Dollar masih mampu mempertahankan posisinya dekat level tertinggi
dalam 8,5 tahun menyusul kenaikan yield obligasi AS didukung oleh
keunggulan performa ekonomi dan prospek kebijakan moneter. Selain itu,
pelemahan euro dan yen turut menambah dorongan ke greenback.
Dollar sempat goyah karena data perumahan AS yang buruk. Tapi data
itu dianggap belum mengubah prospek kebijakan moneternya. Malam nanti
banyak data ekonomi yang akan diumumkan, diperkirakan menjadi fokus
menjelang liburan Natal dan Tahun Baru. Data itu antara lain, durable
goods orders Nopember, angka final PDB kuartal ketiga dan data inflasi.
Apapun hasilnya semua data itu, sepertinya belum bisa mempengaruhi
pandangan bahwa the Fed berpeluang menjadi bank sentral negara maju
pertama yang bisa menaikkan suku bunganya. Mencerminkan optimisme pada
prospek AS dan dollar, yield obligasi tenor 2 tahun naik 70 bps ke level
tertinggi dalam 3 tahun. Alhasil, dollar diperkirakan masih mampu
bertahan memasuki akhir tahun.
Indeks dollar berada di 89,70 setelah menyentyuh 89,96 kemarin,
tertinggi sejak 2006. Indeks ini hampir menyentuh level psikologis 90.
Penutupan di atas itu menjadi bullish continuation dengan target 90,20.
Terhadap yen, dollar diperdagangkan di 120,13 dan kini sedang menuju
120,50. Atas franc, dollar bertengger di 0,9835 tapi pola doji yang
terbentuk kemarin mengindikasikan hilangnya daya dorong.
Di saat the Fed mulai menormalisasi kebijakan, ECB masih berkutat
dengan kebijakan longgar, bahkan diperkirakan harus menerapkan
Quantitative Easing (QE). Menegaskan hal itu, anggota dewan Luc Coene
mengatakan pembelian obligasi pemerintah salah satu cara menyelamatkan
ekonomi. Prospek QE menjadi faktor yang semakin melemahkan euro
akhir-akhir ini. Euro diperdagangkan di $1,2230 dengan support di
$1,2200. Tapi pola doji yang terbentuk kemarin mengindikasikan
berkurangnya tekanan jual.
Sementara itu, sterling masih bergerak di antara $1,5550 dan $1,5630 dan aussie bergerak di rentang $0,8050 dan $0,8180.
Rekomendasi
EUR-USD
USD-JPY
GBP-USD
USD-CHF
AUD-USD
Selasa, 23 Desember 2014
Dollar Masih Perkasa Jelang Akhir Tahun
Sentimen Positif Terjaga, Asia Masih Menguat
Nikkei
Indeks Nikkei catat kenaikan keempat kalinya secara beruntun kemarin. Saham-saham energi jadi penyumbang kenaikan indeks menyusul kenaikan harga minyak mentah dunia 1,4% menjadi $57,88/barel.
Showa Shell Sekiyu melonjak 27,7% karena pemberitaan adanya pembicaraan akuisisi oleh Idemitsu Kosan Co Ltd senilai 500 miliar yen. Indeks Nikkei ditutup menguat 13,74 poin, atau 0,08%, ke posisi 17.635,14.
Bursa Jepang tutup hari ini. Namun perdagangan Nikkei kontrak berjangka masih menunjukkan kenaikan menyusul penguatan saham-saham AS dan pelemahan yen. Sementara itu, kembali menurunnya harga minyak mentah dunia diharapkan mampu mengangkat daya beli konsumen. Perlu wasdapai aksi profit taking dari kenaikan sebelumnya bersamaan dengan kehati-hatian pasar atas rilisan data penting AS nanti malam.
Rekomendasi
Kospi
Indeks Kospi berhasil mempertahankan laju positifnya pada awal perdagangan minggu ini. Kenaikan harga komoditas minyak mentah dunia dan membaiknya sentiment global, khususnya Wall Street yang menorehkan penguatan tiga sesi secara beruntun menjadi pemicunya. SK Innovation reli 3,1%. S-Oil menguat 1,8%. Indeks Kospi ditutup menguat 13,14 poin, atau 0,68%, ke posisi 1.943,12.
Indeks Kospi bergerak positif hari ini menyusul penguatan Wall Street awal minggu ini, dalam perdagangan menjelang liburan Natal. Laju indeks Kospi dapat tersendat karena cemaskan pelemahan yen kembali.
Rencana kenaikan suku bunga Fed dan prospek kebijakan bank sentral Eropa yang semakin longgar menjadi pemicu sentimen pasar di sisa tahun ini.
Rekomendasi
Hang Seng
Indeks Hang Seng menguat perdagangan kemarin ditopang kenaikan saham mainland menyusul rebound-nya harga minyak dunia dan stabilnya mata uang rubel Rusia. Disamping itu Wall Street menutup perdagangan minggu lalu dengan hasil gemilang, karena ekspektasi bank sentral tetap menjalankan kebijakan akomodatif untuk waktu yang masih lama. Indeks Hang Seng ditutup menguat 291,94 poin, atau 1,26%, ke posisi 23.408,57.
Indeks Hang Seng mencoba menjadi sentiment positifnya hari ini menyusul pencapian rekor indeks utama Wall Street seiring dengan membaiknya sejumlah data AS. Namun laju indeks kini dibayangi data ekonomi penting lainnya, dari Inggris dan AS. Inggris dijadwalkan rilis data PDB kuartal ketiga. Hal yang sama juga di AS, data PDB, sentimen Michigan, dan penjualan rumah dapat menjadi pandangan ekonomi AS saat ini.
Rekomendasi
Indeks Nikkei catat kenaikan keempat kalinya secara beruntun kemarin. Saham-saham energi jadi penyumbang kenaikan indeks menyusul kenaikan harga minyak mentah dunia 1,4% menjadi $57,88/barel.
Showa Shell Sekiyu melonjak 27,7% karena pemberitaan adanya pembicaraan akuisisi oleh Idemitsu Kosan Co Ltd senilai 500 miliar yen. Indeks Nikkei ditutup menguat 13,74 poin, atau 0,08%, ke posisi 17.635,14.
Bursa Jepang tutup hari ini. Namun perdagangan Nikkei kontrak berjangka masih menunjukkan kenaikan menyusul penguatan saham-saham AS dan pelemahan yen. Sementara itu, kembali menurunnya harga minyak mentah dunia diharapkan mampu mengangkat daya beli konsumen. Perlu wasdapai aksi profit taking dari kenaikan sebelumnya bersamaan dengan kehati-hatian pasar atas rilisan data penting AS nanti malam.
Rekomendasi
Kospi
Indeks Kospi berhasil mempertahankan laju positifnya pada awal perdagangan minggu ini. Kenaikan harga komoditas minyak mentah dunia dan membaiknya sentiment global, khususnya Wall Street yang menorehkan penguatan tiga sesi secara beruntun menjadi pemicunya. SK Innovation reli 3,1%. S-Oil menguat 1,8%. Indeks Kospi ditutup menguat 13,14 poin, atau 0,68%, ke posisi 1.943,12.
Indeks Kospi bergerak positif hari ini menyusul penguatan Wall Street awal minggu ini, dalam perdagangan menjelang liburan Natal. Laju indeks Kospi dapat tersendat karena cemaskan pelemahan yen kembali.
Rencana kenaikan suku bunga Fed dan prospek kebijakan bank sentral Eropa yang semakin longgar menjadi pemicu sentimen pasar di sisa tahun ini.
Rekomendasi
Hang Seng
Indeks Hang Seng menguat perdagangan kemarin ditopang kenaikan saham mainland menyusul rebound-nya harga minyak dunia dan stabilnya mata uang rubel Rusia. Disamping itu Wall Street menutup perdagangan minggu lalu dengan hasil gemilang, karena ekspektasi bank sentral tetap menjalankan kebijakan akomodatif untuk waktu yang masih lama. Indeks Hang Seng ditutup menguat 291,94 poin, atau 1,26%, ke posisi 23.408,57.
Indeks Hang Seng mencoba menjadi sentiment positifnya hari ini menyusul pencapian rekor indeks utama Wall Street seiring dengan membaiknya sejumlah data AS. Namun laju indeks kini dibayangi data ekonomi penting lainnya, dari Inggris dan AS. Inggris dijadwalkan rilis data PDB kuartal ketiga. Hal yang sama juga di AS, data PDB, sentimen Michigan, dan penjualan rumah dapat menjadi pandangan ekonomi AS saat ini.
Rekomendasi
Rabu, 17 Desember 2014
Meski Wall Street Jatuh, Asia Membaik
Saham Asia rebound hari ini, membaik setelah jatuh selama beberapa
sesi terakhir. Rebound ini terjadi meski Wall Street masih tergelincir.
Perhatian pasar kini tertuju ke hasil rapat the Fed.
Indeks Nikkei menguat 0,46%, setelah anjlok selama tiga sesi sebelumnya. Tapi bayang-bayang penguatan yen bisa memicu aksi jual lanjutan. Indeks Kospi menguat 0,2%, didorong sektor utilitas, tapi penguatan juga masih rentan. Indeks Australia ASX 200 naik 0,5% menyusul reboundnya sektor komoditas. Indek Singapura STI masih flat. Di Hong Kong, indeks Hang Seng melemah 0,1%.
Wall Street masih terdampar di zona merah semalam, berakhir negatif dalam perdagangan yang fluktuatif di tengah kejatuhan harga minyak. Selain itu, aksi jual juga terjadi menjelang hasil rapat reguler the Fed, yang menjadi fokus untuk mencari petunjuk soal prospek kebijakan.
Muncul spekulasi the Fed akan mulai bersikap hawkish dan menghilangkan kalimat considerable time, yang selama ini digunakan untuk menggambarkan pemberlakukan kebijakan akomodatif. Bahkan sebagian kalangan menyebutkan kemungkinan the Fed memproyeksikan lebih jelas opsi waktu kenaikan suku bunga.
Tapi bila melihat pergerakan dollar dalam beberapa hari terakhir, masih ada yang ragu the Fed akan bersikap hawkish.
Pada dasarnya, saham global sudah mencapai valuasi yang tinggi. Indeks utama AS sudah mencetak rekor beberapa kali tahun ini. Di Asia, beberapa indeks besar meraih level tertinggi dalam beberapa tahun. Di tengah kekhawatiran mengenai perlambatan global,dan memasuki akhir tahun, saham cenderung melemah.
Menuju Natal dan Tahun Baru, bila tidak ada berita bagus, pelemahan saham sepertinya berlanjut.
Indeks Nikkei menguat 0,46%, setelah anjlok selama tiga sesi sebelumnya. Tapi bayang-bayang penguatan yen bisa memicu aksi jual lanjutan. Indeks Kospi menguat 0,2%, didorong sektor utilitas, tapi penguatan juga masih rentan. Indeks Australia ASX 200 naik 0,5% menyusul reboundnya sektor komoditas. Indek Singapura STI masih flat. Di Hong Kong, indeks Hang Seng melemah 0,1%.
