Meski sedang menjalani pengurangan stimulus, the Fed belum berani
menyatakan secara jelas kapan bisa melaksanakan exit strategy tahap
berikutnya, yaitu menaikkan suku bunga.
Para pejabat the Fed memang tidak menampik kemungkinan kenaikan suku
bunga enam bulan setelah program pembelian obligasi. Tapi mereka juga
menegaskan adanya syarat dan ketentuan yang berlaku, yaitu kenaikan suku
bunga bisa dilakukan ketika tercapainya ketenagakerjaan maksimal dan
inflasi yang mendekati target. Sayangnya, mereka tidak menyebut secara
spesifik berapa tingkat pengangguran dan inflasi yang membuka ruang
kenaikan rate.
Sampai itu, pasar hanya bisa menerka-nerka. Salah satu alat yang
digunakan untuk mengukur prospek kebijakan moneter adalah data ekonomi.
Nanti malam, fokus tertuju ke revisi ketiga data PDB AS kuartal keempat
2013. Angkanya kemungkinan direvisi menjadi 2,7% dari 2,4%. Bila benar
atau lebih baik dari itu, maka bisa mendukung konsistensi pengurangan
stimulus the Fed atau taper dan mengangkat yield obligasi AS.
Berbeda dengan the Fed, para pejabat BOE lebih terbuka mengenai
prospek kenaikan suku bunga. Meski tetap menegaskan kebijakan tetap
akomodatif untuk waktu yang lama, mereka mengatakan tidak selamanya suku
bunga rendah. Mereka tidak menutup kemungkinan kenaikan rate mulai
pertengahan tahun depan, meski berbeda pendapat mengenai waktu
persisinya.
Data penjualan ritel Inggris untuk Februari mungkin agak jauh untuk
dikaitkan dengan prospek kenaikan rate BOE. Tapi paling tidak bisa
member gambaran mengenai kondisi pembelanjaan konsumen. Angka yang bagus
tentu bisa membantu sterling yang sedang berupaya melanjutkan tren
penguatannya setelah mengalami retracement.
EUR-USD
Koreksi tiga sesi, EUR-USD semakin dekat dengan support
$1,3730. Penembusan level itu membuka peluang pergerakan menuju
$1,3700-1,3670. Dengan RSI (14) turun ke bawah 50, potensi bearish
semakin terlihat. Tapi bila pair ini mampu menembus ke atas MA 25 dan
ditutup di atas $1,3880, ada peluang untuk menuju $1,3900.
Rekomendasi harian
Sell EUR-USD di 1.3793 dengan target take profit 1.3732, dimana stop
loss 1.3824. Sell break 1.3738 dengan target take profit 1.3702, dimana
stop loss ada pembalikan harga 1.3763.
Buy 1.3693 dengan target take profit 1.3748, dimana stop loss 1.3667.
Buy break 1.3824 dengan target take profit 1.3855 dan 1.3855, dimana
stop loss ada pembalikan harga kembali 1.3793.
USD-JPY
Belum ada pergerakan signifikan pada USD-JPYyang tetap
flat di 102,10. Selama lima sesi terakhir, pair ini terjebak dalam range
sempit. Dengan masih flatnya RSI (14) di 47, mengindikasikan kondisi
sideways. Pair ini masih dalam kisaran support 101,50 dan resistance
102,30. Kondisi bearish terbentuk bila pair ini ditutup di bawah support
itu, dengan target selanjutnya 101,15. Untuk meraih kondisi bullish,
pair ini harus bisa ditutup di atas resistance, kemudian lanjut ke
102,70.
Rekomendasi harian
Sell 102.54 dengan take profit 102.21 dan 102.08 pada USD-JPY, dimana
stop loss 102.70. Sell break 102.13 dengan target take profit 101.95 dan
101.76, dimana stop loss 102.36.
Buy 101.54 dengan target take profit 101.97 dan 102.08, dimana stop loss 101.30.
GBP-USD
Meski sedang koreksi, GBP-USD masih berpeluang
melanjutkan penguatan yang diraihnya selama tiga sesi sebelumnya.
Setelah mengalami retracement sampai 61,8% dari penguatan 5-17 Februari,
pair ini sedang berusaha melanjutkan tren penguatannya. Namun, itu
harus dikonfirmasi lewat penembusan MA 25 $1,6630, kemudian dilanjutkan
ke $1,6670. Support masih di $1,6540, di bawah itu ada $1,6480.
Rekomendasi harian
Sell break kembali 1.6540 pada GBP-USD dengan target take profit 1.6495
dan 1.6479, stop loss 1.6571. Sell 1.6663 dengan target take profit
1.6624, dimana stop loss 1.6693.
Buy break 1.6602 dengan target take profit 1.6632 dan 1.6654, dimana
stop loss 1.6571. Buy 1.6479 dengan target take profit 1.6525 dan
1.6548, dimana stop loss 0.6449.
USD-CHF
Menguat untuk tiga sesi berturut-turut, USD-CHF
berhasil menembus resistance 0,8850 dan sedang mencoba melewati 38,2%
retracement kejatuhan 21 Januari-13 Maret di 0,8870. Untuk bisa meraih
50%-nya, pair ini harus bisa menembus 0,8900-0,8915. Support kini di
0,8820.
Rekomendasi harian
0.8835 jadi area buy USD-CHF dengan target take profit 0.8904, dimana
stop loss 0.8795. Buy 0.8774 dengan target take profit 0.8824, dimana
stop loss 0.8734.
Sedangkan sell 0.8918 dengan target take profit 0.8865, dimana stop
loss 0.8958. Sell selanjutnya 0.8972 dengan target take profit 0.8926,
dimana stop loss 0.9012.
AUD-USD
Reli untuk enam sesi berturut-turut, AUD-USD berhasil
meraih level tertinggi tahun ini di $0,9242. Dalam grafik mingguan, pair
ini sudah menembus 50% retracement kejatuhan 20 Oktober-19 Januari di
$0,9203. Untuk bisa ke 61,8%-nya di $0,9330, pair ini mendapat hambatan
kuat di $0,9280-$0,9300. Level support kini ada di $0,9150.
Rekomendasi harian
Sell 0.9277 pada AUD-USD dengan target take profit 0.9216, dimana stop
loss 0.9307. Sell break bila ada penembusan kembali 0.9216 dengan target
take profit 0.9185 dan 0.9170, dimana stop loss 0.9239.
Buy 0.9170 dengan target take profit 0.9231, dimana stop loss 0.9155.
Kamis, 27 Maret 2014
Rekomendasi Trading Forex Sesi Eropa, AS (27 Maret 2014)
Wall Street Alami Penurunan, Sentimen Geopolitik, Sektor Teknologi dan Material
Bursa saham Amerika alami penurunan pada hari Rabu kemarin, sektor
teknologi dan material alami penurunan paling besar, akibat kondisi
politik gelobal dimana diberitakan bahwa Amerika Serikat dan European
Union setuju untuk lakukan kerjasama guna berikan sangsi kepada Russia.
Para pelaku pasar lebih cenderung untuk lakukan trading jangka pendek dengan kecenderungan pergerakan pada awal pembukaan pasar berada pada zona positp setelah data ekonomi Amerika tunjukkan adanya kondisi peningkatan ekonomi. Tetapi kemudian pada tengah hari waktu perdagangan indek saham utama di Amerika alami penurunan akibat sektor teknolig yang alami penurunan.
Diantara saham-saham teknologi yang alami penurunan, salah satunya adalah Facebook (FB.O) yang menjadi saham dengan penurunan sangat besar setelah perusahaan jaringan sosial tersebut menyatakan bahwa perusahaan tersebut membeli Oculus VR Inc perusahaan yang baru berdiri selama dua tahun, yang merupakan perusahaan pembuat kaca mata virtual-reality untuk perlengkapan gaming senilai $2 milliar. Facebook sahamnya ditutup dengan alami penurunan sebesar 6,9 persen menjadi $60,39.
Amerika Serikat dan European Union setuju untuk bekerjasama mempersiapkan sangsi-sangsi ekonomi yang mungkin untuk diberikan kepada Russia yang dinilai telah mencaplok wilayah Ukraina. sangsi tersebut kemungkinan besar akan libatkan sektor energi.
Indek sektor energi S&P alami penurunan sebesar 0,3 persen.
Presiden Amerika Serikat, Barack Obama setelah pertemuan dengan para petinggi EU menyatakan bahwa Presiden Russia Vladimir Putin telah salah perhitungan jika ia merasa bahwa pihak barat tidak akan melakukan apapun terhadap keputusan Russia untuk mengambil alih Cremea.
Dow Jones industrial average (^ DJI) turun 98,89 poin, atau 0,60 persen, menjadi berakhir pada 16.268,99. Index Standard & Poor 500 (^ GSPC) turun 13,06 poin, atau 0,70 persen, menjadi berakhir pada 1.852,56. Nasdaq Composite Index (IXIC ^) turun 60,69 poin, atau 1,43 persen, menjadi ditutup pada 4.173,58.
Sektor Material S&P (.SPLRCM) alami penurunan sebesar 1,4 persen dan menjadi sektor dengan penurunan paling besar diantara sepuluh sektor yang ada.
Satu-satunya sektor yang bertahan dan mampu ditutup dengan alami kenaikan adalah healthcare (.SPXHC) yang alami kenaikan sebesar 0,1 persen.
Para pelaku pasar lebih cenderung untuk lakukan trading jangka pendek dengan kecenderungan pergerakan pada awal pembukaan pasar berada pada zona positp setelah data ekonomi Amerika tunjukkan adanya kondisi peningkatan ekonomi. Tetapi kemudian pada tengah hari waktu perdagangan indek saham utama di Amerika alami penurunan akibat sektor teknolig yang alami penurunan.
Diantara saham-saham teknologi yang alami penurunan, salah satunya adalah Facebook (FB.O) yang menjadi saham dengan penurunan sangat besar setelah perusahaan jaringan sosial tersebut menyatakan bahwa perusahaan tersebut membeli Oculus VR Inc perusahaan yang baru berdiri selama dua tahun, yang merupakan perusahaan pembuat kaca mata virtual-reality untuk perlengkapan gaming senilai $2 milliar. Facebook sahamnya ditutup dengan alami penurunan sebesar 6,9 persen menjadi $60,39.
Amerika Serikat dan European Union setuju untuk bekerjasama mempersiapkan sangsi-sangsi ekonomi yang mungkin untuk diberikan kepada Russia yang dinilai telah mencaplok wilayah Ukraina. sangsi tersebut kemungkinan besar akan libatkan sektor energi.
Indek sektor energi S&P alami penurunan sebesar 0,3 persen.
Presiden Amerika Serikat, Barack Obama setelah pertemuan dengan para petinggi EU menyatakan bahwa Presiden Russia Vladimir Putin telah salah perhitungan jika ia merasa bahwa pihak barat tidak akan melakukan apapun terhadap keputusan Russia untuk mengambil alih Cremea.
