak suka program penghematan yang dijalankan pemerintah saat ini. Kemungkinan negara itu harus menggelar pemilu ulang. Menambah sentimen negatif adalah masalah di Siprus. Ketua Komisi Urusan Ekonomi Eropa Olli Rehn memperingatkan Siprus bisa dikeluarkan dari zona euro tanpa bailout.
Euro diperdagangkan di $1,3013, setelah jatuh sampai $1,2964 Jumat lalu, terendah sejak Desember. Sejak menyentuh high tahun ini di $1,3711, euro terus melemah karena berbagai berita buruk dari Eropa yang intinya ekonomi kawasan masih rentan. Untuk saat ini, euro masih mampu bertahan di atas $1,3000. Tapi perlu diwaspadai tekanan lanjutan yang dapat menembus resistance itu. Terhadap yen, euro stabil di 121,53.
Di Jepang, Calon Gubernur BOJ Haruhiko Kuroda mengatakan bila Jepang bebas deflasi akan bagus untuk ekonomi Asia dan dunia. Di hadapan parlemen, ia juga mengatakan akan melakukan apapun yang diperlukan untuk mengentaskan mencapai target inflasi 2%. Ini dianggap sebagai indikasi bila dipilih, ia akan menggelontorkan stimulus moneter yang besar.
Berbeda dengan Eropa, data ekonomi AS justru menunjukkan pemulihan. Indeks ISM manufaktur naik ke 54,2 di Februari dari 53,1 di Januari. Indeks sentimen konsumen Univ. of Michigan berada di 77,6 di Februari, direvisi dari 76,3. Kedua data itu mengurangi kecemasan mengenai pemotongan anggaran otomatis yang mulai berlaku Jumat. Data itu juga menunjukkan bahwa kondisi di AS masih lebih baik dari Eropa. Isu pemotongan anggaran, atau sequestration, memang sempat memberi tekanan ke dollar. Namun ke depan, bila kondisi Eropa memburuk, justru dapat memicu kembali risk aversion, peralihan ke safe haven.
Rekomendasi
EUR-USD
USD-JPY
GBP-USD
USD-CHF
AUD-USD
Data yang keluar dari zona euro Jumat lalu menggambarkan kondisi ekonomi yang suram, dengan aktivitas manufaktur kawasan itu tidak menunjukkan pemulihan. Dari 17 negara, hanya Jerman dan Irlandia yang mencatat pertumbuhan. Angka final Indeks PMI manufaktur zona euro untuk Februari berada di 47,9 dari sebelumnya 47,8. Di Italia, indeks PMI merosot ke 45,8 dari 47,8.
Kondisi ketenagakerjaan di blok mata uang itu juga mengenaskan, dengan tingkat penganggurannya tembus rekor, di 11,9% selama Januari. Di Italia, tingkat pengangguran naik tajam ke 11,7% di Januari dari 11,3% di Desember. Semua data itu mengindikasikan krisis utang yang memasuki tahun keempat masih jauh dari berakhir.
Ditambah lagi dengan kebuntuan politik di Italia, yang sampai saat ini belum ada koalisi terbentuk. Terpecahnya suara menunjukkan banyak orang yang tidak suka program penghematan yang dijalankan pemerintah saat ini. Kemungkinan negara itu harus menggelar pemilu ulang. Menambah sentimen negatif adalah masalah di Siprus. Ketua Komisi Urusan Ekonomi Eropa Olli Rehn memperingatkan Siprus bisa dikeluarkan dari zona euro tanpa bailout.
Euro diperdagangkan di $1,3013, setelah jatuh sampai $1,2964 Jumat lalu, terendah sejak Desember. Sejak menyentuh high tahun ini di $1,3711, euro terus melemah karena berbagai berita buruk dari Eropa yang intinya ekonomi kawasan masih rentan. Untuk saat ini, euro masih mampu bertahan di atas $1,3000. Tapi perlu diwaspadai tekanan lanjutan yang dapat menembus resistance itu. Terhadap yen, euro stabil di 121,53.
Di Jepang, Calon Gubernur BOJ Haruhiko Kuroda mengatakan bila Jepang bebas deflasi akan bagus untuk ekonomi Asia dan dunia. Di hadapan parlemen, ia juga mengatakan akan melakukan apapun yang diperlukan untuk mengentaskan mencapai target inflasi 2%. Ini dianggap sebagai indikasi bila dipilih, ia akan menggelontorkan stimulus moneter yang besar.