Wall Street masih terdampar di zona merah semalam, berakhir negatif dalam perdagangan yang fluktuatif di tengah kejatuhan harga minyak. Selain itu, aksi jual juga terjadi menjelang hasil rapat reguler the Fed, yang menjadi fokus untuk mencari petunjuk soal prospek kebijakan.
Muncul spekulasi the Fed akan mulai bersikap hawkish dan menghilangkan kalimat considerable time, yang selama ini digunakan untuk menggambarkan pemberlakukan kebijakan akomodatif. Bahkan sebagian kalangan menyebutkan kemungkinan the Fed memproyeksikan lebih jelas opsi waktu kenaikan suku bunga.
Tapi bila melihat pergerakan dollar dalam beberapa hari terakhir, masih ada yang ragu the Fed akan bersikap hawkish.
Pada dasarnya, saham global sudah mencapai valuasi yang tinggi. Indeks utama AS sudah mencetak rekor beberapa kali tahun ini. Di Asia, beberapa indeks besar meraih level tertinggi dalam beberapa tahun. Di tengah kekhawatiran mengenai perlambatan global,dan memasuki akhir tahun, saham cenderung melemah.
Menuju Natal dan Tahun Baru, bila tidak ada berita bagus, pelemahan saham sepertinya berlanjut.
Fluktuasi Asia Berlanjut, FOMC Meeting Jadi Fokus
Nikkei
Indeks Nikkei terdampar ke level terendahnya dalam 6,5 minggu kemarin. Tekanan harga minyak mentah ke level terendahnya dalam 5,5 tahun memukul Wall Street serta penguatan yen berdampak pada indeks Nikkei. Hal ini karena kekhawatiran akan perlambatan ekonomi global. Indeks Nikkei ditutup melemah 344,08 poin, atau 2,01%, ke posisi 16.755,32, merupakan level terendah sejak BOJ member kejutan stimulus 31 Oktober.
Fluktuasi indeks Nikkei kembali berlanjut hari ini, menyusul jatuhnya Wall Street di tengah merosotnya harga minyak dunia dan juga terus menguatnya yen terhadap dollar. Indeks pagi ini telah menyentuh level terendahnya dalam enam minggu karena neraca perdagangan masih defisit di. Pasar kini menyimak bagaimana the Fed menyikapi perkembangan ekonomi terkini dan hubungannya dengan prospek kebijakan.
Rekomendasi
Kospi
Indeks Kospi mengalami pelemahan perdagangan kemarin karena masih terdamparnya Wall Street di zona merah dan sentimen negatif akibat jatuhnya harga minyak. Aktivitas manufaktur China yang memburuk makin menambah beban bagi sektor ekspor Korsel. Indeks Kospi ditutup melemah 16,23 poin, atau 0,85%, ke posisi 1.904,13.
Indeks Kospi coba menguat pada awal perdagangan pagi ini dimana sektor utilitas catat kenaikan. Kepco dan Kepco Plant S&E menguat masing-masing 1,9% dan 0,4% menyusul spekulasi adanya pemangkasan biaya listrik. Sementara itu, pergerakan won terus melemah dari level penguatan lima minggunya. Pasar memfokuskan hasil rapat the Fed dini hari nanti. Isu utama apakah Fed memberi sinyal kemungkinan pengetatan tahun depan.
Rekomendasi
Hang Seng
Indeks Hang Seng masih didera aksi jualmenyusul jatuhnya Wall Street dan data manufaktur China memberi tekanan ekstra. Indeks PMI manufaktur China turun ke 49,5 di Desember dari 50,0 di Nopember. Ini merupakan kontraksi pertama dalam tujuh bulan terakhir, mengindikasikan perlambatan ekonomi di kuartal keempat. Indeks Hang Seng ditutup melemah 357,35 poin, atau 1,55%, ke posisi 22.670,50.
Indeks Hang Seng masih terjebak dalam zona merah hari ini menyusul kelanjutan penurunan Wall Street dan sentimen negatif akibat jatuhnya harga minyak. Satu hal faktor yang juga mengurangi minat beli adalah antisipasi rapat the Fed. Meski hampir dipastikan tidak ada keputusan baru. Investor menunggu apakah ada perubahan bahasa dari the Fed, dengan mengakui perkembangan ekonomi yang terjadi, perlahan beralih hawkish.
Rekomendasi
Indeks Nikkei terdampar ke level terendahnya dalam 6,5 minggu kemarin. Tekanan harga minyak mentah ke level terendahnya dalam 5,5 tahun memukul Wall Street serta penguatan yen berdampak pada indeks Nikkei. Hal ini karena kekhawatiran akan perlambatan ekonomi global. Indeks Nikkei ditutup melemah 344,08 poin, atau 2,01%, ke posisi 16.755,32, merupakan level terendah sejak BOJ member kejutan stimulus 31 Oktober.
Fluktuasi indeks Nikkei kembali berlanjut hari ini, menyusul jatuhnya Wall Street di tengah merosotnya harga minyak dunia dan juga terus menguatnya yen terhadap dollar. Indeks pagi ini telah menyentuh level terendahnya dalam enam minggu karena neraca perdagangan masih defisit di. Pasar kini menyimak bagaimana the Fed menyikapi perkembangan ekonomi terkini dan hubungannya dengan prospek kebijakan.
Rekomendasi
Kospi
Indeks Kospi mengalami pelemahan perdagangan kemarin karena masih terdamparnya Wall Street di zona merah dan sentimen negatif akibat jatuhnya harga minyak. Aktivitas manufaktur China yang memburuk makin menambah beban bagi sektor ekspor Korsel. Indeks Kospi ditutup melemah 16,23 poin, atau 0,85%, ke posisi 1.904,13.
Indeks Kospi coba menguat pada awal perdagangan pagi ini dimana sektor utilitas catat kenaikan. Kepco dan Kepco Plant S&E menguat masing-masing 1,9% dan 0,4% menyusul spekulasi adanya pemangkasan biaya listrik. Sementara itu, pergerakan won terus melemah dari level penguatan lima minggunya. Pasar memfokuskan hasil rapat the Fed dini hari nanti. Isu utama apakah Fed memberi sinyal kemungkinan pengetatan tahun depan.
Rekomendasi
Hang Seng
Indeks Hang Seng masih didera aksi jualmenyusul jatuhnya Wall Street dan data manufaktur China memberi tekanan ekstra. Indeks PMI manufaktur China turun ke 49,5 di Desember dari 50,0 di Nopember. Ini merupakan kontraksi pertama dalam tujuh bulan terakhir, mengindikasikan perlambatan ekonomi di kuartal keempat. Indeks Hang Seng ditutup melemah 357,35 poin, atau 1,55%, ke posisi 22.670,50.
Indeks Hang Seng masih terjebak dalam zona merah hari ini menyusul kelanjutan penurunan Wall Street dan sentimen negatif akibat jatuhnya harga minyak. Satu hal faktor yang juga mengurangi minat beli adalah antisipasi rapat the Fed. Meski hampir dipastikan tidak ada keputusan baru. Investor menunggu apakah ada perubahan bahasa dari the Fed, dengan mengakui perkembangan ekonomi yang terjadi, perlahan beralih hawkish.
Rekomendasi
Rabu, 10 Desember 2014
Emas Melejit Berkat Permintaan Safe Haven
Harga emas diperdagangkan dekat level tertinggi tujuh minggu hari
ini, didorong oleh permintaan safe haven setelah dollar koreksi serta
ketidakpastian politik di Yunani.
Indeks dollar turun dari dalam tiga sesi setelah komentar dua pejabat the Fed mengenai kebijakan moneter.
Dennis Lockhart, gubernur the Fed Atlanta dan John William, gubernur the Fed San Fransisco, mengindikasikan belum ada perubahan kebijakan dalam waktu dekat. Mereka masih mendukung kebijakan akomodatif. Kedua komentar pejabat the Fed berhasil meredam kekhawatiran pasar mengenai adanya perkiraan kenaikan suku bunga yang lebih cepat dari perkiraan, faktor yang menekan harga.
Gejolak politik kembali mencuat di Yunani, menimbulkan kekhawatiran soal stabilitas finansial di kawasan Eropa, mengangkat peran safe haven emas. Hal itu dipicu oleh pengumuman Perdana Menteri Antonis Samaras yang berencana menggelar pemilu presiden lebih awal. Masalahnya, bila ia gagal mendapat dukungan, pemilu legislatif lebih awal bisa terjadi. Kalau sampai ada pileg, kekuasaan bisa beralih ke Partai Syriza. Hasil itu bisa menimbulkan kekhawatiran soal posisi Yunani dalam kesatuan moneter Eropa. Syriza ingin merenegosiasi utang dan menaikkan pembelanjaan publik, langkah yang dapat membuat kreditor protes.
Sementara dari sisi teknikal, trend jangka pendek sudah bergerak bullish, terlihat dari MA 10 yang uptrrend.
Pola long black candlestick mencerminkan minat beli yang kuat, indikasi bullish reversal. Indikator stocahstic yang overbought bisa membatasi kenaikan. Namun, selama bertahan di atas support $1.214 – $1.218, trend bullish jangka pendek masih terjaga, dengan potensi kenaikan selanjutnya di kisaran $1.242 – $1.250.
Rekomendasi
Indeks dollar turun dari dalam tiga sesi setelah komentar dua pejabat the Fed mengenai kebijakan moneter.
Dennis Lockhart, gubernur the Fed Atlanta dan John William, gubernur the Fed San Fransisco, mengindikasikan belum ada perubahan kebijakan dalam waktu dekat. Mereka masih mendukung kebijakan akomodatif. Kedua komentar pejabat the Fed berhasil meredam kekhawatiran pasar mengenai adanya perkiraan kenaikan suku bunga yang lebih cepat dari perkiraan, faktor yang menekan harga.
Gejolak politik kembali mencuat di Yunani, menimbulkan kekhawatiran soal stabilitas finansial di kawasan Eropa, mengangkat peran safe haven emas. Hal itu dipicu oleh pengumuman Perdana Menteri Antonis Samaras yang berencana menggelar pemilu presiden lebih awal. Masalahnya, bila ia gagal mendapat dukungan, pemilu legislatif lebih awal bisa terjadi. Kalau sampai ada pileg, kekuasaan bisa beralih ke Partai Syriza. Hasil itu bisa menimbulkan kekhawatiran soal posisi Yunani dalam kesatuan moneter Eropa. Syriza ingin merenegosiasi utang dan menaikkan pembelanjaan publik, langkah yang dapat membuat kreditor protes.
Sementara dari sisi teknikal, trend jangka pendek sudah bergerak bullish, terlihat dari MA 10 yang uptrrend.
Pola long black candlestick mencerminkan minat beli yang kuat, indikasi bullish reversal. Indikator stocahstic yang overbought bisa membatasi kenaikan. Namun, selama bertahan di atas support $1.214 – $1.218, trend bullish jangka pendek masih terjaga, dengan potensi kenaikan selanjutnya di kisaran $1.242 – $1.250.
Rekomendasi
Inflasi China ke Level Terendah Dalam 5 Tahun
Inflasi China terus melambat bulan lalu, menambah kekhawatiran akan merosotnya aktivitas di ekonomi terbesar kedua dunia itu. Di sisi lain, turunnya inflasi mendukung pandangan perlunya pelonggaran kebijakan moneter lagi demi membantu ekonomi.