Dow Jones industrial average (^ DJI) turun 98,89 poin, atau 0,60 persen, menjadi berakhir pada 16.268,99. Index Standard & Poor 500 (^ GSPC) turun 13,06 poin, atau 0,70 persen, menjadi berakhir pada 1.852,56. Nasdaq Composite Index (IXIC ^) turun 60,69 poin, atau 1,43 persen, menjadi ditutup pada 4.173,58.
Sektor Material S&P (.SPLRCM) alami penurunan sebesar 1,4 persen dan menjadi sektor dengan penurunan paling besar diantara sepuluh sektor yang ada.
Satu-satunya sektor yang bertahan dan mampu ditutup dengan alami kenaikan adalah healthcare (.SPXHC) yang alami kenaikan sebesar 0,1 persen.
Ekonom Prediksi China Luncurkan Stimulus
Perlambatan ekonomi China bisa memaksa para pemimpinnya mengambil
tindakan demi menjaga stabilitas dan meraih target pertumbuhan. Beijing
kemungkinan meluncurkan stimulus baik dari sisi fiskal maupun moneter.
Namun mereka ragu bakal ada kebijakan agresif, menurut laporan Reuters. para ekonom sepakat akan perlunya langkah-langkah untuk merespon perlambatan. Bahkan mereka mengatakan itu hanya masalah waktu. Qu Hongbin, ekonom dari HSBC, mengatakan paket stimulus bisa mencakup pelonggaran aturan investasi, pembangunan jalur kereta, perumahan murah, dan menurunkan bunga pinjaman.
Riset Societe Generale mengatakan dalam laporannya mengingat perlambatan pertumbuhan yang tajam, para pembuat kebijakan China tidak akan tinggal diam. Bahkan, sudah ada tindakan yang dilakukan, yaitu dua minggu lalu ketika dua pengembang diizinkan untuk right issue, pertama kali dalam empat tahun. “Namun, kemungkinan stimulus agresif tetap rendah. Kami memperkirakan kombinasi perbaikan kondisi likuiditas dan pembangungan infrastruktur,” sebutnya.
Zhiwei Zhang, ekonom dari Nomura, mengatakan bank sentral bisa memangkas Giro Wajib Minimum (GWM), yang saat ini 20% untuk bank besar, langkah ini dapat memperlancar perkreditan. Ia memperkirakan PBOC akan memangkas GWM di kuartal kedua dan ketiga.
Sedangkan Barclays Capital mengatakan dalam catatannya ketidakpastian mengenai China menjadi risiko pemulihan ekonomi global. Data aktivitas yang rendah sejak Desember, ditambah dengan kasus default pertama dan depresiasi yuan, menimbulkan kembali kecemasan mengenai hard landing.”Dengan rendahnya investasi asset dan properti, penjualan ritel mencatat pertumbuhan terendah dalam 9 tahun, kami memperkirakan ekonomi China melambat tajam awal tahun ini, menjadi kisaran 5%, dibandingkan estimasi kami sebelumnya 6,6%,” katanya.
Namun mereka ragu bakal ada kebijakan agresif, menurut laporan Reuters. para ekonom sepakat akan perlunya langkah-langkah untuk merespon perlambatan. Bahkan mereka mengatakan itu hanya masalah waktu. Qu Hongbin, ekonom dari HSBC, mengatakan paket stimulus bisa mencakup pelonggaran aturan investasi, pembangunan jalur kereta, perumahan murah, dan menurunkan bunga pinjaman.
Riset Societe Generale mengatakan dalam laporannya mengingat perlambatan pertumbuhan yang tajam, para pembuat kebijakan China tidak akan tinggal diam. Bahkan, sudah ada tindakan yang dilakukan, yaitu dua minggu lalu ketika dua pengembang diizinkan untuk right issue, pertama kali dalam empat tahun. “Namun, kemungkinan stimulus agresif tetap rendah. Kami memperkirakan kombinasi perbaikan kondisi likuiditas dan pembangungan infrastruktur,” sebutnya.
Zhiwei Zhang, ekonom dari Nomura, mengatakan bank sentral bisa memangkas Giro Wajib Minimum (GWM), yang saat ini 20% untuk bank besar, langkah ini dapat memperlancar perkreditan. Ia memperkirakan PBOC akan memangkas GWM di kuartal kedua dan ketiga.
Sedangkan Barclays Capital mengatakan dalam catatannya ketidakpastian mengenai China menjadi risiko pemulihan ekonomi global. Data aktivitas yang rendah sejak Desember, ditambah dengan kasus default pertama dan depresiasi yuan, menimbulkan kembali kecemasan mengenai hard landing.”Dengan rendahnya investasi asset dan properti, penjualan ritel mencatat pertumbuhan terendah dalam 9 tahun, kami memperkirakan ekonomi China melambat tajam awal tahun ini, menjadi kisaran 5%, dibandingkan estimasi kami sebelumnya 6,6%,” katanya.
Harga Emas Terus Menekan Saham GoldCorp
Goldcorp (NYSE;GG) adalah perusahaan penambang emas
yang berkantor pusat di Vancouver, British Columbia, Kanada. Perusahaan
ini mempekerjakan lebih dari 16.000 orang di seluruh dunia, bergerak di
bidang pertambangan emas dan kegiatan terkait lainnya termasuk
eksplorasi, ekstraksi, pengolahan dan
reklamasi. Harga emas jatuh hampir 2% dan tetap di level terendah dalam lima
minggu, disebabkan para investor terus mengambil keuntungan setiap ada
lonjakan, akibat dari arah perbaikan ekonomi AS dan kemungkinan The Fed
menaikkan suku bunga segera di awal tahun depan.
Chairman Goldcorp (NYSE;GG) Ian Telfer mengatakan, harga yang ditawarkan mengenai Osisko Mining terlalu tinggi, jumlah yang ditawarkan sebesar $ 2.8b, tapi Telfer mengatakan, ia tetap yakin tawaran yang diajukan perusahaannya akan berhasil, dalam sebuah wawancara, ia memiliki keyakinan bahwa pihak Osisko akan kehabisan waktu juga desakan para pemegang saham untuk segera diselesaikan. GoldCorp mungkin bisa menaikkan penawarannya tergantung pada “due diligence”(kinerja perusahaan), Telfer mengatakan.
Pihak Osisko membalas pernyataan tersebut dengan mengungkapkan adanya perjanjian antara dua perusahaan yang menetapkan Goldcorp belum dapat mengambil alih dan harus menyetor pembayaran (sesuai dengan kesepakatan) dari tiap saham Osisko sebelum 15 April 2014, dan berlarutnya kesepakatan bukan hanya soal kesepakatan harga, pihak kami (Osisko) masih melihat adanya alternatif lain yang perlu dirundingkan dengan pihak GoldCorp untuk menenangkan para pemegang sahamnya.
Pergerakan harga saham GoldCorp (NYSE;GG) secara fundamental bergantung pada pergerakan harga emas dunia, yang pada sesi perdagangan kemarin ditutup di kisaran harga $24,57 mendekati harga terendah dalam sesi 52 pekan ($20,54), tertingginya di $33,79. Apabila harga emas dunia terus jatuh begitu pula dengan harga saham GoldCorp, banyak analis memperkirakan harga emas akan kembali menyentuh area $1100-an, apabila itu terjadi maka begitu pula dengan nilai saham GoldCorp yang sudah mendekati level supportnya di kisaran $20,00 maka akan testing ke level support selanjutnya di area $18,50.
Chairman Goldcorp (NYSE;GG) Ian Telfer mengatakan, harga yang ditawarkan mengenai Osisko Mining terlalu tinggi, jumlah yang ditawarkan sebesar $ 2.8b, tapi Telfer mengatakan, ia tetap yakin tawaran yang diajukan perusahaannya akan berhasil, dalam sebuah wawancara, ia memiliki keyakinan bahwa pihak Osisko akan kehabisan waktu juga desakan para pemegang saham untuk segera diselesaikan. GoldCorp mungkin bisa menaikkan penawarannya tergantung pada “due diligence”(kinerja perusahaan), Telfer mengatakan.
Pihak Osisko membalas pernyataan tersebut dengan mengungkapkan adanya perjanjian antara dua perusahaan yang menetapkan Goldcorp belum dapat mengambil alih dan harus menyetor pembayaran (sesuai dengan kesepakatan) dari tiap saham Osisko sebelum 15 April 2014, dan berlarutnya kesepakatan bukan hanya soal kesepakatan harga, pihak kami (Osisko) masih melihat adanya alternatif lain yang perlu dirundingkan dengan pihak GoldCorp untuk menenangkan para pemegang sahamnya.
Pergerakan harga saham GoldCorp (NYSE;GG) secara fundamental bergantung pada pergerakan harga emas dunia, yang pada sesi perdagangan kemarin ditutup di kisaran harga $24,57 mendekati harga terendah dalam sesi 52 pekan ($20,54), tertingginya di $33,79. Apabila harga emas dunia terus jatuh begitu pula dengan harga saham GoldCorp, banyak analis memperkirakan harga emas akan kembali menyentuh area $1100-an, apabila itu terjadi maka begitu pula dengan nilai saham GoldCorp yang sudah mendekati level supportnya di kisaran $20,00 maka akan testing ke level support selanjutnya di area $18,50.
Data AS Positif, Emas Makin Anjlok
Harga emas jatuh ke level terendah lima minggu pada pernutupan New
York seiring dengan tanda-tanda pemulihan ekonomi AS yang mendorong
spekulasi bahwa the Fed akan tetap melanjutkan pengurangan stimulus. Hal
ini mengurangi permintaan emas sebagai lindung nilai inflasi.
Data-data ekonomi AS kembali positif, menandakan bahwa pemulihan ekonomi di Negara tersebut sedang berjalan. Data semalam yang dirilis adalah durable goods orders yang naik 2,2% selama Maret, di atas prediks 0,8%. Positifnya data-data AS tersebut semakin mendukung the Fed untuk kembali memangkasnya stimulusnya serta menaikkan tingkat suku bunga lebih cepat dari perkiraan perkiraan. Hal ini yang menjadi sentimen pemberat buat emas karena mengikis perannya sebagai lindung nilai inflasi. Spekulasi kenaikan suku mencuat setelah pernyataan ketua the Fed Janet Yellen pada FOMC minggu lalu, yang mengatakan akan menaikkan suku bunga setelah enam bulan berakhirnya pembelian obligasi. Dalam rapat FOMC tersebut, the Fed juga kembali mengumumkan pengurangan pembelian obligasi seebsar $10 miliar menjadi $ 55 miliar.
Sementara dari sisi teknikal, terlihat emas tertahan pada support MA 200 di kisaran $1.297. Indikator stochastic oversold dan berpeluang golden cross. Jika support bertahan, maka potensi kenaikan masih terbuka, dengan resistance saat ini berada di kisaran $1.312 – $1.320.