Berbeda dengan Eropa, data ekonomi AS justru menunjukkan pemulihan. Indeks ISM manufaktur naik ke 54,2 di Februari dari 53,1 di Januari. Indeks sentimen konsumen Univ. of Michigan berada di 77,6 di Februari, direvisi dari 76,3. Kedua data itu mengurangi kecemasan mengenai pemotongan anggaran otomatis yang mulai berlaku Jumat. Data itu juga menunjukkan bahwa kondisi di AS masih lebih baik dari Eropa. Isu pemotongan anggaran, atau sequestration, memang sempat memberi tekanan ke dollar. Namun ke depan, bila kondisi Eropa memburuk, justru dapat memicu kembali risk aversion, peralihan ke safe haven.
Rekomendasi
EUR-USD
USD-JPY
GBP-USD
USD-CHF
AUD-USD
Bila Pimpin BOJ, Kuroda Siap Lakukan Gebrakan
Haruhiko Kuroda menyatakan siap melakukan apapun yang diperlukan
untuk mengentaskan deflasi bila ia terpilih menjadi gubernur BOJ,
termasuk menjalankan pembelian aset lebih besar.
“Saya ingin menegaskan posisi saya bahwa akan melakukan apapun yang diperlukan,” kata Kuroda dalam konfirmasi pencalonannya di hadapan majelis rendah kemarin. Menurutnya, jumlah dan tipe aset yang BOJ beli saat ini tidak cukup untuk mencapai target inflasi 2%, yang ia perkirakan bisa dicapai dalam dua tahun.
Ia memandang pembelian skala besar obligasi pemerintah jangka panjang merupakan cara logis untuk melonggarkan kebijakan moneter, tapi bank sentral harus juga memantau efek sampingnya. “Bila BOJ melonggarkan kebijakan, paling logis adalah menambah pembelian obligasi pemerintah dan jangka panjang, namun bank sentral harus mewaspadai perkembangan pasar,” katanya.
Dalam kesempatan itu, ia juga mengatakan berakhirnya deflasi di Jepang akan baik untuk ekonomi Asia dan dunia. Menurutnya, deflasi menambah beban utang, dan memberi alasan bagi perusahaan dan konsumen untuk menunda pembelanjaan. Memang, data terakhir menunjukkan inflasi inti turun 0,2% di Januari. Indikator itu tidak pernah naik sampai 2% sejak 1997, ketika pajak penjualan dinaikkan.
Oleh karena itu, ia melihat pelonggaran kebijakan diperlukan, tentu harus sesuai kondisi pasar dan tren ekonomi. Namu ia memperingatkan bank sentral jangan membeli obligasi langsung atau memonetasi utang.
Kuroda ditunjuk oleh Perdana Menteri Shinzo Abe untuk menggantikan Masaaki Shirakawa yang masa jabatnya habis bulan ini. Kuroda, yang kini masih menjabat sebagai Presiden ADB, dianggap punya platform sama dengan Abe, yaitu menjalankan kebijakan agresif untuk mengentaskan deflasi. Penunjukkannya kemungkinan akan disetutui parlemen.
“Saya ingin menegaskan posisi saya bahwa akan melakukan apapun yang diperlukan,” kata Kuroda dalam konfirmasi pencalonannya di hadapan majelis rendah kemarin. Menurutnya, jumlah dan tipe aset yang BOJ beli saat ini tidak cukup untuk mencapai target inflasi 2%, yang ia perkirakan bisa dicapai dalam dua tahun.
Ia memandang pembelian skala besar obligasi pemerintah jangka panjang merupakan cara logis untuk melonggarkan kebijakan moneter, tapi bank sentral harus juga memantau efek sampingnya. “Bila BOJ melonggarkan kebijakan, paling logis adalah menambah pembelian obligasi pemerintah dan jangka panjang, namun bank sentral harus mewaspadai perkembangan pasar,” katanya.
Dalam kesempatan itu, ia juga mengatakan berakhirnya deflasi di Jepang akan baik untuk ekonomi Asia dan dunia. Menurutnya, deflasi menambah beban utang, dan memberi alasan bagi perusahaan dan konsumen untuk menunda pembelanjaan. Memang, data terakhir menunjukkan inflasi inti turun 0,2% di Januari. Indikator itu tidak pernah naik sampai 2% sejak 1997, ketika pajak penjualan dinaikkan.