Inflasi tahunan hanya naik 1,4% selama Nopember, menurut laporan Biro Statistik (NBS). Angka lebih rendah dari Oktober yang 1,6% dan terendah sejak Nopember 2009. NBS juga melaporkan indeks harga produsen (PPI), yang mengukur harga dari pabrik dan indikator pemandu tren inflasi, turun 2,7%, terburuk sejak Juni 2013. Terakhir kali indeks PPI naik adalah Januari 2012.Data ini menyusul laporan lainnya yang mengindikasikan adanya penurunan aktivitas ekonomi China, salah satu pendorong pertumbuhan global. Data Senin lalu menunjukkan impor menurun dan pertumbuhan ekspor melambat.tajam.
Sektor manufaktur dan properti juga mengecewakan.
Menurut pengamat, China memasuki periode disinflasi yang cepat dan menghadapi risiko deflasi di saat harga komoditas terus turun dan pertumbuhan melambat. Nomura memproyeksikan inflasi tetap di bawah 2% selama 2015, yang bisa menambah risiko deflasi dan perlunya pelonggaran kebijakan moneter.
Para ekonom memang memperkirakan adanya pelonggaran lanjutan setelah pemangkasan suku bunga bulan lalu, salah satu bentuknya pemotongan Giro Wajib Minimum (GWM). Ekonom dari Nomura memperkirakan ada satu kali lagi pemangkasan rate, yaitu di kuartal kedua 2015, dan pemotongan GWM tiap kuartal.
Dollar Pangkas Koreksi, Rebound Euro Tertahan
Dollar masih menjalani koreksinya, namun berhasil menguranginya
menyusul aksi beli safe haven akibat datangnya berita mengenai Yunani.
Di sisi lain, berita itu justru membuat rebound euro tertahan.
Gejolak politik kembali mencuat di Yunani, menimbulkan kekhawatiran soal stabilitas finansial di kawasan Eropa.. Hal itu dipicu oleh pengumuman Perdana Menteri Antonis Samaras yang berencana menggelar pemilu presiden lebih awal, yaitu minggu depan. Langkah ini diambil untuk memberi kejelasan politik, tapi sejauh ini belum ada kandidat.
Masalahnya, bila ia gagal mendapat dukungan, pemilu legislatif lebih awal bisa terjadi. Kalau sampai ada pileg, kekuasaan bisa beralih ke Partai Syriza. Hasil itu bisa menimbulkan kekhawatiran soal posisi Yunani dalam kesatuan moneter Eropa. Syriza ingin merenegosiasi utang dan menaikkan pembelanjaan publik, langkah yang dapat membuat kreditor protes. Dalam polling terbaru, Syriza mendapat dukungan besar.
Ketidakpastian politik Yunani ini menghambat upaya rebound yang sedang dijalankan euro. Sebaliknya, berita ini mengurangi tekanan atas dollar, yang sedang menjalani fase awal koreksi akibat profit taking.. Pada dasarnya, tren euro memang masih bearish, dengan sempat menyentuh level terendah dalam 2,5 tahun.
Sayangnya berita ini tidak membantu rebound teknikal yang berjalan sejak Senin.
Euro diperdagangkan di $1,2375 setelah menguat 0,2% kemarin. Euro gagal ditutup di atas MA 25, meski mencapai high $1,2448. Penutupan di atas MA 25 menjadi peluang bullish continuation, dengan target selanjutnya di $1,2500-1,2550. Tapi bisa jatuh ke bawah $1,2300, euro terancam bergerak menuju $1,2200.
Sedangkan dollar, meski terkoreksi, masih didukung oleh prospek kebijakan moneter yang lebih unggul.
Alhasil, koreksi ini diperkirakan hanya sementara. Namun, dalam jangka pendek, pergerakan akan bergantung pada hasil rapat the Fed minggu depan. Bila tidak ada pernyataan bernada hawkish, koreksi mungkin bisa berlanjut.
Indeks dollar berada di 88,70 setelah melemah 0,3% kemarin. Tapi indeks ini berhasil bangkit dari low 88,14 dan bertahan di atas MA 25. Terhadap yen, dollar diperdagangkan di 119,45 setelah melemah 0,3% kemarin, tapi berhasil menjauhi low 117,94. Kondisi bearish terbentuk bila ditutup di bawah 117,90. Atas franc, dollar diperdagangkan di 0,9707 setelah melemah 0,3%, juga berhasil menjauhi MA 25.
Rekomendasi
EUR-USD
USD-JPY
GBP-USD
USD-CHF
AUD-USD
Gejolak politik kembali mencuat di Yunani, menimbulkan kekhawatiran soal stabilitas finansial di kawasan Eropa.. Hal itu dipicu oleh pengumuman Perdana Menteri Antonis Samaras yang berencana menggelar pemilu presiden lebih awal, yaitu minggu depan. Langkah ini diambil untuk memberi kejelasan politik, tapi sejauh ini belum ada kandidat.
Masalahnya, bila ia gagal mendapat dukungan, pemilu legislatif lebih awal bisa terjadi. Kalau sampai ada pileg, kekuasaan bisa beralih ke Partai Syriza. Hasil itu bisa menimbulkan kekhawatiran soal posisi Yunani dalam kesatuan moneter Eropa. Syriza ingin merenegosiasi utang dan menaikkan pembelanjaan publik, langkah yang dapat membuat kreditor protes. Dalam polling terbaru, Syriza mendapat dukungan besar.
Ketidakpastian politik Yunani ini menghambat upaya rebound yang sedang dijalankan euro. Sebaliknya, berita ini mengurangi tekanan atas dollar, yang sedang menjalani fase awal koreksi akibat profit taking.. Pada dasarnya, tren euro memang masih bearish, dengan sempat menyentuh level terendah dalam 2,5 tahun.
Sayangnya berita ini tidak membantu rebound teknikal yang berjalan sejak Senin.
Euro diperdagangkan di $1,2375 setelah menguat 0,2% kemarin. Euro gagal ditutup di atas MA 25, meski mencapai high $1,2448. Penutupan di atas MA 25 menjadi peluang bullish continuation, dengan target selanjutnya di $1,2500-1,2550. Tapi bisa jatuh ke bawah $1,2300, euro terancam bergerak menuju $1,2200.
Sedangkan dollar, meski terkoreksi, masih didukung oleh prospek kebijakan moneter yang lebih unggul.
Alhasil, koreksi ini diperkirakan hanya sementara. Namun, dalam jangka pendek, pergerakan akan bergantung pada hasil rapat the Fed minggu depan. Bila tidak ada pernyataan bernada hawkish, koreksi mungkin bisa berlanjut.
Indeks dollar berada di 88,70 setelah melemah 0,3% kemarin. Tapi indeks ini berhasil bangkit dari low 88,14 dan bertahan di atas MA 25. Terhadap yen, dollar diperdagangkan di 119,45 setelah melemah 0,3% kemarin, tapi berhasil menjauhi low 117,94. Kondisi bearish terbentuk bila ditutup di bawah 117,90. Atas franc, dollar diperdagangkan di 0,9707 setelah melemah 0,3%, juga berhasil menjauhi MA 25.
Rekomendasi
EUR-USD
USD-JPY
GBP-USD
USD-CHF
AUD-USD
Saham Asia Masih Bertumbangan
Saham Asia masih dalam zona merah, melanjutkan kejatuhan kemarin,
menyusul hasil Wall Street yang mengecewakan di tengah kekhawatiran soal
ekonomi global.
Indeks Nikkei anjlok 1,35%, turut ditekan oleh penguatan yen dan hasil survei yang menunjukkan perusahaan besar semakin pesimis dengan kondisi bisnis kuartal keempat.
Indeks Kospi melemah 0,75% menyusul jatuhnya saham blue chips. Indeks Australia ASX 200 jatuh 1% ke level terendah dalam seminggu akibat tumbangnya saham energi.
Indeks Singapura STI masih flat. Di Hong Kong, indeks Hang Seng melemah 0,1%.
Wall Street masih didera aksi jual, dengan indeks Dow Jones melemah 0,3. Pada dasarnya saham AS sudah mencapai level yang cukup tinggi, dengan mencetak rekor beberapa kali tahun ini. Di tengah pemulihan ekonomi AS yang solid, prospek saham AS masih bullish. Namun valuasi yang tinggi membuat pergerakan saham kini sedang mentok.
Saham AS kini sedang berkonsolidasi, menunggu katalis berikutnya yang dapat menjadi faktor penggerak.
Salah satu yang sedang dinantikan adalah rapat reguler the Fed minggu depan. Ada spekulasi the Fed akan menyesuaikan gaya bahasanya dengan perkembangan ekonomi. Dengan kata lain ada kemungkinan the Fed mulai bersikap hawkish.
Namun saham di belahan dunia lainnya justru bergejolak, dengan isu perlambatan ekonomi global menjadi faktor yang menjatuhkan sentimen. Tiga ekonomi besar, yaitu China, Jepang dan Eropa, sedang lesu. Bahkan Jepang sudah kembali resesi dan di Eropa diambang menuju ke sana. Hari ini data menunjukkan inflasi China melambat ke 1,4% di Nopember dari 1,6% di Oktober.
Sentimen juga jatuh menyusul berita Perdana Menteri Yunani Antoni Samaras berencana menggelar pemilihan presiden lebih awal. Ada kekhawatiran bila terjadi pemilu, Partai Syriza atau kubu yang ingin renegosiasi utang bisa memegang kendali.
Indeks Nikkei anjlok 1,35%, turut ditekan oleh penguatan yen dan hasil survei yang menunjukkan perusahaan besar semakin pesimis dengan kondisi bisnis kuartal keempat.
Indeks Kospi melemah 0,75% menyusul jatuhnya saham blue chips. Indeks Australia ASX 200 jatuh 1% ke level terendah dalam seminggu akibat tumbangnya saham energi.
Indeks Singapura STI masih flat. Di Hong Kong, indeks Hang Seng melemah 0,1%.
Wall Street masih didera aksi jual, dengan indeks Dow Jones melemah 0,3. Pada dasarnya saham AS sudah mencapai level yang cukup tinggi, dengan mencetak rekor beberapa kali tahun ini. Di tengah pemulihan ekonomi AS yang solid, prospek saham AS masih bullish. Namun valuasi yang tinggi membuat pergerakan saham kini sedang mentok.
Saham AS kini sedang berkonsolidasi, menunggu katalis berikutnya yang dapat menjadi faktor penggerak.
Salah satu yang sedang dinantikan adalah rapat reguler the Fed minggu depan. Ada spekulasi the Fed akan menyesuaikan gaya bahasanya dengan perkembangan ekonomi. Dengan kata lain ada kemungkinan the Fed mulai bersikap hawkish.
Namun saham di belahan dunia lainnya justru bergejolak, dengan isu perlambatan ekonomi global menjadi faktor yang menjatuhkan sentimen. Tiga ekonomi besar, yaitu China, Jepang dan Eropa, sedang lesu. Bahkan Jepang sudah kembali resesi dan di Eropa diambang menuju ke sana. Hari ini data menunjukkan inflasi China melambat ke 1,4% di Nopember dari 1,6% di Oktober.