Sebaliknya jika harga bergerak di bawah MA 200, maka trend untuk jangka panjang akan kembali bearish, dengan potensi penurunan beriktunya menuju kisaran $1.273 – $1.281. Rekomendasi
Data-data ekonomi AS kembali positif, menandakan bahwa pemulihan ekonomi di Negara tersebut sedang berjalan. Data semalam yang dirilis adalah durable goods orders yang naik 2,2% selama Maret, di atas prediks 0,8%. Positifnya data-data AS tersebut semakin mendukung the Fed untuk kembali memangkasnya stimulusnya serta menaikkan tingkat suku bunga lebih cepat dari perkiraan perkiraan. Hal ini yang menjadi sentimen pemberat buat emas karena mengikis perannya sebagai lindung nilai inflasi. Spekulasi kenaikan suku mencuat setelah pernyataan ketua the Fed Janet Yellen pada FOMC minggu lalu, yang mengatakan akan menaikkan suku bunga setelah enam bulan berakhirnya pembelian obligasi. Dalam rapat FOMC tersebut, the Fed juga kembali mengumumkan pengurangan pembelian obligasi seebsar $10 miliar menjadi $ 55 miliar.
Sementara dari sisi teknikal, terlihat emas tertahan pada support MA 200 di kisaran $1.297. Indikator stochastic oversold dan berpeluang golden cross. Jika support bertahan, maka potensi kenaikan masih terbuka, dengan resistance saat ini berada di kisaran $1.312 – $1.320.
Sebaliknya jika harga bergerak di bawah MA 200, maka trend untuk jangka panjang akan kembali bearish, dengan potensi penurunan beriktunya menuju kisaran $1.273 – $1.281. Rekomendasi
Kamis, 20 Maret 2014
Komentar Yellen Bikin Emas Melempem
Harga emas
anjlok sekitar 2% pada penutupan sesi New York setelah pernyataan ketua
the Fed, Janet Yellen tentang prospek stimulus dan suku bunga, yang
mengurangi permintaan emas sebagai lindung nilai inflasi.
Ketua the Fed Janet Yellen, dalam rapat yang dipimpin pertama kalinya, mengatakan program pembelian obligasi bisa diakhiri pada musim gugur, dan suku bunga bisa dinaikkan enam bulan setelahnya, lebih cepat dari yang diperkirakan pasar. Dalam rapat itu, the Fed mengurangi program QE-nya sebesar $10 miliar menjadi $55 miliar. Ini merupakan pengurangan untuk ketiga kali berturut-turut. Yellen juga mengatakan bila perkembangan ekonomi dan inflasi sesuai skenario, pembelian bisa dikurangi terus secara bertahap pada tiap rapat.
Setelah minat beli safe haven terkikis oleh meredanya isu geopolitik di ukraina, emas pun mulai kehilangan perannya sebagai lindung inflasi setelah pernyataan the Fed tersebut. Tidak hanya itu, pernyataan the Fed juga telah melambungkan mata uang dollar, yang pergerakannya cenderung berlawanan dengan emas. Penguatan dollar akan menjadikan harga emas menjadi mahal bagi pemegang mata uang selain dollar.
Sementara dari sisi teknikal, penutupan harga di bawah support $1.343 telah menjadikan trend jangka pendek emas bearish. Pola long black candlestick menunjukkan bahwa penurunan masih bisa berlanjut, demikian juga indikator stochastic yang masih dead cros. Potensi penurunan emas selanjutnya kemungkinan akan menguji kisaran support di $1.304 – $1.312. Sedangkan sinyal positif akan kembali didapat jika harga ditutup di atas $1.343, yang kini akan menjadi area resistance.
Rekomendasi
Ketua the Fed Janet Yellen, dalam rapat yang dipimpin pertama kalinya, mengatakan program pembelian obligasi bisa diakhiri pada musim gugur, dan suku bunga bisa dinaikkan enam bulan setelahnya, lebih cepat dari yang diperkirakan pasar. Dalam rapat itu, the Fed mengurangi program QE-nya sebesar $10 miliar menjadi $55 miliar. Ini merupakan pengurangan untuk ketiga kali berturut-turut. Yellen juga mengatakan bila perkembangan ekonomi dan inflasi sesuai skenario, pembelian bisa dikurangi terus secara bertahap pada tiap rapat.
Setelah minat beli safe haven terkikis oleh meredanya isu geopolitik di ukraina, emas pun mulai kehilangan perannya sebagai lindung inflasi setelah pernyataan the Fed tersebut. Tidak hanya itu, pernyataan the Fed juga telah melambungkan mata uang dollar, yang pergerakannya cenderung berlawanan dengan emas. Penguatan dollar akan menjadikan harga emas menjadi mahal bagi pemegang mata uang selain dollar.
Sementara dari sisi teknikal, penutupan harga di bawah support $1.343 telah menjadikan trend jangka pendek emas bearish. Pola long black candlestick menunjukkan bahwa penurunan masih bisa berlanjut, demikian juga indikator stochastic yang masih dead cros. Potensi penurunan emas selanjutnya kemungkinan akan menguji kisaran support di $1.304 – $1.312. Sedangkan sinyal positif akan kembali didapat jika harga ditutup di atas $1.343, yang kini akan menjadi area resistance.
Rekomendasi
The Fed Naikkan Rate Tahun Depan?
The Fed kemungkinan akan mengakhiri program pembelian obligasinya
tahun ini dan bisa menaikkan suku bunga enam bulan setelahnya, kata
Ketua Janet Yellen.
Dalam jumpa pers pertamanya sebagai ketua, Yellen mengatakan program Quantitative Easing (QE) bisa selesai di musim gugur, kemudian the Fed mungkin dapat menaikkan rate-nya di musim semi tahun depan. Pernyataan ini datang setelah the Fed memangkas jumlah program itu sebesar $10 miliar menjadi $55 miliar.
The Fed mengatakan perubahan proyeksi suku bunganya itu bukan berarti pihaknya bakal mengubah kebijakan. The Fed tetap menunggu waktu yang tepat setelah menyelesaikan program pembelian obligasi untuk menaikkan suku bunga. The Fed tidak hanya melihat data inflasi dan tingkat pengangguran saja sampai target, tapi bagaimana dan seberapa cepat kedua data itu mendekati target.
Yellen menggunakan jumpa pers itu untuk menegaskan suku bunga tetap rendah untuk waktu yang lama dan hanya naik secara bertahap. Bahkan bisa saja tetap rendah untuk sekian waktu meski setelah tingkat pengangguran turun ke level sehat. Ketika diminta menjelaskan waktu yang dimaksud, Yellen menjawab dengan ragu.”Mungkin perlu waktu kira-kira enam bulan, tapi semua tergantung dengan kondisi yang berlaku,” katanya.
Beberapa analis berpendapat jangan-jangan Yellen terselip lidah, mengingat ambigunya penjelasan itu. Bagaimanapun, respon pasar keuangan tajam dan cepat. Saham-saham di Wall Street langsung bertumbangan dan yield obligasi AS naik tajam. Menurut pengamat, perubahan forward guidance itu diinterpretasikan oleh pasar sebagai mulai bergesernya the Fed dari dovish ke hawkish. Tapi, perlu dicermati apa yang akan disampaikan pejabat the Fed dalam pidato-pidatonya minggu-minggu ini, untuk mengetahui apakah mereka memperkuat pernyatan Yellen, atau berusaha mengurangi ekspektasi pasar akan kenaikan suku bunga tahun depan.
Dalam jumpa pers pertamanya sebagai ketua, Yellen mengatakan program Quantitative Easing (QE) bisa selesai di musim gugur, kemudian the Fed mungkin dapat menaikkan rate-nya di musim semi tahun depan. Pernyataan ini datang setelah the Fed memangkas jumlah program itu sebesar $10 miliar menjadi $55 miliar.
The Fed mengatakan perubahan proyeksi suku bunganya itu bukan berarti pihaknya bakal mengubah kebijakan. The Fed tetap menunggu waktu yang tepat setelah menyelesaikan program pembelian obligasi untuk menaikkan suku bunga. The Fed tidak hanya melihat data inflasi dan tingkat pengangguran saja sampai target, tapi bagaimana dan seberapa cepat kedua data itu mendekati target.
Yellen menggunakan jumpa pers itu untuk menegaskan suku bunga tetap rendah untuk waktu yang lama dan hanya naik secara bertahap. Bahkan bisa saja tetap rendah untuk sekian waktu meski setelah tingkat pengangguran turun ke level sehat. Ketika diminta menjelaskan waktu yang dimaksud, Yellen menjawab dengan ragu.”Mungkin perlu waktu kira-kira enam bulan, tapi semua tergantung dengan kondisi yang berlaku,” katanya.
Beberapa analis berpendapat jangan-jangan Yellen terselip lidah, mengingat ambigunya penjelasan itu. Bagaimanapun, respon pasar keuangan tajam dan cepat. Saham-saham di Wall Street langsung bertumbangan dan yield obligasi AS naik tajam. Menurut pengamat, perubahan forward guidance itu diinterpretasikan oleh pasar sebagai mulai bergesernya the Fed dari dovish ke hawkish. Tapi, perlu dicermati apa yang akan disampaikan pejabat the Fed dalam pidato-pidatonya minggu-minggu ini, untuk mengetahui apakah mereka memperkuat pernyatan Yellen, atau berusaha mengurangi ekspektasi pasar akan kenaikan suku bunga tahun depan.
Dollar Reli Pasca The Fed
Dollar diperdagangkan di level tertinggi dalam dua minggu setelah
reli menyusul hasil rapat reguler the Fed dan pernyataan ketuanya
mengenai kemungkinan waktu kenaikan suku bunga.
Ketua the Fed Janet Yellen, dalam rapat yang dipimpin pertama kalinya, mengatakan program pembelian obligasi bisa diakhiri pada musim gugur, dan suku bunga bisa dinaikkan enam bulan setelahnya, lebih cepat dari yang diperkirakan pasar. Dalam rapat itu, the Fed mengurangi program QE-nya sebesar $10 miliar menjadi $55 miliar. Ini merupakan pengurangan untuk ketiga kali berturut-turut. Yellen juga mengatakan bila perkembangan ekonomi dan inflasi sesuai skenario, pembelian bisa dikurangi terus secara bertahap pada tiap rapat.
Pasar menginterpretasikan pernyataan Yellen sebagai pertanda the Fed mulai lebih hawkish. Tapi the Fed sendiri mengatakan perubahan forward guidance ini bukan berarti janji bakal ada pengetatan enam bulan setelah QE berakhir, semua masih tergantung dengan situasi dan kondisi. Tapi the Fed juga menegaskan suku bunga rendah tetap diberlakukan untuk waktu yang lama. Alhasil, beberapa analis mulai ragu dengan konsistensi pernyataan Yellen itu.