Oleh karena itu, ia melihat pelonggaran kebijakan diperlukan, tentu harus sesuai kondisi pasar dan tren ekonomi. Namu ia memperingatkan bank sentral jangan membeli obligasi langsung atau memonetasi utang.
Kuroda ditunjuk oleh Perdana Menteri Shinzo Abe untuk menggantikan Masaaki Shirakawa yang masa jabatnya habis bulan ini. Kuroda, yang kini masih menjabat sebagai Presiden ADB, dianggap punya platform sama dengan Abe, yaitu menjalankan kebijakan agresif untuk mengentaskan deflasi. Penunjukkannya kemungkinan akan disetutui parlemen.
Emas kembali meredup seiring penguatan dollar
Emas masih mengalami tekanan. Sempat rebound dari level terendah tujuh
bulannya, namun emas kembali jatuh untuk ketiga minggu berturut-turut.
Serangkaian data-data AS yang positif telah mengurangi peran emas sebagai safe haven. Misalkan saja data consumer spending, consumer confidence serta aktifitas manufaktur, yang kesemuanya menunjukkan adanya pemulihan ekonomi,.
Positif-nya data-data AS tersebut telah mencuatkan spekulasi di kalangan investor bahwa The Fed kemungkinan akan menghentikan kebijakan stimulusnya lebih cepat dari yang diperkirakan. Membaiknya data-data AS tersebut kemudian berdampak pada penguatan mata uang dollar, yang merupakan rival emas dalam pergerakannya.
Emas bahkan gagal berperan sebagai safe haven ditengahnya kekhawatiran pasar mengenai pemotongan anggaran otomatis AS sebesar $85 miliarm atau yang disebut dengan “sequestration”. Pemotongan anggaran otomatis tak terelakkan setelah kedua partai di Kongres gagal mencapai kesepakatan dalam mencari solusi untuk mencegahnya.
Makin memperberat sentimen, kejatuhan emas juga disertai dengan penurunan komoditas lainnya, seperti minyak, tembaga, yang diakibatkan oleh data-data ekonomi China dan zona euro yang mengecewakan.
Sementara dari sisi teknikal, trend bearish emas berlanjut setelah harga gagal bertahan di atas resistance $1.620, yang juga merupkan area Fibonacci retracement 50% dari level tertinggi $1.684.59 dan level terendah di $1.554.82. Belum ada sinyal-sinyal reversal untuk saat ini, meski indikator stochastic sudah berada di wilayah oversold. Kami melihat bahwa emas akan kembali menguji support-nya di kisaran $1.554 - $1.562.
Rekomendasi
Serangkaian data-data AS yang positif telah mengurangi peran emas sebagai safe haven. Misalkan saja data consumer spending, consumer confidence serta aktifitas manufaktur, yang kesemuanya menunjukkan adanya pemulihan ekonomi,.
Positif-nya data-data AS tersebut telah mencuatkan spekulasi di kalangan investor bahwa The Fed kemungkinan akan menghentikan kebijakan stimulusnya lebih cepat dari yang diperkirakan. Membaiknya data-data AS tersebut kemudian berdampak pada penguatan mata uang dollar, yang merupakan rival emas dalam pergerakannya.
Emas bahkan gagal berperan sebagai safe haven ditengahnya kekhawatiran pasar mengenai pemotongan anggaran otomatis AS sebesar $85 miliarm atau yang disebut dengan “sequestration”. Pemotongan anggaran otomatis tak terelakkan setelah kedua partai di Kongres gagal mencapai kesepakatan dalam mencari solusi untuk mencegahnya.
Makin memperberat sentimen, kejatuhan emas juga disertai dengan penurunan komoditas lainnya, seperti minyak, tembaga, yang diakibatkan oleh data-data ekonomi China dan zona euro yang mengecewakan.
Sementara dari sisi teknikal, trend bearish emas berlanjut setelah harga gagal bertahan di atas resistance $1.620, yang juga merupkan area Fibonacci retracement 50% dari level tertinggi $1.684.59 dan level terendah di $1.554.82. Belum ada sinyal-sinyal reversal untuk saat ini, meski indikator stochastic sudah berada di wilayah oversold. Kami melihat bahwa emas akan kembali menguji support-nya di kisaran $1.554 - $1.562.
Rekomendasi
Langganan:
Postingan (Atom)