Sentimen juga jatuh menyusul berita Perdana Menteri Yunani Antoni Samaras berencana menggelar pemilihan presiden lebih awal. Ada kekhawatiran bila terjadi pemilu, Partai Syriza atau kubu yang ingin renegosiasi utang bisa memegang kendali.
Tekanan Asia Belum Hilang
Nikkei
Indeks Nikkei mengakhiri kenaikan dalam tujuh perdagangan beruntun dengan melemah kemarin. Indeks menjauh dari level tertingginya dalam 7,5 tahunnya menyusul penguatan yen memicu investor melakukan profit taking terhadap saham-saham berbasis ekspor. Dimana yen sempat menguat ke 119,99 terhadap dollar setelah Senin lalu melemah 121,86. Indeks Nikkei ditutup melemah 122,26 poin, atau 0,68%, ke posisi 17.813,38.
Indeks Nikkei makin memperdalam koreksinya hari ini menyusul penguatan yen dan koreksi Wall Street.
Sentimen negatif global yang dipicu kecemasan pertumbuhan ekonomi global dan ketidakpastian ekonomi Yunani. Tekanan juga datang dari Jepang setelah sektor manufaktur mengecewakan di Oktober-Desember, dan ini makin memperburuk kondisi ekonomi di kuartal berikutnya sehingga belum bisa pulih dari resesi.
Rekomendasi
Kospi
Indeks Kospi belum beranjak menguat hingga penutupan kemarin. Terlihat perilaku investor yang cenderung berhati-hati atas serangkaian even penting global, salah satunya data ekonomi. Meski mengalami pelemahan, mata uang won kemarin catat penguatan terhadap dollar. Indeks Kospi ditutup turun 8,00 poin, atau 0,40% ke posisi 1.970,95.
Indeks Kospi melemah untuk kali ketiga hari ini, dimana indeks sedang menguji level terendahnya dalam seminggunya. Indeks yang sempat menguat Jumat lalu dengan menorehkan level tertingginya dalam dua bulan terakhir. Dampak dari penurunan harga minyak dunia membuat saham energi Korsel masih tertekan. Kondisi global kini tengah dikhawatirkan atas ekonomi China dan kondisi politik di Yunani.
Rekomendasi
Hang Seng
Indeks Hang Seng terhantam kemarin menyusul aksi profit taking dan anjloknya bursa China setelah reli dalam dua minggu terakhir. Saham-saham China yang listing di Hong Kong terkoreksi tajam Hal ini ditenggarai adanya pengetatan peraturan jaminan di kliring China. Indeks Hang Seng ditutup naik 45,03 poin, atau 0,18%, ke 24.047,67.
Indeks Hang Seng diperkirakan masih bergerak negatif hari ini, dimana tumbangnya saham AS menyusul kejatuhan Wall Street akibat merosotnya harga minyak dan kekhawatiran soal ekonomi global. Sentimen pasar juga terganggu oleh serangkaian berita ekonomi negatif China. Di saat ekonomi AS terus pulih, tapi kondisi ekonomi tiga negara besar lainnya China, Jepang dan Eropa justru sebaliknya. Fokus kini tertuju data inflasi China, dimana ekspektasi stabil 1,6% di Nopember.
Rekomendasi
Indeks Nikkei mengakhiri kenaikan dalam tujuh perdagangan beruntun dengan melemah kemarin. Indeks menjauh dari level tertingginya dalam 7,5 tahunnya menyusul penguatan yen memicu investor melakukan profit taking terhadap saham-saham berbasis ekspor. Dimana yen sempat menguat ke 119,99 terhadap dollar setelah Senin lalu melemah 121,86. Indeks Nikkei ditutup melemah 122,26 poin, atau 0,68%, ke posisi 17.813,38.
Indeks Nikkei makin memperdalam koreksinya hari ini menyusul penguatan yen dan koreksi Wall Street.
Sentimen negatif global yang dipicu kecemasan pertumbuhan ekonomi global dan ketidakpastian ekonomi Yunani. Tekanan juga datang dari Jepang setelah sektor manufaktur mengecewakan di Oktober-Desember, dan ini makin memperburuk kondisi ekonomi di kuartal berikutnya sehingga belum bisa pulih dari resesi.
Rekomendasi
Kospi
Indeks Kospi belum beranjak menguat hingga penutupan kemarin. Terlihat perilaku investor yang cenderung berhati-hati atas serangkaian even penting global, salah satunya data ekonomi. Meski mengalami pelemahan, mata uang won kemarin catat penguatan terhadap dollar. Indeks Kospi ditutup turun 8,00 poin, atau 0,40% ke posisi 1.970,95.
Indeks Kospi melemah untuk kali ketiga hari ini, dimana indeks sedang menguji level terendahnya dalam seminggunya. Indeks yang sempat menguat Jumat lalu dengan menorehkan level tertingginya dalam dua bulan terakhir. Dampak dari penurunan harga minyak dunia membuat saham energi Korsel masih tertekan. Kondisi global kini tengah dikhawatirkan atas ekonomi China dan kondisi politik di Yunani.
Rekomendasi
Hang Seng
Indeks Hang Seng terhantam kemarin menyusul aksi profit taking dan anjloknya bursa China setelah reli dalam dua minggu terakhir. Saham-saham China yang listing di Hong Kong terkoreksi tajam Hal ini ditenggarai adanya pengetatan peraturan jaminan di kliring China. Indeks Hang Seng ditutup naik 45,03 poin, atau 0,18%, ke 24.047,67.
Indeks Hang Seng diperkirakan masih bergerak negatif hari ini, dimana tumbangnya saham AS menyusul kejatuhan Wall Street akibat merosotnya harga minyak dan kekhawatiran soal ekonomi global. Sentimen pasar juga terganggu oleh serangkaian berita ekonomi negatif China. Di saat ekonomi AS terus pulih, tapi kondisi ekonomi tiga negara besar lainnya China, Jepang dan Eropa justru sebaliknya. Fokus kini tertuju data inflasi China, dimana ekspektasi stabil 1,6% di Nopember.
Rekomendasi
Selasa, 09 Desember 2014
Meski Koreksi, Dollar Masih Merajai
Dollar terkoreksi kemarin setelah berhasil menyentuh level tertinggi
dalam empat tahun atas rivalnya karena data ketenagakerjaan AS yang
gemilang. Namun hal ini tidak mengubah posisi dollar, yang masih merajai
pasar mata uang dengan keunggulan prospek kebijakan moneter the Fed.
Data payroll Jumat lalu menunjukkan pertumbuhan 321.000, terbesar sejak Januari 2012. Dengan ini, maka sudah sepuluh bulan berturut-turut lapangan kerja tumbuh di atas 200 ribu, terpanjang sejak 1994. Bahkan data Nopember dan Oktober direvisi naik, mengindikasikan pesatnya pertumbuhan lapangan kerja.
Karena data ini, dollar langsung reli yang membawanya ke level tertinggi dalam beberapa tahun terhadap mata uang lain. Prospek dollar masih bullish meski koreksi kemarin, di tengah ekspektasi the Fed bisa menjadi bank sentral negara maju pertama yang menaikkan suku bunga. Investor sudah menunggu rapat the Fed minggu depan, berharap adanya perubahan gaya bahasa. Dalam rapat terakhirnya tahun ini, ada harapan the Fed lebih condong hawkish dalam pernyataannya, sembari mengakui perkembangan ekonomi yang terlihat.
Untuk saat ini, dollar lebih cenderung konsolidasi. Indeks dollar berada di 89,18 setelah melemah 0,2% kemarin. Indeks masih berpeluang untuk meraih level psikologis 90. Terhadap yen, dollar diperdagangkan di 120,86 setelah koreksi 0,3% kemarin. Support terdekat ada di 118,75 dan kondisi bullish terjaga selama tidak jatuh ke bawah 118,00. Atas franc, dollar berada di 0,9772 setelah menyentuh 0,9818 kemarin.
Beralih ke euro, mata uang tunggal Eropa itu rebound tipis setelah sempat jatuh ke level terendah dalam 2,5 tahun. Di tengah prospek ECB harus mengeluarkan stimulus, euro diperkirakan masih bearish, dengan target jangka menengah $1,20. Untuk saat ini, euro diperdagangkan di $1,2300, dengan support $1,2200.
Sterling juga berhasil rebound kemarin, namun tren sepertinya belum berubah. Meski kondisi ekonomi dan kebijakan moneter Inggris tidaklah buruk, masih kalah dibandingkan AS. Dengan prospek seperti itu, target jangka menengah sterling adalah $1,5300. Hari ini, pound diperdagangkan di $1,5630 setelah menguat 0,4% kemarin.
Rekomendasi
EUR-USD
USD-JPY
GBP-USD
USD-CHF
AUD-USD
Data payroll Jumat lalu menunjukkan pertumbuhan 321.000, terbesar sejak Januari 2012. Dengan ini, maka sudah sepuluh bulan berturut-turut lapangan kerja tumbuh di atas 200 ribu, terpanjang sejak 1994. Bahkan data Nopember dan Oktober direvisi naik, mengindikasikan pesatnya pertumbuhan lapangan kerja.
Karena data ini, dollar langsung reli yang membawanya ke level tertinggi dalam beberapa tahun terhadap mata uang lain. Prospek dollar masih bullish meski koreksi kemarin, di tengah ekspektasi the Fed bisa menjadi bank sentral negara maju pertama yang menaikkan suku bunga. Investor sudah menunggu rapat the Fed minggu depan, berharap adanya perubahan gaya bahasa. Dalam rapat terakhirnya tahun ini, ada harapan the Fed lebih condong hawkish dalam pernyataannya, sembari mengakui perkembangan ekonomi yang terlihat.
Untuk saat ini, dollar lebih cenderung konsolidasi. Indeks dollar berada di 89,18 setelah melemah 0,2% kemarin. Indeks masih berpeluang untuk meraih level psikologis 90. Terhadap yen, dollar diperdagangkan di 120,86 setelah koreksi 0,3% kemarin. Support terdekat ada di 118,75 dan kondisi bullish terjaga selama tidak jatuh ke bawah 118,00. Atas franc, dollar berada di 0,9772 setelah menyentuh 0,9818 kemarin.
Beralih ke euro, mata uang tunggal Eropa itu rebound tipis setelah sempat jatuh ke level terendah dalam 2,5 tahun. Di tengah prospek ECB harus mengeluarkan stimulus, euro diperkirakan masih bearish, dengan target jangka menengah $1,20. Untuk saat ini, euro diperdagangkan di $1,2300, dengan support $1,2200.
Sterling juga berhasil rebound kemarin, namun tren sepertinya belum berubah. Meski kondisi ekonomi dan kebijakan moneter Inggris tidaklah buruk, masih kalah dibandingkan AS. Dengan prospek seperti itu, target jangka menengah sterling adalah $1,5300. Hari ini, pound diperdagangkan di $1,5630 setelah menguat 0,4% kemarin.
Rekomendasi
EUR-USD
USD-JPY
GBP-USD
USD-CHF
AUD-USD
Wall Street, Ekonomi Global Tekan Saham Asia
Saham Asia bertumbangan hari ini menyusul kejatuhan Wall Street
akibat merosotnya harga minyak dan kekhawatiran soal ekonomi global.