Greenback mencatat penguatan terbesarnya dalam dua bulan setelah pengumuman itu. Reaksi pasar juga langsung terlihat pada yield obligasi AS, yang naik 9 bps menjadi 2,77%. Hal ini menambah laju dollar. Untuk hari ini, pergerakan dollar dipengaruhi oleh beberapa data, antara lain initial jobless claims, existing home sales, leading indicators, dan Philadelphia Fed. Bila data buruk, ada potensi dollar harus koreksi dulu.
Indeks dollar stabil di 80,03 hari ini, setelah menguat hampir 1% kemarin. Dengan penguatan ini, support kini berada di 79,90 dan resistance di 80,30. Untuk menjaga momentum bullish, indesk itu harus tetap di atas MA 25. Terhadap yen, dollar stabil di 102,40 setelah reli 0,6%. Dengan penguatan itu, support kini di 101,90 dan resistance di 102,70. Atas franc, dollar diperdagangkan di 0,8810, bergerak di range 0,8790 dan 0,8850.
Euro rebound 0,2% ke $1,3830 setelah anjlok 0,8% kemarin. Euro masih mampu bertahan di atas MA 25 $1,3790. Absennya even penting dari Eropa mempersulit upaya euro bangkit. Jatuh ke bawah level itu, euro terancam ke $1,3730. Ke atas, ada resistance di $1,3850. Sterling diperdagangkan di $1,6538 setelah melemah 0,6%, meski data ketenagakerjaan Inggris bagus. The cable diperdagangkan di $1,6540 setelah turun 0,4%, kini bergerak di rentang $1,6480 dan $1,6600.
Rekomendasi
EUR-USD
USD-JPY
GBP-USD
USD-CHF
AUD-USD
Ketua the Fed Janet Yellen, dalam rapat yang dipimpin pertama kalinya, mengatakan program pembelian obligasi bisa diakhiri pada musim gugur, dan suku bunga bisa dinaikkan enam bulan setelahnya, lebih cepat dari yang diperkirakan pasar. Dalam rapat itu, the Fed mengurangi program QE-nya sebesar $10 miliar menjadi $55 miliar. Ini merupakan pengurangan untuk ketiga kali berturut-turut. Yellen juga mengatakan bila perkembangan ekonomi dan inflasi sesuai skenario, pembelian bisa dikurangi terus secara bertahap pada tiap rapat.
Pasar menginterpretasikan pernyataan Yellen sebagai pertanda the Fed mulai lebih hawkish. Tapi the Fed sendiri mengatakan perubahan forward guidance ini bukan berarti janji bakal ada pengetatan enam bulan setelah QE berakhir, semua masih tergantung dengan situasi dan kondisi. Tapi the Fed juga menegaskan suku bunga rendah tetap diberlakukan untuk waktu yang lama. Alhasil, beberapa analis mulai ragu dengan konsistensi pernyataan Yellen itu.
Greenback mencatat penguatan terbesarnya dalam dua bulan setelah pengumuman itu. Reaksi pasar juga langsung terlihat pada yield obligasi AS, yang naik 9 bps menjadi 2,77%. Hal ini menambah laju dollar. Untuk hari ini, pergerakan dollar dipengaruhi oleh beberapa data, antara lain initial jobless claims, existing home sales, leading indicators, dan Philadelphia Fed. Bila data buruk, ada potensi dollar harus koreksi dulu.
Indeks dollar stabil di 80,03 hari ini, setelah menguat hampir 1% kemarin. Dengan penguatan ini, support kini berada di 79,90 dan resistance di 80,30. Untuk menjaga momentum bullish, indesk itu harus tetap di atas MA 25. Terhadap yen, dollar stabil di 102,40 setelah reli 0,6%. Dengan penguatan itu, support kini di 101,90 dan resistance di 102,70. Atas franc, dollar diperdagangkan di 0,8810, bergerak di range 0,8790 dan 0,8850.
Euro rebound 0,2% ke $1,3830 setelah anjlok 0,8% kemarin. Euro masih mampu bertahan di atas MA 25 $1,3790. Absennya even penting dari Eropa mempersulit upaya euro bangkit. Jatuh ke bawah level itu, euro terancam ke $1,3730. Ke atas, ada resistance di $1,3850. Sterling diperdagangkan di $1,6538 setelah melemah 0,6%, meski data ketenagakerjaan Inggris bagus. The cable diperdagangkan di $1,6540 setelah turun 0,4%, kini bergerak di rentang $1,6480 dan $1,6600.
Rekomendasi
EUR-USD
USD-JPY
GBP-USD
USD-CHF
AUD-USD
Kenaikan Suku Bunga Fed Lebih Cepat, Asia Tumbang
Saham Asia bertumbangan hari ini menyusul hasil rapat reguler the Fed
yang mengumumkan kemungkinan kenaikan suku bunga lebih cepat dari
perkiraan.
Indeks MSCI Asia Pasifik melemah 0,5% ke 134,04 di Tokyo pagi ini. Indeks Nikkei melemah 0,4%, tapi masih bisa ditopang oleh pelemahan yen. Indeks Kospi turun 0,68% dan indeks Australia ASX 200 anjlok 0,85%. Di Singapura, indeks STI melorot 0,4%. Indeks Hang Seng dibuka langsung anjlok 1%.
Kejatuhan saham regional menyusul Wall Street yang tersungkur karena pernyataan Ketua the Fed Janet Yellen. Pasca rapat regulernya, setelah mengurangi program stimulus sebesar $10 miliar menjadi $55 miliar, Yellen mengatakan suku bunga bisa naik enam bulan setelah program itu berakhir. Menurutnya, program bisa berakhir pada musim gugur.
Indeks Dow Jones sempat terjun 200 poin karena pernyataan itu. Sebenarnya, pernyataan itu tidak terlalu hawkish, tapi memang tidak terduga. Pada dasarnya saham global, terutama di AS, sudah mencapai valuasi yang tinggi. Hal itu tercermin dari indeks utamanya yang masih dekat rekor. Kondisi saham di regional juga tidak jauh berbeda, sebagian indeks sudah dekat level tertinggi dalam beberapa tahun belakangan.
Ini menjadi momentum untuk koreksi. Tren ke depan, bergantung pada kondisi ekonomi global. Untuk malam nanti, ada data initial jobless claims, existing home sales, leading indicators, dan Philadelphia Fed.
Indeks MSCI Asia Pasifik melemah 0,5% ke 134,04 di Tokyo pagi ini. Indeks Nikkei melemah 0,4%, tapi masih bisa ditopang oleh pelemahan yen. Indeks Kospi turun 0,68% dan indeks Australia ASX 200 anjlok 0,85%. Di Singapura, indeks STI melorot 0,4%. Indeks Hang Seng dibuka langsung anjlok 1%.
Kejatuhan saham regional menyusul Wall Street yang tersungkur karena pernyataan Ketua the Fed Janet Yellen. Pasca rapat regulernya, setelah mengurangi program stimulus sebesar $10 miliar menjadi $55 miliar, Yellen mengatakan suku bunga bisa naik enam bulan setelah program itu berakhir. Menurutnya, program bisa berakhir pada musim gugur.
Indeks Dow Jones sempat terjun 200 poin karena pernyataan itu. Sebenarnya, pernyataan itu tidak terlalu hawkish, tapi memang tidak terduga. Pada dasarnya saham global, terutama di AS, sudah mencapai valuasi yang tinggi. Hal itu tercermin dari indeks utamanya yang masih dekat rekor. Kondisi saham di regional juga tidak jauh berbeda, sebagian indeks sudah dekat level tertinggi dalam beberapa tahun belakangan.
Ini menjadi momentum untuk koreksi. Tren ke depan, bergantung pada kondisi ekonomi global. Untuk malam nanti, ada data initial jobless claims, existing home sales, leading indicators, dan Philadelphia Fed.
Asia Terhantam Jatuhnya Wall Street
Nikkei
Hasil positif diperoleh indeks Nikkei dalam dua sesi perdagangan terakhir, berkat harapan meredanya krisis politik di Ukraina. Tapi debut saham Japan Display kemarin tidak begitu menggembirakan karena pasar yang telah mengantisipasinya. Disamping itu, sentimen pasar juga terpengaruh bagaimana hasil rapat the Fed nanti malam. Indeks Nikkei ditutup naik 51,25 poin, atau 0,36%, ke posisi 14.462,52, menjauh dari level terendah dalam enam pekan yang dicapainya Senin lalu.
Pelemahan yen yang kini kembali berada di atas 102 per dollar diperkirakan dapat meredam kejatuhan indeks Nikkei akhirnya merosotnya saham-saham AS. Kembali merebaknya sentimen negatif pasca pernyataan ketua the Fed Janet Yellen mengenai kenaikan suku bunga bisa terjadi lebih cepat setelah program pembelian obligasi bulanan Fed berakhir.
Rekomendasi
Kospi
Indeks Kospi ditutup turun tipis, menyusul sikap investor yang rehat sejenak menunggu katalis terpenting AS. Pernyataan kali pertama ketua the Fed Yellen jadi fokus. Dalam rapat minggu ini, the Fed diperkirakan tidak hanya memutuskan pengurangan pembelian obligasi atau taper lanjutan, tapi juga mengumumkan proyeksi ekonomi dan inflasi terbaru. Indeks Kospi ditutup turun 2,53 poin, atau 0,13%, ke posisi 1.937,68.
Indeks Kospi melanjutkan koreksinya kali ini mengikuti merosotnya saham-saham AS semalam. Respon pasar negatif atas hasil rapat the Fed, dimana indikasi berakhirnya pengurangan stimulus nanti akan adanya kenaikan suku bunga. The Fed juga memangkas pembelian obligasi sebesar $10 miliar menjadi $55 miliar. Pelemahan yen makin membebani indeks.
Rekomendasi
Hang Seng
Indeks Hang Seng turun penutupan kemarin, menyusul terpukulnya saham operator perjudian Galaxy. Selain itu, investor juga menunggu hasil rapat regular the Fed dan laporan keuangan dari Tencent. Saham Galaxy Entertainment Group jatuh 2,8%. Sementara saham internet terbesar Tencent picu penurunan indeks, dimana saham itu turun 1,8% jelang pengumuman laporan keuangan. Indeks Hang Seng ditutup turun 14,81 poin, atau 0,07%, ke posisi 21.568,69.
Sinyal kenaikan suku bunga the Fed setelah berakhirnya stimulus dalam pernyataan Janet Yellen untuk kali pertama dalam memimpin rapat regular bank sentral, memukul sentimen pasar AS. Wall Street terkoreksi tajam, dan indeks Hang Seng yang mengikuti jejak bursa regional. Sementara itu, laporan keuangan korporasi juga mempengaruhi pergerakan indeks.