Indeks Nikkei melemah 0,41%, meski di saat yen masih di 120 per dollar. Indeks Kospi melorot 0,4%, mengikuti koreksi Wall Street. Indeks Australia ASX 200 anjlok 1%, di tengah merosotnya harga komoditas. Di Hong Kong, indeks Hang Seng tergelincir 0,5%.
Wall Street berakhir di zona merah, dengan indeks Dow Jones koreksi 0,6% dan indeks S&P 500 melemah 0,73%. Saham berjatuhan setelah harga minyak anjlok ke level terendah dalam lima tahun, yang menghantam sektor energi. Koreksi juga terjadi setelah indeks S&P berhasil mencetak rekor baru dan indeks Dow Jones berhasil menembus 18.000.
Selain itu, sentimen pasar juga terganggu oleh serangkaian berita ekonomi negatif. Di China, kemarin ada data yang menunjukkan pertumbuhan ekspor merosot dan impor kontraksi. Berita itu meyusul laporan yang menunjukkan pertumbuhan terendah dalam lima tahun. Di Jepang, angka PDB kuartal ketiga direvisi turun, menegaskan kondisi resesi yang lebih buruk.
Di saat ekonomi AS terus pulih, kondisi tiga ekonomi besar lainnya, yaitu China, Jepang dan Eropa, justru sebaliknya. Bahkan Jepang kembali didera resesi, sedangkan Eropa sedang diambang menuju ke sana.
Indeks Nikkei melemah 0,41%, meski di saat yen masih di 120 per dollar. Indeks Kospi melorot 0,4%, mengikuti koreksi Wall Street. Indeks Australia ASX 200 anjlok 1%, di tengah merosotnya harga komoditas. Di Hong Kong, indeks Hang Seng tergelincir 0,5%.
Wall Street berakhir di zona merah, dengan indeks Dow Jones koreksi 0,6% dan indeks S&P 500 melemah 0,73%. Saham berjatuhan setelah harga minyak anjlok ke level terendah dalam lima tahun, yang menghantam sektor energi. Koreksi juga terjadi setelah indeks S&P berhasil mencetak rekor baru dan indeks Dow Jones berhasil menembus 18.000.
Selain itu, sentimen pasar juga terganggu oleh serangkaian berita ekonomi negatif. Di China, kemarin ada data yang menunjukkan pertumbuhan ekspor merosot dan impor kontraksi. Berita itu meyusul laporan yang menunjukkan pertumbuhan terendah dalam lima tahun. Di Jepang, angka PDB kuartal ketiga direvisi turun, menegaskan kondisi resesi yang lebih buruk.
Di saat ekonomi AS terus pulih, kondisi tiga ekonomi besar lainnya, yaitu China, Jepang dan Eropa, justru sebaliknya. Bahkan Jepang kembali didera resesi, sedangkan Eropa sedang diambang menuju ke sana.
Asia Terseret Wall Street
Nikkei
Indeks Nikkei yang sempat menggapai level 18.000 untuk kali pertama dalam tujuh tahun terakhir, namun gagal bertahan di atas level itu hingga akhir penutupan. Indeks Nikkei ditutup naik 15,19 poin, atau 0,08%, ke posisi 17.935,64. Pelemahan yen masih menjadi penopang khususnya emiten ekspor Jepang dan sentiment harapan pemulihan ekonomi AS.
Indeks Nikkei terkoreksi hari ini menyusul penguatan yen dan koreksi indeks utama Wall Street. Indeks terkoreksi dari level tertingginya dalam tujuh tahun terakhir kemarin. Selain itu, faktor jatuhnya harga komoditas minyak ke $62/barel membuat saham-saham terkait kena imbasnya, seperti energi dan pertambangan. Sementara saham Takata kembali menguat setelah laporann bahwa presiden Honda, Takanobu Ito akan turun tangan untuk membantu permasalahan dalam pemasalahan airbag.
Rekomendasi
Kospi
Indeks Kospi akhiri perdagangan kemarin melemah 0,39% menyusul penguatan dollar AS seiring dengan membaiknya sektor ketenagakerjaan AS yang membuat yen terus melemah. Hal ini membebani sektor ekspor Korsel. Sedangakan mata uang won melemah terhadap dollar. Indeks Kospi ditutup turun 7,67 poin, ke posisi 1.978,95.
Indeks Kospi melemah untuk kali kedua hari ini, dimana indeks sedang menguji level terendahnya dalam seminggunya. Indeks yang sempat menguat Jumat lalu dengan menorehkan level tertingginya dalam dua bulan terakhir. Dampak dari penurunan harga minyak dunia membuat saham energi Korsel seperti S-Oil dan SK Energy jatuh lebih dari 3,0%. Waspadai aksi bargain hunting dari kejatuhan sebelumnya.
Rekomendasi
Hang Seng
Indeks Hang Seng catat hasil positif awal perdagangan minggu ini. Membaiknya data ketenagakerjaan membuat harapan pemulihan ekonomi global tengah berada di jalurnya. Selain itu kenaikan bursa Shangahai yang mencapai level 3.000 untuk kali pertama sejak 2011 turut angkat sentimen. Indeks Hang Seng ditutup naik 45,03 poin, atau 0,18%, ke 24.047,67.
Indeks Hang Seng pagi ini kembali bergerak di bawah 24.000. Tekanan bursa Asia karena kemerosotan Wall Street menjadi penyebab koreksi indeks Hang Seng. Hal ini ditenggarai kecemasan investor terhadap merosotnya harga minyak dunia lebih dari 4% ke level terendah dalam lima tahun semalam di $62 per barel.
Kini, investor tengah memfokuskan pertemuan Central Economic Work Conference (CEWC) di China.
Pertemuan tersebut agenda tahunan, dengan membahas kebijakan ekonomi tahun mendatang.
Rekomendasi
Indeks Nikkei yang sempat menggapai level 18.000 untuk kali pertama dalam tujuh tahun terakhir, namun gagal bertahan di atas level itu hingga akhir penutupan. Indeks Nikkei ditutup naik 15,19 poin, atau 0,08%, ke posisi 17.935,64. Pelemahan yen masih menjadi penopang khususnya emiten ekspor Jepang dan sentiment harapan pemulihan ekonomi AS.
Indeks Nikkei terkoreksi hari ini menyusul penguatan yen dan koreksi indeks utama Wall Street. Indeks terkoreksi dari level tertingginya dalam tujuh tahun terakhir kemarin. Selain itu, faktor jatuhnya harga komoditas minyak ke $62/barel membuat saham-saham terkait kena imbasnya, seperti energi dan pertambangan. Sementara saham Takata kembali menguat setelah laporann bahwa presiden Honda, Takanobu Ito akan turun tangan untuk membantu permasalahan dalam pemasalahan airbag.
Rekomendasi
Kospi
Indeks Kospi akhiri perdagangan kemarin melemah 0,39% menyusul penguatan dollar AS seiring dengan membaiknya sektor ketenagakerjaan AS yang membuat yen terus melemah. Hal ini membebani sektor ekspor Korsel. Sedangakan mata uang won melemah terhadap dollar. Indeks Kospi ditutup turun 7,67 poin, ke posisi 1.978,95.
Indeks Kospi melemah untuk kali kedua hari ini, dimana indeks sedang menguji level terendahnya dalam seminggunya. Indeks yang sempat menguat Jumat lalu dengan menorehkan level tertingginya dalam dua bulan terakhir. Dampak dari penurunan harga minyak dunia membuat saham energi Korsel seperti S-Oil dan SK Energy jatuh lebih dari 3,0%. Waspadai aksi bargain hunting dari kejatuhan sebelumnya.
Rekomendasi
Hang Seng
Indeks Hang Seng catat hasil positif awal perdagangan minggu ini. Membaiknya data ketenagakerjaan membuat harapan pemulihan ekonomi global tengah berada di jalurnya. Selain itu kenaikan bursa Shangahai yang mencapai level 3.000 untuk kali pertama sejak 2011 turut angkat sentimen. Indeks Hang Seng ditutup naik 45,03 poin, atau 0,18%, ke 24.047,67.
Indeks Hang Seng pagi ini kembali bergerak di bawah 24.000. Tekanan bursa Asia karena kemerosotan Wall Street menjadi penyebab koreksi indeks Hang Seng. Hal ini ditenggarai kecemasan investor terhadap merosotnya harga minyak dunia lebih dari 4% ke level terendah dalam lima tahun semalam di $62 per barel.
Kini, investor tengah memfokuskan pertemuan Central Economic Work Conference (CEWC) di China.
Pertemuan tersebut agenda tahunan, dengan membahas kebijakan ekonomi tahun mendatang.
Rekomendasi
Jumat, 05 Desember 2014
Jelang Payroll, Emas Koreksi Tipis
Emas sedang menuju penguatan terbaiknya dalam 10 bulan setelah
rebound harga minyak mengangkat pamor emas sebagai lindung nilai
inflasi. Meski begitu, investor masih waspada menjelang data
ketenagakerjaan AS.
Hari ini di Asia, harga emas masih diperdagangkan pada kisaran sempit setelah semalam mengalami koreksi 0,3%. Di minggu ini, emas telah mengalami kenaikan sekitar 3%, kenaikan terbesar sejak Februari.
Pelaku pasar akan mencermati data nonfarm Payroll AS yang akan dirilis malam nanti. Data tersebut akan mengukur sejauh mana kekuatan ekonomi AS serta prospek kebijakan the Fed. Data tersebut diperkirakan adanya penambahan tenaga kerja baru 230.000 di bulan lalu dan tingkat pengangguran tetap bertahan di 5,8%.
Jika data tersebut lebih baik dari perkiraan, maka bisa memunculkan spekulasi kenaikan suku bunga yang lebih cepat dari perkiraan. Kenaikan suku bunga akan menguragi daya tarik emas sebagai investasi alternatif.
Namun jika ternyata data tersebut lebih buruk dari perkiraan, maka pamor safe haven emas bisa kembali terangkat. Dalam beberapa bulan terakhir, solidnya data-data ekonomi AS dan penguatan dollar telah menekan harga.
Sementara dari sisi teknikal, belum terlihat adanya perubahan trend secara signikan. Harga masih bergerak di atas MA 10, indikasi trend jangka pendek masih bullish. Namun begitu, perlu diwaspadai bahwa indikator stochastic sudah overbought, menunjukkan penguatan mulai terbatas. Harga juga gagal bertahan di atas resistance $1215. Hal ini membuka potensi koreksi lanjutan untuk menguji kembali area support di $1.185 – $1.192. Trend bullish jangka pendek berakhir jika kemudian support tersebut ditembus.
Rekomendasi
Hari ini di Asia, harga emas masih diperdagangkan pada kisaran sempit setelah semalam mengalami koreksi 0,3%. Di minggu ini, emas telah mengalami kenaikan sekitar 3%, kenaikan terbesar sejak Februari.
Pelaku pasar akan mencermati data nonfarm Payroll AS yang akan dirilis malam nanti. Data tersebut akan mengukur sejauh mana kekuatan ekonomi AS serta prospek kebijakan the Fed. Data tersebut diperkirakan adanya penambahan tenaga kerja baru 230.000 di bulan lalu dan tingkat pengangguran tetap bertahan di 5,8%.
Jika data tersebut lebih baik dari perkiraan, maka bisa memunculkan spekulasi kenaikan suku bunga yang lebih cepat dari perkiraan. Kenaikan suku bunga akan menguragi daya tarik emas sebagai investasi alternatif.
Namun jika ternyata data tersebut lebih buruk dari perkiraan, maka pamor safe haven emas bisa kembali terangkat. Dalam beberapa bulan terakhir, solidnya data-data ekonomi AS dan penguatan dollar telah menekan harga.
Sementara dari sisi teknikal, belum terlihat adanya perubahan trend secara signikan. Harga masih bergerak di atas MA 10, indikasi trend jangka pendek masih bullish. Namun begitu, perlu diwaspadai bahwa indikator stochastic sudah overbought, menunjukkan penguatan mulai terbatas. Harga juga gagal bertahan di atas resistance $1215. Hal ini membuka potensi koreksi lanjutan untuk menguji kembali area support di $1.185 – $1.192. Trend bullish jangka pendek berakhir jika kemudian support tersebut ditembus.
Rekomendasi
Stimulus ECB Diundur Euro Rebound, Payroll AS Dinanti
Euro catat penguatan pagi ini dan diperkirakan akan bertahan hingga
sore harinya, dimana pasar coba menganalisa atau bereaksi dari laporan
Departemen Tenaga Kerja AS yang akan merilis data bulan ketenagakerjaan
malam harinya.
Dollar melemah terhadap mata uang utama dunia setelah bank sentral Eropa (ECB) menunda program penambahan stimulus hingga awal tahun depan. Pernyataan ini disampaikan semalam dalam rapat bulanan ECB yang juga mempertahankan kebijakan suku bunga rendah 0,05%. Sebelum rapat ECB, sementara itu pihak bank sentral Inggris (BOE) juga menggelar rapat regularnya kemarin dengan menahan suku bunga acuan pada 0,50%, dimana fasilitas pembelian asset sebesar 375 miliar pounds.
Pasca pengumuman ECB, euro melonjak ke $1,2457 setelah sempat berada di level $1,2279 terendah dalam dua tahun. Short covering yang terjadi pada euro membuat indeks dollar jatuh dari level tertingginya dalam 5,5 tahun di 89,122 ke level 88,633. Terhadap yen, dollar menguat ke level psikologi 120,00 untuk kali pertama dalam tujuh tahun, namun pencapain itu gagal dipertahankan dan harus tutup di bawah level itu.
Lain halnya dengan aussie, yang terus melemah karena sejumlah data ekonomi menunjukkan kemunduruan.
Perlambatan pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga menjadi 0,3% dari 0,5%, membuat ekspektasi pasar akan adanya ruang pemangkasan suku bunga tahun depan. Aussie harus rela terdampar ke level terendah dalam empat tahun $0,8356 dan bila ini terus berlangsung merupakan penurunan beruntun dalam tiga minggu terakhir.
Sementara itu, data ekonomi AS menunjukkan klaim pengangguran mingguan mencapai 297 ribu turun 17 ribu dari revisis minggu sebelumnya. Angka ini masih diatas ekspektasi pasar 296 ribu.
Kini, pasar tengah menunggu laporan ketenagakerjaan AS, dimana data ini akan menjadi pandangan lebih komprehensif dari pasar tenaga kerja AS. Ekspektasi menunjukkan data payroll naik 230 ribu di Nopember, dimana bulan sebelumnya 214 ribu. Bersamaan dengan angka pengangguran di Nopember diperkirakan stabil 5,8%.
Perlu dicermati pula pergerakan mingguan mata uang utama dunia, untuk euro keberhasilan tutup di atas resisten $1,2451 membuka ruang euro minggu depan menguji resisten $1,2573 dan $1,2695, sebaliknya penutupan di bawah $1,2329 membuat euro minggu depan ke area $1,2202 dan $1,2115. Terhadap yen, keberhasil menguat dan tutup mingguan di atas 120,31 membuka potensi yen ke 121,09 dan 122,26.
Sedangkan tutup di bawah 120,31, menjadi target support 118,75 dan 117,77.
Dalam tiga minggu terakhir, range perdagangan poundsterling masih tertahan di kisaran $1,5625 dan $1,5747, dimana kedua area tersebut menjadi penentu pergerakan selanjutnya secara mingguan. Tutup di bawah $1,5625 menjadikan support jangka pendek $1,5533 dan $1,5441, sedangkan resistennya $1,5838 dan $1,5960, bila penutupan di atas resisten $1,5747.
Untuk swiss franc $0,9765 terjadi penutupan diatasnya menjadikan peluang minggu depan uji resisten $0,9826 dan $0,9872, sebaliknya penutupan di bawah $0,9704 menjadikan target minggu berikutnya $0,9643 dan $0,9582. Tekanan masih belim lepas dari aussie, dimana kini tengah menguji support $0,8300, berhasil dipertahankan area tersebut menjadikan range aussie terjaga di $0,8300 – $0,8544. Sebaliknya tembus dan tutup di bawahnya range baru terbentuk $0,8148 – $0,8300.
Rekomendasi
EUR-USD
USD-JPY
GBP-USD
USD-CHF
AUD-USD
Dollar melemah terhadap mata uang utama dunia setelah bank sentral Eropa (ECB) menunda program penambahan stimulus hingga awal tahun depan. Pernyataan ini disampaikan semalam dalam rapat bulanan ECB yang juga mempertahankan kebijakan suku bunga rendah 0,05%. Sebelum rapat ECB, sementara itu pihak bank sentral Inggris (BOE) juga menggelar rapat regularnya kemarin dengan menahan suku bunga acuan pada 0,50%, dimana fasilitas pembelian asset sebesar 375 miliar pounds.
Pasca pengumuman ECB, euro melonjak ke $1,2457 setelah sempat berada di level $1,2279 terendah dalam dua tahun. Short covering yang terjadi pada euro membuat indeks dollar jatuh dari level tertingginya dalam 5,5 tahun di 89,122 ke level 88,633. Terhadap yen, dollar menguat ke level psikologi 120,00 untuk kali pertama dalam tujuh tahun, namun pencapain itu gagal dipertahankan dan harus tutup di bawah level itu.
Lain halnya dengan aussie, yang terus melemah karena sejumlah data ekonomi menunjukkan kemunduruan.
Perlambatan pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga menjadi 0,3% dari 0,5%, membuat ekspektasi pasar akan adanya ruang pemangkasan suku bunga tahun depan. Aussie harus rela terdampar ke level terendah dalam empat tahun $0,8356 dan bila ini terus berlangsung merupakan penurunan beruntun dalam tiga minggu terakhir.
Sementara itu, data ekonomi AS menunjukkan klaim pengangguran mingguan mencapai 297 ribu turun 17 ribu dari revisis minggu sebelumnya. Angka ini masih diatas ekspektasi pasar 296 ribu.
Kini, pasar tengah menunggu laporan ketenagakerjaan AS, dimana data ini akan menjadi pandangan lebih komprehensif dari pasar tenaga kerja AS. Ekspektasi menunjukkan data payroll naik 230 ribu di Nopember, dimana bulan sebelumnya 214 ribu. Bersamaan dengan angka pengangguran di Nopember diperkirakan stabil 5,8%.
Perlu dicermati pula pergerakan mingguan mata uang utama dunia, untuk euro keberhasilan tutup di atas resisten $1,2451 membuka ruang euro minggu depan menguji resisten $1,2573 dan $1,2695, sebaliknya penutupan di bawah $1,2329 membuat euro minggu depan ke area $1,2202 dan $1,2115. Terhadap yen, keberhasil menguat dan tutup mingguan di atas 120,31 membuka potensi yen ke 121,09 dan 122,26.
Sedangkan tutup di bawah 120,31, menjadi target support 118,75 dan 117,77.
Dalam tiga minggu terakhir, range perdagangan poundsterling masih tertahan di kisaran $1,5625 dan $1,5747, dimana kedua area tersebut menjadi penentu pergerakan selanjutnya secara mingguan. Tutup di bawah $1,5625 menjadikan support jangka pendek $1,5533 dan $1,5441, sedangkan resistennya $1,5838 dan $1,5960, bila penutupan di atas resisten $1,5747.
Untuk swiss franc $0,9765 terjadi penutupan diatasnya menjadikan peluang minggu depan uji resisten $0,9826 dan $0,9872, sebaliknya penutupan di bawah $0,9704 menjadikan target minggu berikutnya $0,9643 dan $0,9582. Tekanan masih belim lepas dari aussie, dimana kini tengah menguji support $0,8300, berhasil dipertahankan area tersebut menjadikan range aussie terjaga di $0,8300 – $0,8544. Sebaliknya tembus dan tutup di bawahnya range baru terbentuk $0,8148 – $0,8300.
Rekomendasi
EUR-USD
USD-JPY
GBP-USD
USD-CHF
AUD-USD
Jelang Payroll Asia Flat Turun
Nikkei
Indeks Nikkei catat hasil positif kemarin, dengan mempertahankan laju dalam lima sesi secara beruntun.
Ekspektasi stimulus Eropa dalam rapat regular bank sentral Eropa (ECB) dan pelemahan yen terhadap dollar masih menjadi penopang indeks. Yen berada di 119, terendah baru dalam tujuh tahun terakhir. Indeks Nikkei ditutup menguat 166,78 poin, atau 0,94%, ke posisi 17.887,21. Penutupan tertinggi sejak Juli 2007.
Indeks Nikkei mencoba mempertahankan laju positifnya hari ini, bersamaan dengan sentimen positif AS dan pelemahan yen. Investor menilai penurunan pemangkasan rating kredit lalu, membuka ruang BOJ akan mengelontorkan stimulus lanjutan. Ditambah makin melemahnya yen terhadap dollar. Waspadai aksi profit taking investor jelang rilisan data ketenagakerjaan nanti malam.
Rekomendasi
Kospi
Indeks Kospi catat kenaikan perdagangan kemarin menyusul penguatan saham-saham unggulan berbasis ekspor berkat membaiknya data ekonomi AS serta PDB Korsel kuartal ketiga yang tumbuh 0,9%. Faktor hambatan laju indeks datang dari pelemahan won dimana mendekati level terendahnya dalam 15 bulan.
Indeks Kospi ditutup menguat 16,70 poin, atau 0,85%, ke posisi 1.986,61.
Sempat menguat penutupan sebelumnya, indeks Kospi pagi ini melemah. Pelemahan ini dipicu koreksi saham AS karena investor yang berhati-hati jelang rilisan data ketenagakerjaan nanti malam. Ekspektasi menunjukkan adanya kenaikan menjadi 230 ribu di Nopember, dimana bulan sebelumnya 214 ribu.
Sementara tingkat pengangguran AS stabil 5,8% pada Nopember. Kami menilai pergerakan indeks cenderung flat turun.