Rekomendasi
Hasil positif diperoleh indeks Nikkei dalam dua sesi perdagangan terakhir, berkat harapan meredanya krisis politik di Ukraina. Tapi debut saham Japan Display kemarin tidak begitu menggembirakan karena pasar yang telah mengantisipasinya. Disamping itu, sentimen pasar juga terpengaruh bagaimana hasil rapat the Fed nanti malam. Indeks Nikkei ditutup naik 51,25 poin, atau 0,36%, ke posisi 14.462,52, menjauh dari level terendah dalam enam pekan yang dicapainya Senin lalu.
Pelemahan yen yang kini kembali berada di atas 102 per dollar diperkirakan dapat meredam kejatuhan indeks Nikkei akhirnya merosotnya saham-saham AS. Kembali merebaknya sentimen negatif pasca pernyataan ketua the Fed Janet Yellen mengenai kenaikan suku bunga bisa terjadi lebih cepat setelah program pembelian obligasi bulanan Fed berakhir.
Rekomendasi
Kospi
Indeks Kospi ditutup turun tipis, menyusul sikap investor yang rehat sejenak menunggu katalis terpenting AS. Pernyataan kali pertama ketua the Fed Yellen jadi fokus. Dalam rapat minggu ini, the Fed diperkirakan tidak hanya memutuskan pengurangan pembelian obligasi atau taper lanjutan, tapi juga mengumumkan proyeksi ekonomi dan inflasi terbaru. Indeks Kospi ditutup turun 2,53 poin, atau 0,13%, ke posisi 1.937,68.
Indeks Kospi melanjutkan koreksinya kali ini mengikuti merosotnya saham-saham AS semalam. Respon pasar negatif atas hasil rapat the Fed, dimana indikasi berakhirnya pengurangan stimulus nanti akan adanya kenaikan suku bunga. The Fed juga memangkas pembelian obligasi sebesar $10 miliar menjadi $55 miliar. Pelemahan yen makin membebani indeks.
Rekomendasi
Hang Seng
Indeks Hang Seng turun penutupan kemarin, menyusul terpukulnya saham operator perjudian Galaxy. Selain itu, investor juga menunggu hasil rapat regular the Fed dan laporan keuangan dari Tencent. Saham Galaxy Entertainment Group jatuh 2,8%. Sementara saham internet terbesar Tencent picu penurunan indeks, dimana saham itu turun 1,8% jelang pengumuman laporan keuangan. Indeks Hang Seng ditutup turun 14,81 poin, atau 0,07%, ke posisi 21.568,69.
Sinyal kenaikan suku bunga the Fed setelah berakhirnya stimulus dalam pernyataan Janet Yellen untuk kali pertama dalam memimpin rapat regular bank sentral, memukul sentimen pasar AS. Wall Street terkoreksi tajam, dan indeks Hang Seng yang mengikuti jejak bursa regional. Sementara itu, laporan keuangan korporasi juga mempengaruhi pergerakan indeks.
Rekomendasi
Rabu, 19 Maret 2014
Menyikapi FOMC, Harga Emas makin terdesak
Harga emas cenderung turun dalam dua minggu ini, investor
merasa peluang hasil FOMC dalam pertemuannya di minggu ini untuk
mengurangi besaran dana pembelian Obligasi sebagai bagian dari kebijakan
stimulus AS terbuka cukup lebar.
Selama ini, harga emas menguat tajam salah satunya oleh kebutuhan investor untuk melindungi asset mereka disaar terjadi penggelontoran Dolar AS kedalam sistem keuangan AS. Kebijakan kuantitatif yang longgar oleh The Federal Reserve AS memberikan dorongan bagi kenaikan harga emas.
Sinyalemen pengurangan dana yang digelontorkan oleh bank sentral AS ini otomatis menarik kekuatan harga emas untuk naik lebih tinggi. Sejak dua kali pertemuan FOMC sebelumnya, telah dilakukan pemangkasan atau tapering besaran dana yang dilakukan, dari 85 milyar dolar AS perbulan menjadi saat ini tinggal 65 milyar dolar AS perbulan. Selama dua bulan secara beruntun, dana ini telah dikurangi perbulannya 10 milyar dolar AS.
Pada perdagangan Senin (18/03) harga emas turun sebesar 1 persen ke harga $1,359 per ons, mengikis catatan keuntungan Emas tahun ini yang masih naik 13% dari tahun lalu.
Krisis yang melanda Ukraina membuat harga emas naik pada perdagangan sejak awal tahun ini. Ketika krisis ini masih belum menemukan titik terang penyelesaiannya, kembali investor memusatkan perhatiannya pada pertemuan Komisi Pasar Bebas Bank Sentral AS yang berlangsung minggu ini. Pasar cenderung melihat akan terjadi pengurangan kembali.
Asia Lanjutkan Penguatan Di Tengah Fokus Rapat The Fed
Saham Asia
bergerak positif hari ini, melanjutkan penguatan kemarin, seiring
meredanya ketegangan antara Barat dan Rusia. Namun penguatan masih
terbatas, dengan fokus pasar kini tertuju ke hasil rapat the Fed, yang
akan mengumumkan taper dan proyeksi ekonomi terbaru.
Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang melemah 0,1%. Indeks Nikkei menguat 0,3%, meski yen menguat. Indeks Kospi menguat 0,35% dan indeks Australia ASX 200 naik tipis 0,1%. Di Singapura, indeks STI naik 0,2%. Di Hong Kong, indeks Hang Seng dibuka menanjak 0,2%.
Semalam, Wall Street mencetak penguatan lagi, dengan indeks S&P mendekati rekor, menyusul pernyataan Presiden Rusia Vladimir Putin.Putin menandatangani perjanjian menjadikan Crimea bagian dari Rusia. Tapi ia mengatakan tidak berencana mengendalikan wilayah lain di Ukraina. Pernyataannya mengurangi kekhawatiran akan potensi meningkatnya konflik. Itu dianggap sebagai indikasi krisis tidak akan menyebar, harapan yang mengangkat saham Eropa dan AS.
Namun laju saham regional terhambat menjelang keputusan the Fed. Dalam rapat minggu ini, the Fed diperkirakan tidak hanya memutuskan pengurangan pembelian obligasi atau taper lanjutan, tapi juga mengumumkan proyeksi ekonomi dan inflasi terbaru. Ini merupakan rapat pertama di bawah ketua baru, Janet Yellen.
The Fed kemungkinan akan mengurangi program pembelian obligasinya sebesar $10 miliar menjadi $55 miliar. Bahkan ada spekulasi the Fed akan memperbarui forward guidance-nya. Pasar ingin melihat apa yang akan disampaikan Yellen terkait prospek ekonomi dan kebijakan.
Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang melemah 0,1%. Indeks Nikkei menguat 0,3%, meski yen menguat. Indeks Kospi menguat 0,35% dan indeks Australia ASX 200 naik tipis 0,1%. Di Singapura, indeks STI naik 0,2%. Di Hong Kong, indeks Hang Seng dibuka menanjak 0,2%.
Semalam, Wall Street mencetak penguatan lagi, dengan indeks S&P mendekati rekor, menyusul pernyataan Presiden Rusia Vladimir Putin.Putin menandatangani perjanjian menjadikan Crimea bagian dari Rusia. Tapi ia mengatakan tidak berencana mengendalikan wilayah lain di Ukraina. Pernyataannya mengurangi kekhawatiran akan potensi meningkatnya konflik. Itu dianggap sebagai indikasi krisis tidak akan menyebar, harapan yang mengangkat saham Eropa dan AS.
Namun laju saham regional terhambat menjelang keputusan the Fed. Dalam rapat minggu ini, the Fed diperkirakan tidak hanya memutuskan pengurangan pembelian obligasi atau taper lanjutan, tapi juga mengumumkan proyeksi ekonomi dan inflasi terbaru. Ini merupakan rapat pertama di bawah ketua baru, Janet Yellen.
The Fed kemungkinan akan mengurangi program pembelian obligasinya sebesar $10 miliar menjadi $55 miliar. Bahkan ada spekulasi the Fed akan memperbarui forward guidance-nya. Pasar ingin melihat apa yang akan disampaikan Yellen terkait prospek ekonomi dan kebijakan.
Ukraina Mereda Wall Street Alami Kenaikan; Sektor Teknologi Pimpin Keniakan
Bursa saham Amerika kembali alami kenaikan untuk kedua kalinya dalam
dua hari terakhir pada hari Selasa kemarin. Komentar yang disampaikan
oleh Presiden Russia Vladimir Putin menenangkan kekhawatiran pasar
terhadap ketegangan Ukraina yang dikhawatirkan dapat meningkat.
Kenaikan hampir dialami oleh seluruh sekotor S&P 500. Sembilan dari sepuluh sektor S&P 500 alami kenaikan. Dengan kenaikan paling besar dialami oleh sektor teknolog (.SPLRCT) yang naik sebesar 1,4 persen. Kenaikan saham Microsoft Corp (MSFT) mendukung kenaikan tersebut.
Saham Microsoft alami kenaikan sebesar 4 persen menjadi $39,55. Kenaikan tersebut merupakan kenaikan harian paling besar bagi saham Microsoft sejak bulan November tahun lalu. Kenaikan yang terjadi pada hari selasa kemarin membuat harga saham Microsoft mendekati harga $40 untuk pertama kalinya sejak Juli tahun 2000. Berita yang mendukung kenaikan tersebut dirilis pada hari Senin setelah pasar tutup dimana sumber informasi terpercaya menyatakan kepada Reuters bahwa Microsoft akan keluarkan produk sejenis iPad yang akan diumumkan pada 27 Maret mendatang.
Dalam pidatonya didepan parlemen Russia, Putin menyatakan bahwa Russia tidak akan memecah-mecah Ukraina lebih lanjut lagi, dan bahwa pihak Russia tidak memiliki keinginan untuk merebut bagian Ukraina setelah mereka sebelumnya setujui rencana penggabungan Crimea sebagai bagian dari Russia.
Selama dua hari terakhir, S&P 500 alami kenaikan sebesar 1,7 persen dan menandai pulihnya performa pergerakan saham sejak awal Februari. Walaupun demikian tidak seluruh pelaku pasar yakin bahwa masalah Ukraina selesai sampai disini, ada kemungkinan masalah Ukraina tersebut akan memiliki cerita yang panjang.
Indeks Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 88,97 poin atau 0,55 persen, menjadi berakhir pada 16,336.19. S & P 500 (.SPX) naik 13,42 poin atau 0,72 persen, menjadi berakhir pada 1,872.25. Nasdaq Composite (.IXIC) naik 53,364 poin atau 1,25 persen, menjadi ditutup pada 4,333.313.
Kenaikan hampir dialami oleh seluruh sekotor S&P 500. Sembilan dari sepuluh sektor S&P 500 alami kenaikan. Dengan kenaikan paling besar dialami oleh sektor teknolog (.SPLRCT) yang naik sebesar 1,4 persen. Kenaikan saham Microsoft Corp (MSFT) mendukung kenaikan tersebut.