Rekomendasi
Hang Seng
Indeks Hang Seng kembali menguat kemarin hampir 2%. Kenaikan bursa Shanghai jadi pendorong sentimen dimana saham keuangan dan energi menjadi buruan investor dan ini berimbas pada saham sejenis di Hong Kong . Tidak lepas isu stimulus moneter China dan global terus membayanginya. Indeks Hang Seng ditutup menguat 403,94 poin, atau 1,72%, ke 23.428,62.
Fluktuasi indeks Hang Seng diperkirakan berlanjut, setelah kemarin kembali rebound. Ruang indeks kembali koreksi dapat terjadi seiring dengan koreksi bursa Asia menyusul jatuhnya indeks utama Wall Street setelah pencapaian rekor penutupan sehari sebelumnya. Koreksi Wall Street tidak lepas dari kekecewaan investor atas hasil rapat ECB semalam. Dalam rapat regular semalam, ECB memutuskan untuk menunggu sampai awal tahun depan dalam mempertimbangkan langkah-langkah stimulus.
Rekomendasi
Indeks Nikkei catat hasil positif kemarin, dengan mempertahankan laju dalam lima sesi secara beruntun.
Ekspektasi stimulus Eropa dalam rapat regular bank sentral Eropa (ECB) dan pelemahan yen terhadap dollar masih menjadi penopang indeks. Yen berada di 119, terendah baru dalam tujuh tahun terakhir. Indeks Nikkei ditutup menguat 166,78 poin, atau 0,94%, ke posisi 17.887,21. Penutupan tertinggi sejak Juli 2007.
Indeks Nikkei mencoba mempertahankan laju positifnya hari ini, bersamaan dengan sentimen positif AS dan pelemahan yen. Investor menilai penurunan pemangkasan rating kredit lalu, membuka ruang BOJ akan mengelontorkan stimulus lanjutan. Ditambah makin melemahnya yen terhadap dollar. Waspadai aksi profit taking investor jelang rilisan data ketenagakerjaan nanti malam.
Rekomendasi
Kospi
Indeks Kospi catat kenaikan perdagangan kemarin menyusul penguatan saham-saham unggulan berbasis ekspor berkat membaiknya data ekonomi AS serta PDB Korsel kuartal ketiga yang tumbuh 0,9%. Faktor hambatan laju indeks datang dari pelemahan won dimana mendekati level terendahnya dalam 15 bulan.
Indeks Kospi ditutup menguat 16,70 poin, atau 0,85%, ke posisi 1.986,61.
Sempat menguat penutupan sebelumnya, indeks Kospi pagi ini melemah. Pelemahan ini dipicu koreksi saham AS karena investor yang berhati-hati jelang rilisan data ketenagakerjaan nanti malam. Ekspektasi menunjukkan adanya kenaikan menjadi 230 ribu di Nopember, dimana bulan sebelumnya 214 ribu.
Sementara tingkat pengangguran AS stabil 5,8% pada Nopember. Kami menilai pergerakan indeks cenderung flat turun.
Rekomendasi
Hang Seng
Indeks Hang Seng kembali menguat kemarin hampir 2%. Kenaikan bursa Shanghai jadi pendorong sentimen dimana saham keuangan dan energi menjadi buruan investor dan ini berimbas pada saham sejenis di Hong Kong . Tidak lepas isu stimulus moneter China dan global terus membayanginya. Indeks Hang Seng ditutup menguat 403,94 poin, atau 1,72%, ke 23.428,62.
Fluktuasi indeks Hang Seng diperkirakan berlanjut, setelah kemarin kembali rebound. Ruang indeks kembali koreksi dapat terjadi seiring dengan koreksi bursa Asia menyusul jatuhnya indeks utama Wall Street setelah pencapaian rekor penutupan sehari sebelumnya. Koreksi Wall Street tidak lepas dari kekecewaan investor atas hasil rapat ECB semalam. Dalam rapat regular semalam, ECB memutuskan untuk menunggu sampai awal tahun depan dalam mempertimbangkan langkah-langkah stimulus.
Rekomendasi
Kamis, 04 Desember 2014
Emas Masih Bertahan di Atas $1.200
Harga emas terkoreksi pada perdagangan hari ini di Asia setelah
semalam mencatatkan gain sebesar 1%.
Koreksi emas pada hari ini dipicu oleh penguatan dollar yang kini diperdagangkan pada level tertinggi 5,5 tahun terhadap mata uang utama dunia lainnya.
Meski terkoreksi, logam mulia tersebut masih bertahan di atas level psikologi $1.200. Pada penutupan sesi New York, harga emas mampu ditutup pada level tertinggi satu bulan di $1.220,99, dimana sebelumnya harga sempat jatuh hingga mencapai $1.142,91 per ons.
Pergerakan dollar masih menjadi faktor yang menentukan arah pergerakan emas. Hari ini, the greenback diperdagangkan pada level tertinggi 5,5 tahun ditengah optimisme terhadap ekonomi AS. Penguatan dollar mengurangi daya tarik emas sebagai investasi alternatif. Sementara itu, prospek minyak yang masih bearish juga menekan sentimen emas. Akhir-akhir ini, emas mengalami penurunan bersamaan dengan minyak setelah adanya perkiraan bahwa penurunan harga minyak bisa mengurangi tekanan inflasi. Selama ini emas dipandang sebagai sarana lindung terhadap inflasi..
Sementara dari sisi teknikal, belum terlihat adanya perubahan trend secara signikan. Harga masih bergerak di atas MA 10, indikasi trend jangka pendek masih bullish. Namun begitu, perlu diwaspadai bahwa indikator stochastic sudah overbought, menunjukkan penguatan mulai terbatas. Harga juga kini sudah berada dekat resistance $1.215 – $1.221. Jika gagal bertahan di atas resistance tersebut, harga berpotensi terkoreksi untuk menguji area support di $1.185 – $1.192. Trend bullish jangka pendek berakhir jika kemudian support tersebut ditembus.
Rekomendasi
Koreksi emas pada hari ini dipicu oleh penguatan dollar yang kini diperdagangkan pada level tertinggi 5,5 tahun terhadap mata uang utama dunia lainnya.
Meski terkoreksi, logam mulia tersebut masih bertahan di atas level psikologi $1.200. Pada penutupan sesi New York, harga emas mampu ditutup pada level tertinggi satu bulan di $1.220,99, dimana sebelumnya harga sempat jatuh hingga mencapai $1.142,91 per ons.
Pergerakan dollar masih menjadi faktor yang menentukan arah pergerakan emas. Hari ini, the greenback diperdagangkan pada level tertinggi 5,5 tahun ditengah optimisme terhadap ekonomi AS. Penguatan dollar mengurangi daya tarik emas sebagai investasi alternatif. Sementara itu, prospek minyak yang masih bearish juga menekan sentimen emas. Akhir-akhir ini, emas mengalami penurunan bersamaan dengan minyak setelah adanya perkiraan bahwa penurunan harga minyak bisa mengurangi tekanan inflasi. Selama ini emas dipandang sebagai sarana lindung terhadap inflasi..
Sementara dari sisi teknikal, belum terlihat adanya perubahan trend secara signikan. Harga masih bergerak di atas MA 10, indikasi trend jangka pendek masih bullish. Namun begitu, perlu diwaspadai bahwa indikator stochastic sudah overbought, menunjukkan penguatan mulai terbatas. Harga juga kini sudah berada dekat resistance $1.215 – $1.221. Jika gagal bertahan di atas resistance tersebut, harga berpotensi terkoreksi untuk menguji area support di $1.185 – $1.192. Trend bullish jangka pendek berakhir jika kemudian support tersebut ditembus.
Rekomendasi
Wall Street Masih Positif, Asia Ikuti Jejaknya
Nikkei
Indeks Nikkei catat hasil positif kemarin, dengan mempertahankan laju dalam empat sesi secara beruntun.
Pelemahan yen terhadap dollar masih menjadi penopang indeks, dimana yen berada di 119, terendah baru dalam tujuh tahun terakhir. Indeks Nikkei ditutup menguat 57,21 poin, atau 0,32%, ke posisi 17.720,43. Penutupan tertinggi sejak Juli 2007.
Indeks Nikkei mencoba mempertahankan laju positifnya hari ini, bersamaan dengan sentimen positif AS dan pelemahan yen. Investor menilai penurunan pemangkasan rating kredit lalu, membuka ruang BOJ akan mengelontorkan stimulus lanjutan. Ditambah makin melemahnya yen terhadap dollar. Namun, kalangan analis menilai laju indeks belakangan ini, dapat memicu aksi profit taking, sehingga membatasi tren penguatan indeks. Rapat BOE, ECB dan data klaim pengangguran AS jadi fokus.
Rekomendasi
Kospi
Indeks Kospi catat kenaikan perdagangan kemarin menyusul penguatan saham-saham unggulan berbasis ekspor berkat membaiknya data ekonomi AS, sehingga adanya harapan pemulihan ekonomi global. Faktor hambatan laju indeks datang dari pelemahan won dimana mendekati level terendahnya dalam 15 bulan. Indeks Kospi ditutup naik 4,08 poin, atau 0,21%, ke posisi 1.969,91.
Indeks Kospi berhasil menguat pada awal perdagangan hari ini, dengan menorehkan level penutupan tertingginya dalam satu pecan setelah data pertumbuhan ekonomi Korsel di kuartal ketiga tumbuh 0,9%, sesuai dengan ekspektasi pasar. Saham-saham unggulan berbasis ekspor menguat, dimana Hyundai Motor dan Samsung Heavy Industries reli hampir 2%.
Rekomendasi
Hang Seng
Indeks Hang berbalik melemah kemarin menyusul meningkat inflow di pasar China daratan atau mainland, setelah terintegrasinya bursa Shanghai dan Hong Kong. Faktor ini yang ditakutkan investor karena investor lebih banyak memburu saham China, tapi tidak di Hong Kong. Indeks Hang Seng ditutup melemah 225,68 poin, atau 0,95%, ke 23.428,62.
Fluktuasi indeks Hang Seng diperkirakan berlanjut, setelah kemarin kembali terkoreksi. Ruang indeks kembali menguat tetap terbuka seiring dengan sentimen positif Asia menyusul pencapaian rekor penutupan pada indeks utama Wall Street. Dalam laporannya semalam Fed Beige Book menunjukkan optimisme terhadap prospek ekonomi AS kedepan. Namun, investor sepertinya akan menantikan hasil EBC meeting apakah adanya stimulus Eropa. Dan juga jelang data ketenagakerjaan AS besok.
Rekomendasi
Indeks Nikkei catat hasil positif kemarin, dengan mempertahankan laju dalam empat sesi secara beruntun.
Pelemahan yen terhadap dollar masih menjadi penopang indeks, dimana yen berada di 119, terendah baru dalam tujuh tahun terakhir. Indeks Nikkei ditutup menguat 57,21 poin, atau 0,32%, ke posisi 17.720,43. Penutupan tertinggi sejak Juli 2007.
Indeks Nikkei mencoba mempertahankan laju positifnya hari ini, bersamaan dengan sentimen positif AS dan pelemahan yen. Investor menilai penurunan pemangkasan rating kredit lalu, membuka ruang BOJ akan mengelontorkan stimulus lanjutan. Ditambah makin melemahnya yen terhadap dollar. Namun, kalangan analis menilai laju indeks belakangan ini, dapat memicu aksi profit taking, sehingga membatasi tren penguatan indeks. Rapat BOE, ECB dan data klaim pengangguran AS jadi fokus.
Rekomendasi
Kospi
Indeks Kospi catat kenaikan perdagangan kemarin menyusul penguatan saham-saham unggulan berbasis ekspor berkat membaiknya data ekonomi AS, sehingga adanya harapan pemulihan ekonomi global. Faktor hambatan laju indeks datang dari pelemahan won dimana mendekati level terendahnya dalam 15 bulan. Indeks Kospi ditutup naik 4,08 poin, atau 0,21%, ke posisi 1.969,91.
Indeks Kospi berhasil menguat pada awal perdagangan hari ini, dengan menorehkan level penutupan tertingginya dalam satu pecan setelah data pertumbuhan ekonomi Korsel di kuartal ketiga tumbuh 0,9%, sesuai dengan ekspektasi pasar. Saham-saham unggulan berbasis ekspor menguat, dimana Hyundai Motor dan Samsung Heavy Industries reli hampir 2%.
Rekomendasi
Hang Seng
Indeks Hang berbalik melemah kemarin menyusul meningkat inflow di pasar China daratan atau mainland, setelah terintegrasinya bursa Shanghai dan Hong Kong. Faktor ini yang ditakutkan investor karena investor lebih banyak memburu saham China, tapi tidak di Hong Kong. Indeks Hang Seng ditutup melemah 225,68 poin, atau 0,95%, ke 23.428,62.
Fluktuasi indeks Hang Seng diperkirakan berlanjut, setelah kemarin kembali terkoreksi. Ruang indeks kembali menguat tetap terbuka seiring dengan sentimen positif Asia menyusul pencapaian rekor penutupan pada indeks utama Wall Street. Dalam laporannya semalam Fed Beige Book menunjukkan optimisme terhadap prospek ekonomi AS kedepan. Namun, investor sepertinya akan menantikan hasil EBC meeting apakah adanya stimulus Eropa. Dan juga jelang data ketenagakerjaan AS besok.
Rekomendasi
Rabu, 03 Desember 2014
Penguatan Dollar Hentikan Laju Emas
Harga emas masih diperdagangkan dekat kisaran $1.200 hari ini setelah
kemarin anjlok sekitar 1% karena turunnya harga minyak serta penguatan
dollar, yang mengurangi daya tarik emas sebagai sarana lindung nilai.
Setelah rebound 5% di sesi sebelumnya, harga minyak kembali turun menyusul adanya kesepakatan penambahan minyak Irak yang sudah oversupply di pasar. Emas mengalami penurunan bersamaan dengan minyak setelah adanya perkiraan bahwa penurunan harga minyak bisa mengurangi tekanan inflasi. Selama ini emas dipandang sebagai sarana lindung terhadap inflasi.
Sementara itu, penguatan dollar juga mengurangi daya tarik emas ditengah optimisme terhadap pandagan ekonomi AS. Dollar kembali menunjukkan pamornya setelah komentar pejabat the Fed yang mengatakan bahwa harga minyak mentah yang rendah akan memberikan dukungan positif terhadap ekonomi AS.
Namun begitu, cadangan emas di SPDR Gold Trust, reksadana berbasis emas terbesar dunia, justru mengalami kenaikan sebesar 0,33% menjadi 720,02 ton kemarin. Reksadana tersebut biasanya menjadi barometer minat beli investor terhadap emas.
Sementara dari sisi teknikal, emas masih mampu bertahan di atas MA 10, indikasi trend jangka pendek masih berpeluang bullish. Indikator stochastic juga terlihat golden cross, mendukung adanya kenaikan. Harga juga terlihat masih mampu bertahan di atas level support-nya di kisran $1.185 – $1.190. Selama support tersebut bertahan, trend bullish jangka pendek emas masih terjaga, dengan resistance terdekatnya saat ini berada di kisaran $1.207 – $1.221.
Rekomendasi
Setelah rebound 5% di sesi sebelumnya, harga minyak kembali turun menyusul adanya kesepakatan penambahan minyak Irak yang sudah oversupply di pasar. Emas mengalami penurunan bersamaan dengan minyak setelah adanya perkiraan bahwa penurunan harga minyak bisa mengurangi tekanan inflasi. Selama ini emas dipandang sebagai sarana lindung terhadap inflasi.
Sementara itu, penguatan dollar juga mengurangi daya tarik emas ditengah optimisme terhadap pandagan ekonomi AS. Dollar kembali menunjukkan pamornya setelah komentar pejabat the Fed yang mengatakan bahwa harga minyak mentah yang rendah akan memberikan dukungan positif terhadap ekonomi AS.
Namun begitu, cadangan emas di SPDR Gold Trust, reksadana berbasis emas terbesar dunia, justru mengalami kenaikan sebesar 0,33% menjadi 720,02 ton kemarin. Reksadana tersebut biasanya menjadi barometer minat beli investor terhadap emas.
Sementara dari sisi teknikal, emas masih mampu bertahan di atas MA 10, indikasi trend jangka pendek masih berpeluang bullish. Indikator stochastic juga terlihat golden cross, mendukung adanya kenaikan. Harga juga terlihat masih mampu bertahan di atas level support-nya di kisran $1.185 – $1.190. Selama support tersebut bertahan, trend bullish jangka pendek emas masih terjaga, dengan resistance terdekatnya saat ini berada di kisaran $1.207 – $1.221.
Rekomendasi
Jelang Data ADP AS, Dollar Rebound
Dollar kembali menguat perdagangan semalam, dimana greenback
menorehkan level penguatan baru dalam tujuh tahun terakhir terhadap yen
menjelang even penting hari ini hingga Jumat lusa. Spekulasi stimulus
Jepang dan Eropa turut menghantui sentimen pasar.
Sinyalemen pengetatan moneter AS lebih cepat tahun depan daripada yang diperkirakan sebelumnya membuat pasar memburu dollar. Hal ini dipicu serangkaian data ekonomi AS menunjukkan perbaikan. Data semalam menunjukkan pembelanjaan kontruksi di Oktober tumbuh 1,1% dibandingkan bulan sebelumnya yang turun 0,1%, sementara laporan penjualan kendaraan AS tumbuh 17,2 juta unit di Oktober dimana sebelumnya sebesar 16,5 juta unit.
Kini, dollar menguat 0,2% dalam dua tahun terakhir di 1,2381 terhadap euro, jelang rapat bank sentral Eropa (ECB) besok. Mata uang aussi makin tergerus di 0,8390 ke level terendah empat tahunnya setelah pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga menunjukkan perlambatan. Ekonomi Australia tumbuh 0,3% di kuartal ketiga, melambat 0,2% dari kuartal sebelumnya 0,5%.
Penguatan dollar juga membuat harga komoditas kembali terkoreksi, dimana emas kini berada di $2.000 per ons dan minyak juga jatuh di tengah kekhawatiran bahwa pasokan global melebihi permintaan karena Organisasi Negara Pengeskpor Minyak (OPEC) tidak mengurangi produksinya pada pertemuan akhir pekan lalu. Minyak kini berada di $67,69 per barel.
Fokus investor kini tertuju pada pasar tenaga kerja sektor swasta AS yang diperkirakan tumbuh 200 ribu pekerja selama Nopember. Namun bila angka tersebut di bawah 200 ribu, dapat membawa dollar kembali terkoreksi. Dan juga menjadi gambaran awal data payrolls lusa nanti. Tidak luput tengah malam nanti, Fed Beige Book akan diumumkan.
Secara teknikal, euro masih mengalami tekanan, dimana support terdekat berada di 1,2350, penembusan dan adanya penutupan di bawah area tersebut makin mempertegas koreksi euro jangka pendek ke level berikutnya 1,2298 dan 1,2237, merupakan target support weekly/mingguan. Sebaliknya penembusan area 1,2512 dan penutupan di atasnya itu membuka peluang euro kembali ke 1,2634. Untuk yen, dorongan untuk tembus ke level psikologis 120,00 cukup berat hari ini, dimana peluang uji resisten terdekat 119,53 dan 119,72. Koreksi support yen pertama ada di 118,75 dan selanjutnya 118,35.
Fluktuasi dollar terhadap mata uang utama dunia masih berlangsung, dimana hari ini dollar diperkirakan akan mengalami koreksi dari penguatannya sebelumnya.
Rekomendasi
EUR-USD
USD-JPY
GBP-USD
USD-CHF
AUD-USD
Sinyalemen pengetatan moneter AS lebih cepat tahun depan daripada yang diperkirakan sebelumnya membuat pasar memburu dollar. Hal ini dipicu serangkaian data ekonomi AS menunjukkan perbaikan. Data semalam menunjukkan pembelanjaan kontruksi di Oktober tumbuh 1,1% dibandingkan bulan sebelumnya yang turun 0,1%, sementara laporan penjualan kendaraan AS tumbuh 17,2 juta unit di Oktober dimana sebelumnya sebesar 16,5 juta unit.
Kini, dollar menguat 0,2% dalam dua tahun terakhir di 1,2381 terhadap euro, jelang rapat bank sentral Eropa (ECB) besok. Mata uang aussi makin tergerus di 0,8390 ke level terendah empat tahunnya setelah pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga menunjukkan perlambatan. Ekonomi Australia tumbuh 0,3% di kuartal ketiga, melambat 0,2% dari kuartal sebelumnya 0,5%.
Penguatan dollar juga membuat harga komoditas kembali terkoreksi, dimana emas kini berada di $2.000 per ons dan minyak juga jatuh di tengah kekhawatiran bahwa pasokan global melebihi permintaan karena Organisasi Negara Pengeskpor Minyak (OPEC) tidak mengurangi produksinya pada pertemuan akhir pekan lalu. Minyak kini berada di $67,69 per barel.
Fokus investor kini tertuju pada pasar tenaga kerja sektor swasta AS yang diperkirakan tumbuh 200 ribu pekerja selama Nopember. Namun bila angka tersebut di bawah 200 ribu, dapat membawa dollar kembali terkoreksi. Dan juga menjadi gambaran awal data payrolls lusa nanti. Tidak luput tengah malam nanti, Fed Beige Book akan diumumkan.
Secara teknikal, euro masih mengalami tekanan, dimana support terdekat berada di 1,2350, penembusan dan adanya penutupan di bawah area tersebut makin mempertegas koreksi euro jangka pendek ke level berikutnya 1,2298 dan 1,2237, merupakan target support weekly/mingguan. Sebaliknya penembusan area 1,2512 dan penutupan di atasnya itu membuka peluang euro kembali ke 1,2634. Untuk yen, dorongan untuk tembus ke level psikologis 120,00 cukup berat hari ini, dimana peluang uji resisten terdekat 119,53 dan 119,72. Koreksi support yen pertama ada di 118,75 dan selanjutnya 118,35.
Fluktuasi dollar terhadap mata uang utama dunia masih berlangsung, dimana hari ini dollar diperkirakan akan mengalami koreksi dari penguatannya sebelumnya.
Rekomendasi
EUR-USD
USD-JPY
GBP-USD
USD-CHF
AUD-USD
Langganan:
Postingan (Atom)