Saham Microsoft alami kenaikan sebesar 4 persen menjadi $39,55. Kenaikan tersebut merupakan kenaikan harian paling besar bagi saham Microsoft sejak bulan November tahun lalu. Kenaikan yang terjadi pada hari selasa kemarin membuat harga saham Microsoft mendekati harga $40 untuk pertama kalinya sejak Juli tahun 2000. Berita yang mendukung kenaikan tersebut dirilis pada hari Senin setelah pasar tutup dimana sumber informasi terpercaya menyatakan kepada Reuters bahwa Microsoft akan keluarkan produk sejenis iPad yang akan diumumkan pada 27 Maret mendatang.
Dalam pidatonya didepan parlemen Russia, Putin menyatakan bahwa Russia tidak akan memecah-mecah Ukraina lebih lanjut lagi, dan bahwa pihak Russia tidak memiliki keinginan untuk merebut bagian Ukraina setelah mereka sebelumnya setujui rencana penggabungan Crimea sebagai bagian dari Russia.
Selama dua hari terakhir, S&P 500 alami kenaikan sebesar 1,7 persen dan menandai pulihnya performa pergerakan saham sejak awal Februari. Walaupun demikian tidak seluruh pelaku pasar yakin bahwa masalah Ukraina selesai sampai disini, ada kemungkinan masalah Ukraina tersebut akan memiliki cerita yang panjang.
Indeks Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 88,97 poin atau 0,55 persen, menjadi berakhir pada 16,336.19. S & P 500 (.SPX) naik 13,42 poin atau 0,72 persen, menjadi berakhir pada 1,872.25. Nasdaq Composite (.IXIC) naik 53,364 poin atau 1,25 persen, menjadi ditutup pada 4,333.313.
Selasa, 18 Maret 2014
Data AS Positif, Emas Koreksi
Emas lengser dari level tertinggi enam bulan setelah data output
industri AS naik lebih dari perkiraan, mengurangi permintaan sebagai
investasi alternatif.
Produksi industrial tumbuh 0,6% selama Februari, di atas prediksi 0,2%. Data lainnya, empire manufacturing, atau aktivitas manufaktur di New York, turun naik ke 5,61 di Maret dari 4,48 di Februari. Data tersebut berdampak positif ke saham dan mengikis penguatan emas. Investor kini akan kembali fokus pada rapat regular the Fed yang akan berlangsung dalam 2 hari.
Namun begitu, sentimen emas masih didukung isu geopolitik di Ukraina setelah referendum Crimea. Presiden AS Barack Obama menerapkan sanksi atas dua ajudan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Sembilan pejabat lainnya yang terkait dengan aksi militer ke Crimea. Sedangkan Uni Eropa memberlakukan pembekuan asset dan larangan kunjungan atas 21 pejabat Ukraina dan Rusia. Baik AS maupun Eropa mengatakan siap meningkatkan sanksi, tergantung dengan respon Rusia. Jika ada tanda-tanda Crimea bakal memanas lagi, serta sangsi ekonomi terhadap Rusia diperberat, investor kemungkinan akan kembali melirik emas sebagai safe haven.
Dari sisi teknikal, masih dalam pola uptrend, namun sinyal reversal mulai muncul. Hal ini terlihat dengan terbentuknya pola bearish engulfing di candlestick. Indikator stochastic dead cross, dan harga mulai bergerak di bawah support di $1.364. Dengan begitu, potensi penurunan masih bisa berlanjut untuk menguji support berikutnya di kisaran $1.343 – $1.354. Trend bullish jangka pendek akan berakhir jika support tersebut ditembus. Sedangkan trend bullish bisa berlanjut jika harga kembali bergerak di atas resistance $1.375.
Rekomendasi
Produksi industrial tumbuh 0,6% selama Februari, di atas prediksi 0,2%. Data lainnya, empire manufacturing, atau aktivitas manufaktur di New York, turun naik ke 5,61 di Maret dari 4,48 di Februari. Data tersebut berdampak positif ke saham dan mengikis penguatan emas. Investor kini akan kembali fokus pada rapat regular the Fed yang akan berlangsung dalam 2 hari.
Namun begitu, sentimen emas masih didukung isu geopolitik di Ukraina setelah referendum Crimea. Presiden AS Barack Obama menerapkan sanksi atas dua ajudan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Sembilan pejabat lainnya yang terkait dengan aksi militer ke Crimea. Sedangkan Uni Eropa memberlakukan pembekuan asset dan larangan kunjungan atas 21 pejabat Ukraina dan Rusia. Baik AS maupun Eropa mengatakan siap meningkatkan sanksi, tergantung dengan respon Rusia. Jika ada tanda-tanda Crimea bakal memanas lagi, serta sangsi ekonomi terhadap Rusia diperberat, investor kemungkinan akan kembali melirik emas sebagai safe haven.
Dari sisi teknikal, masih dalam pola uptrend, namun sinyal reversal mulai muncul. Hal ini terlihat dengan terbentuknya pola bearish engulfing di candlestick. Indikator stochastic dead cross, dan harga mulai bergerak di bawah support di $1.364. Dengan begitu, potensi penurunan masih bisa berlanjut untuk menguji support berikutnya di kisaran $1.343 – $1.354. Trend bullish jangka pendek akan berakhir jika support tersebut ditembus. Sedangkan trend bullish bisa berlanjut jika harga kembali bergerak di atas resistance $1.375.
Rekomendasi
Yen Koreksi, dollar Mixed
Yen terkoreksi setelah AS dan Uni Eropa memberlakukan sanksi ke
Rusia, namun dianggap ringan oleh pasar. Sedangkan dollar mencatat hasil
beragam atas rivalnya meski ada data ekonomi AS yang positif.
AS dan Uni Eropa mengumumkan sanksi atas beberapa pejabat Rusia. Presiden AS Barack Obama menerapkan sanksi atas dua ajudan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Sembilan pejabat lainnya yang terkait dengan aksi militer ke Crimea. Sedangkan Uni Eropa memberlakukan pembekuan asset dan larangan kunjungan atas 21 pejabat Ukraina dan Rusia. Baik AS maupun Eropa mengatakan siap meningkatkan sanksi, tergantung dengan respon Rusia.
Tapi ternyata pasar melihat sanksi itu tidaklah berat, bukan berbentuk seperti embargo ekonomi. Putin dan Perdana Menteri Demitri Medvedev tidak termasuk yang terkenan sanksi. Menurut pengamat, sanksi itu tidaklah agresif. Selain itu, skenario terburuk yang diantisipasi pasar, seperti konflik militer, tidak terjadi. Meski pasar tidak menutup kemungkinan eskalasi ketegangan antara Rusia dan Barat pasca sanksi, mereka belum melihat adanya potensi penyebaran konflik.
Dengan berkurangnya risiko geopolitik, investor mengurangi pembelian yen. Hal ini membuat mata uang Jepang itu melemah atas dollar dan euro. Dollar diperdagangkan di 101,74 setelah rebound 0,4% kemarin. Dengan penguatan itu, support kini berada di 101,50 dan resistance di 102,30. Tapi dollar masih rentan akan tekanan. Euro bertengger di 141,75 yen setelah naik 0,3% kemarin. Kini euro/yen bergerak di kisaran 140,60 dan 142,20.
Sedangkan dollar bergerak mixed atas rivalnya menyusul data output industri dan menjelang rapat regular the Fed. Produksi industrial tumbuh 0,6% selama Februari, di atas prediksi 0,2%. Data lainnya, empire manufacturing, atau aktivitas manufaktur di New York, turun naik ke 5,61 di Maret dari 4,48 di Februari. Untuk malam nanti, ada data inflasi AS. Indeks dollar berada di 79,38, tetap bertahan di atas support 79,30. Ke atas, ada resistance di 79,70. Terhadap franc, dollar diperdagangkan di 0,8726, masih bergerak di antara 0,8690 dan 0,8790.
Euro menanjak 0,1% ke $1,3930, melanjutkan gain sebelumnya. Meski pernyataan dovish dari pejabat ECB, euro tetap mampu bertahan. Ada spekulasi menyebutkan krisis di Ukraina menyebabkan peralihan dana dari Eropa Timur ke Eropa Barat. Suport terdekat ada di $1,3850, dan resistance di $1,3970. Sterling stabil di $1,6636, berkonsolidasi di tengah minimnya faktor dari Inggris. Sterling masih bergerak di antara $1,6600 dan $1,6670.
Rekomendasi
EUR-USD
USD-JPY
GBP-USD
USD-CHF
AUD-USD
AS dan Uni Eropa mengumumkan sanksi atas beberapa pejabat Rusia. Presiden AS Barack Obama menerapkan sanksi atas dua ajudan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Sembilan pejabat lainnya yang terkait dengan aksi militer ke Crimea. Sedangkan Uni Eropa memberlakukan pembekuan asset dan larangan kunjungan atas 21 pejabat Ukraina dan Rusia. Baik AS maupun Eropa mengatakan siap meningkatkan sanksi, tergantung dengan respon Rusia.
Tapi ternyata pasar melihat sanksi itu tidaklah berat, bukan berbentuk seperti embargo ekonomi. Putin dan Perdana Menteri Demitri Medvedev tidak termasuk yang terkenan sanksi. Menurut pengamat, sanksi itu tidaklah agresif. Selain itu, skenario terburuk yang diantisipasi pasar, seperti konflik militer, tidak terjadi. Meski pasar tidak menutup kemungkinan eskalasi ketegangan antara Rusia dan Barat pasca sanksi, mereka belum melihat adanya potensi penyebaran konflik.
Dengan berkurangnya risiko geopolitik, investor mengurangi pembelian yen. Hal ini membuat mata uang Jepang itu melemah atas dollar dan euro. Dollar diperdagangkan di 101,74 setelah rebound 0,4% kemarin. Dengan penguatan itu, support kini berada di 101,50 dan resistance di 102,30. Tapi dollar masih rentan akan tekanan. Euro bertengger di 141,75 yen setelah naik 0,3% kemarin. Kini euro/yen bergerak di kisaran 140,60 dan 142,20.
Sedangkan dollar bergerak mixed atas rivalnya menyusul data output industri dan menjelang rapat regular the Fed. Produksi industrial tumbuh 0,6% selama Februari, di atas prediksi 0,2%. Data lainnya, empire manufacturing, atau aktivitas manufaktur di New York, turun naik ke 5,61 di Maret dari 4,48 di Februari. Untuk malam nanti, ada data inflasi AS. Indeks dollar berada di 79,38, tetap bertahan di atas support 79,30. Ke atas, ada resistance di 79,70. Terhadap franc, dollar diperdagangkan di 0,8726, masih bergerak di antara 0,8690 dan 0,8790.
Euro menanjak 0,1% ke $1,3930, melanjutkan gain sebelumnya. Meski pernyataan dovish dari pejabat ECB, euro tetap mampu bertahan. Ada spekulasi menyebutkan krisis di Ukraina menyebabkan peralihan dana dari Eropa Timur ke Eropa Barat. Suport terdekat ada di $1,3850, dan resistance di $1,3970. Sterling stabil di $1,6636, berkonsolidasi di tengah minimnya faktor dari Inggris. Sterling masih bergerak di antara $1,6600 dan $1,6670.
Rekomendasi
EUR-USD
USD-JPY
GBP-USD
USD-CHF
AUD-USD
Senin, 17 Maret 2014
Emas Kembali Menguat Setelah Referendum Crimea
Harga emas masih diperdagangkan dekat level tertinggi enam bulan, setelah saham jatuh dan hasil referendum di Crimea.
Di tahun ini, harga emas telah mengalami kenaikan sekitar 15%. Penguatan emas didorong oleh isu geopolitik serta kekhawatiran melambatnya pertumbuhan ekonomi global yang mendorong permintaan emas sebgai safe haven.
Bursa saham global mengalami kejatuhan setelah adanya pelambatan ekonomi China menyusul data-data ekonomi China yang mengecewakan.
Pasar juga resah dengan memanasnya hubungan Rusia dan Barat menyusul hasil referendum di Crimea. Kemarin, Crimea menggelar referendum untuk menentukan apakah wilayah di semenanjung Laut Hitam itu tetap bersama Ukraina atau masuk dalam Rusia. Menurut hasil terbaru, 95,5% warga memilih untuk berpisah dengan Ukraina dan bergabung ke Rusia. Namun referendum ini dianggap ilegal oleh Barat. Washington menolak hasil referendum itu dan menganggapnya sebagai pelanggaran hukum internasional. Di saat yang sama, AS bersama negara Barat lainnya tengah mempersiapkan sanksi untuk Moskow.
Kenaikan emas juga didukung oleh meningkatntya inflow di ETF. Cadangan di SPDR Gold Trust, ETF terbesar berbasis emas, mengalami kenaikan 3,29 ton menjadi 816,59 top pada Jumat.
Sedangkan dari sisi teknikal, harga saat ini sudah bergerak di atas resistance $1.375, yang sekaligus mengkonfirmasi adanya bullish continuation. Jika harga terus bertahan di atas level tersebut, maka potensi kenaikan selanjutnnya akan berada di kisaran $1.406 – $1.433. Sedangkan trend bullish jangka pendek ini akan berakhir jika harga ditutup di bawah $1.364.
Rekomendasi
Di tahun ini, harga emas telah mengalami kenaikan sekitar 15%. Penguatan emas didorong oleh isu geopolitik serta kekhawatiran melambatnya pertumbuhan ekonomi global yang mendorong permintaan emas sebgai safe haven.
Bursa saham global mengalami kejatuhan setelah adanya pelambatan ekonomi China menyusul data-data ekonomi China yang mengecewakan.
Pasar juga resah dengan memanasnya hubungan Rusia dan Barat menyusul hasil referendum di Crimea. Kemarin, Crimea menggelar referendum untuk menentukan apakah wilayah di semenanjung Laut Hitam itu tetap bersama Ukraina atau masuk dalam Rusia. Menurut hasil terbaru, 95,5% warga memilih untuk berpisah dengan Ukraina dan bergabung ke Rusia. Namun referendum ini dianggap ilegal oleh Barat. Washington menolak hasil referendum itu dan menganggapnya sebagai pelanggaran hukum internasional. Di saat yang sama, AS bersama negara Barat lainnya tengah mempersiapkan sanksi untuk Moskow.
Kenaikan emas juga didukung oleh meningkatntya inflow di ETF. Cadangan di SPDR Gold Trust, ETF terbesar berbasis emas, mengalami kenaikan 3,29 ton menjadi 816,59 top pada Jumat.
Sedangkan dari sisi teknikal, harga saat ini sudah bergerak di atas resistance $1.375, yang sekaligus mengkonfirmasi adanya bullish continuation. Jika harga terus bertahan di atas level tersebut, maka potensi kenaikan selanjutnnya akan berada di kisaran $1.406 – $1.433. Sedangkan trend bullish jangka pendek ini akan berakhir jika harga ditutup di bawah $1.364.
Rekomendasi
Asia Masih Dihantui Sentimen Ukraina
Nikkei
Indeks Nikkei anjlok 3,3% Jumat lalu, sekaligus berada di level terendah dalam satu bulan terakhir. Kejatuhan sepanjang minggu ini adalah yang terbesar dalam sembilan bulan, di tengah kecemasan berlebih akan eskalasi ketegangan di Ukraina dan perlambatan pertumbuhan di China, memicu investor melepas aset berisiko. Indeks Nikkei ditutup anjlok 488,32 poin, atau 3,30%, ke posisi 14.327,66, terendahnya sejak 14 Februari. Dalam minggu lalu, indeks telah jatuh 6,2%.
Indeks Nikkei mencoba bangkit setelah mengalami penurunan tajam minggu lalu. Penguatan indeks cenderung terbatas karena pasar yang sampai kini masih mencemaskan kondisi ekonomi China dan politik di Ukraina. Yen menjadi pilihan di saat ketidakpastian, dimana kini berada di bawah 102 per dollar. Penguatan yen ini membuat saham Jepang berbasis ekspor tertekan.
Rekomendasi
Kospi
Indeks Kospi akhiri perdagangan pekan lalu di level terendah dalam lima pekan menyusul buruknya data China yang menambah investor cemaskan perlambatan pertumbuhan di Beijing dan meningkatnya ketegangan di Ukraina. Indeks Kospi ditutup jatuh 14,48 poin, atau 0,75%, ke posisi 1.919,98, berada sedikit di atas area terendah harian 1.913,64. Pekan lalu indeks jatuh 2,8%, penurunan tiga pekan secara beruntun.
Indeks Kospi diperkirakan masih dibayangi tekanan jual karena kecemasan investor akan kondisi ekonomi global yang tengah lesu. Serangkaian data ekonomi Beijing yang buruk dan memanasnya politik di Ukrainan menutup serangkaian data ekonomi AS yang menunjukkan perbaikan. Fokus investor pekan ini rapat regular Federal Reserve.
Romendasi
Hang Seng
Sentimen global yang dicemaskan masalah perlambatan ekonomi di China dan ketegangan geopolitik Ukraina membuat indeks Hang Seng berada di level terendahnya dalam enam pekan lalu. Jatuhnya indeks makin diperparah dengan merosotnya saham unggulan Tencent Holdings Ltd dan New World Development. Indeks Hang Seng ditutup jatuh 216,59 poin, atau 1,0%, ke posisi 21.539,49, terendah sejak 6 Februari. Pekan lalu, indeks merosot 4,9% terbesarnya sejak Mei 2012.
Indeks Hang Seng masih diselimuti sentimen negatif dari Wall Street dan Ukraina. Sementara itu, saham properti New World Development yang Jumat lalu sempat anjlok 14%, diperkirakan rebound. Invesor juga mencermati dampak dari keputusan Bank Sentral China (PBOC) yang memperlebar batas pergerakan yuan atas dollar menjadi 2% dari 1%.
Rekomendasi
Indeks Nikkei anjlok 3,3% Jumat lalu, sekaligus berada di level terendah dalam satu bulan terakhir. Kejatuhan sepanjang minggu ini adalah yang terbesar dalam sembilan bulan, di tengah kecemasan berlebih akan eskalasi ketegangan di Ukraina dan perlambatan pertumbuhan di China, memicu investor melepas aset berisiko. Indeks Nikkei ditutup anjlok 488,32 poin, atau 3,30%, ke posisi 14.327,66, terendahnya sejak 14 Februari. Dalam minggu lalu, indeks telah jatuh 6,2%.
Indeks Nikkei mencoba bangkit setelah mengalami penurunan tajam minggu lalu. Penguatan indeks cenderung terbatas karena pasar yang sampai kini masih mencemaskan kondisi ekonomi China dan politik di Ukraina. Yen menjadi pilihan di saat ketidakpastian, dimana kini berada di bawah 102 per dollar. Penguatan yen ini membuat saham Jepang berbasis ekspor tertekan.
Rekomendasi
Kospi
Indeks Kospi akhiri perdagangan pekan lalu di level terendah dalam lima pekan menyusul buruknya data China yang menambah investor cemaskan perlambatan pertumbuhan di Beijing dan meningkatnya ketegangan di Ukraina. Indeks Kospi ditutup jatuh 14,48 poin, atau 0,75%, ke posisi 1.919,98, berada sedikit di atas area terendah harian 1.913,64. Pekan lalu indeks jatuh 2,8%, penurunan tiga pekan secara beruntun.
Indeks Kospi diperkirakan masih dibayangi tekanan jual karena kecemasan investor akan kondisi ekonomi global yang tengah lesu. Serangkaian data ekonomi Beijing yang buruk dan memanasnya politik di Ukrainan menutup serangkaian data ekonomi AS yang menunjukkan perbaikan. Fokus investor pekan ini rapat regular Federal Reserve.
Romendasi
Hang Seng
Sentimen global yang dicemaskan masalah perlambatan ekonomi di China dan ketegangan geopolitik Ukraina membuat indeks Hang Seng berada di level terendahnya dalam enam pekan lalu. Jatuhnya indeks makin diperparah dengan merosotnya saham unggulan Tencent Holdings Ltd dan New World Development. Indeks Hang Seng ditutup jatuh 216,59 poin, atau 1,0%, ke posisi 21.539,49, terendah sejak 6 Februari. Pekan lalu, indeks merosot 4,9% terbesarnya sejak Mei 2012.
Indeks Hang Seng masih diselimuti sentimen negatif dari Wall Street dan Ukraina. Sementara itu, saham properti New World Development yang Jumat lalu sempat anjlok 14%, diperkirakan rebound. Invesor juga mencermati dampak dari keputusan Bank Sentral China (PBOC) yang memperlebar batas pergerakan yuan atas dollar menjadi 2% dari 1%.
Rekomendasi
Jumat, 14 Maret 2014
Pound Inggris Stabil Pada Dolar AS Pasca Data Inggris
Pound Inggris diperdagangjan stabil terhadap Dolar AS pada hari Jumat, setelah dirilisnya neraca perdagangan Inggris yang mengecewakan, sementara itu para pelaku pasar menunggu dirilisnya data ekonomi AS di kemudian.
Kantor Statistik Nasional Inggris, menyatakan bahwa neraca perdagangan di Inggris telah turun yang disesuaikan secara musiman -9.7 milyar, dari -7.66 milyar di bulan Desember. Survei ekonom telah memperkirakan bahwa neraca perdagangan di Inggris akan turun menjadi -8.6 milyar.
Pasangan mata uang GBP/USD pernah mencapai level 1,6594 pada perdagangan pagi Eropa, pasangan terendah kemudian dikonsolidasikan di level 1,6617, dengan melemah 0,04%. Pasangan mata uang ini cenderung mencari dukungan di level 1,6526, dengan resistensi tertinggi di level 1,6717.
Pada perdagangan lainnya, Sterling melemah terhadap euro, dengan EUR/GBP menguat tipis 0,16% di level 0,8357.
Minyak Bagai Tak Punya Harapan
XAUUSD untuk pergerakan hari ini tampak dalam tren bullish dengan format candlestick shooting star. Pergerakan selanjutnya berdasarkan
indikator stoch (5,3,3) menunjukkan indikasi kenaikan di area level 80%
namun indikator RSI (14) menunjukkan indikasi sideway di area level
70%, maka kemungkinan XAUUSD mencoba menembus resitant di 1376.10 dan apabila berhasil menembus resistant maka target selanjutnya adalah 1405.77.
Rekomendasi trading : Tunggu bergerak bearish dan apabila kembali menembus resistant di 1357.77 ambil posisi buy di 1357.80.
Oil untuk pergerakan hari ini tampak dalam tren bullish dengan format candlestick spinning tops. Pergerakan selanjutnya berdasarkan
indikator stoch (5,3,3) menunjukkan indikasi kenaikan di area level 20%
namun indikator RSI (14) menunjukkan indikasi sideway mendekati level
30%, maka kemungkinan Oil mencoba menembus resistant di 99.36 dan apabila berhasil menembus resistant maka target selanjutnya adalah 100.44.
Rekomendasi trading : Tunggu bergerak bearish dan apabila kembali menembus resitant di 97.56 ambil posisi buy di 97.60.
Kospi Tutup Di Level Terendah 5 Pekan
Indeks Kospi
akhiri perdagangan pekan ini berada di level terendah dalam lima pekan
menyusul buruknya data ekonomi China yang menambah investor cemaskan
perlambatan pertumbuhan di Beijing. Sementara ketegangan di Ukraina
makin menekan sentimen pasar.
Indeks Kospi ditutup jatuh 14,48 poin, atau 0,75%, ke posisi 1.919,98, berada sedikit di atas area terendahnya 1.913,64 hari ini. Dalam sepekan jatuh 2,8%, penurunan tiga pekan secara beruntun.
Tercatat investor asing net sell 474,2 miliar won, sedangkan investor institusi dan ritel melakukan net buy.
Indeks Kospi ditutup jatuh 14,48 poin, atau 0,75%, ke posisi 1.919,98, berada sedikit di atas area terendahnya 1.913,64 hari ini. Dalam sepekan jatuh 2,8%, penurunan tiga pekan secara beruntun.
Tercatat investor asing net sell 474,2 miliar won, sedangkan investor institusi dan ritel melakukan net buy.
Nikkei Anjlok 3,3%
Indeks Nikkei anjlok 3,3% hari ini, sekaligus berada di level
terendah dalam satu bulan terakhir. Kejatuhan sepanjang minggu ini
adalah yang terbesar dalam sembilan bulan, di tengah kecemasan berlebih
akan eskalasi ketegangan di Ukraina dan perlambatan pertumbuhan di
China, memicu investor melepas aset berisiko.
Isu ekonomi China, ditambah dengan politik Ukraina, mendorong investor untuk beralih ke safe haven sembari melepas aset berisiko. Yen menjadi pilihan di saat ketidakpastian, dimana kini berada di bawah 102 per dollar. Penguatan yen ini membuat saham Jepang berbasis ekspor tertekan.
Indeks Nikkei ditutup anjlok 488,32 poin, atau 3,30%, ke posisi 14.327,66, terendahnya sejak 14 Februari. Dalam minggu ini, indeks telah jatuh 6,2% merupakan penurunan mingguan terbesar sejak Juni lalu. Sedangkan indeks Topix jatuh 3,2% ke 1.164,70.
Isu ekonomi China, ditambah dengan politik Ukraina, mendorong investor untuk beralih ke safe haven sembari melepas aset berisiko. Yen menjadi pilihan di saat ketidakpastian, dimana kini berada di bawah 102 per dollar. Penguatan yen ini membuat saham Jepang berbasis ekspor tertekan.
Indeks Nikkei ditutup anjlok 488,32 poin, atau 3,30%, ke posisi 14.327,66, terendahnya sejak 14 Februari. Dalam minggu ini, indeks telah jatuh 6,2% merupakan penurunan mingguan terbesar sejak Juni lalu. Sedangkan indeks Topix jatuh 3,2% ke 1.164,70.
Hang Seng Dihantam Data China & Gejolak Ukraina
Sentimen global yang dicemaskan masalah perlambatan ekonomi di China
dan ketegangan geopolitik Ukraina membuat indeks Hang Seng berada di
level terendahnya dalam enam pekan hari ini. Jatuhnya indeks makin
diperparah dengan merosotnya saham unggulan Tencent Holdings Ltd dan New
World Development.
Indeks Hang Seng ditutup jatuh 216,59 poin, atau 1,0%, ke posisi 21.539,49, terendah sejak 6 Februari. Minggu ini, indeks merosot 4,9% terbesarnya sejak Mei 2012.
Perusahaan internet Tencent Holdings Ltd jatuh 4,1% ke level terendah dalam satu bulan, setelah Bank sentral China menghimbau pembayaran melalui metode selular dihentikan sementara waktu.
Saham properti New World Development anjlok 14% menyusul pengumuman rencana right issue dan melakukan go private pada saham New World China Land senilai HK$18,6 miliar.
Indeks Hang Seng ditutup jatuh 216,59 poin, atau 1,0%, ke posisi 21.539,49, terendah sejak 6 Februari. Minggu ini, indeks merosot 4,9% terbesarnya sejak Mei 2012.
Perusahaan internet Tencent Holdings Ltd jatuh 4,1% ke level terendah dalam satu bulan, setelah Bank sentral China menghimbau pembayaran melalui metode selular dihentikan sementara waktu.
Saham properti New World Development anjlok 14% menyusul pengumuman rencana right issue dan melakukan go private pada saham New World China Land senilai HK$18,6 miliar.
Isu Ukraina Topang Minyak
Minyak stabil hari ini, ditopang oleh isu geopolitik di Ukraina, yang
melibatkan Rusia, produsen terbesar kedua dunia. Namun harga masih
kesulitan menanjak karena adanya kecemasan mengenai ekonomi China.
Rusia menggelar latihan militer dekat perbatasan dengan Ukraina, meski Barat sudah memperingatkan Moskow akan konsekuensi sanksi bila referendum yang akan digelar Minggu nanti menjadi legitimasi untuk mencaplok Crimea. Wilayah di semenanjung Laut Hitam itu akan menggelar referendum untuk memilih bergabung dengan Rusia atau tetap di Ukraina. Dengan semakin dekatnya referendum, pasar semakin khawatir akan aksi dari kedua belah pihak.
Pihak Barat berulang kali siap memberlakukan sanksi ke Rusia bila referendum tetap digelar. Rusia sendiri mengatakan akan merespon segala bentuk sanksi. Pasar melihat salah satu senjata Rusia adalah minyak. Ada kekhawatiran Rusia bakal menghentikan pasokan minyak ke Eropa, termasuk Ukraina, bila Barat melakukan embargo. Sepertiga kebutuhan minyak Eropa dipasok oleh Rusia.
Tapi harga tak mampu naik karena ditahan oleh kekhawatiran soal ekonomi China. Tiga data, yaitu output industri, penjualan ritel dan investasi kemarin mengindikasikan akan adanya perlambatan ekonomi yang lebih tajam di kuartal pertama. Para pengamat memperingatkan tanpa ada tindakan, pemerintah sepertinya sulit mencapai target pertumbuhan 7,5% tahun ini. Bahkan para pejabat mengindikasikan target itu bisa berubah.
Pada jam 14:45 WIB, minyak jenis Light Sweet untuk pengiriman April diperdagangkan di $98,18 per barel. Kontrak itu sedang menuju kejatuhan mingguan terbesar dalam 9 pekan terakhir. Kejatuhan mingguan dimulai sejak minggu lalu, tapi sebelum itu, harga sudah naik selama tujuh minggu berturut-turut. Posisi harga saat ini berada di 50% retracement dari kenaikan 9 Januari-3 Maret. Kejatuhan ke bawah $97, bisa membawa harga menuju 61,8% di $96,57. Sedangkan resistance ada di $99,00, tapi kondisi bullish baru bisa diraih kembali bila berhasil menembus MA 25 di $101,30.
Rusia menggelar latihan militer dekat perbatasan dengan Ukraina, meski Barat sudah memperingatkan Moskow akan konsekuensi sanksi bila referendum yang akan digelar Minggu nanti menjadi legitimasi untuk mencaplok Crimea. Wilayah di semenanjung Laut Hitam itu akan menggelar referendum untuk memilih bergabung dengan Rusia atau tetap di Ukraina. Dengan semakin dekatnya referendum, pasar semakin khawatir akan aksi dari kedua belah pihak.
Pihak Barat berulang kali siap memberlakukan sanksi ke Rusia bila referendum tetap digelar. Rusia sendiri mengatakan akan merespon segala bentuk sanksi. Pasar melihat salah satu senjata Rusia adalah minyak. Ada kekhawatiran Rusia bakal menghentikan pasokan minyak ke Eropa, termasuk Ukraina, bila Barat melakukan embargo. Sepertiga kebutuhan minyak Eropa dipasok oleh Rusia.
Tapi harga tak mampu naik karena ditahan oleh kekhawatiran soal ekonomi China. Tiga data, yaitu output industri, penjualan ritel dan investasi kemarin mengindikasikan akan adanya perlambatan ekonomi yang lebih tajam di kuartal pertama. Para pengamat memperingatkan tanpa ada tindakan, pemerintah sepertinya sulit mencapai target pertumbuhan 7,5% tahun ini. Bahkan para pejabat mengindikasikan target itu bisa berubah.
Pada jam 14:45 WIB, minyak jenis Light Sweet untuk pengiriman April diperdagangkan di $98,18 per barel. Kontrak itu sedang menuju kejatuhan mingguan terbesar dalam 9 pekan terakhir. Kejatuhan mingguan dimulai sejak minggu lalu, tapi sebelum itu, harga sudah naik selama tujuh minggu berturut-turut. Posisi harga saat ini berada di 50% retracement dari kenaikan 9 Januari-3 Maret. Kejatuhan ke bawah $97, bisa membawa harga menuju 61,8% di $96,57. Sedangkan resistance ada di $99,00, tapi kondisi bullish baru bisa diraih kembali bila berhasil menembus MA 25 di $101,30.
Terdukung Krisis Di Ukraina, Dan Data Ekonomi AS Semalam, Emas Lebih Tinggi Di sesi Asia
Pada perdagangan logam di hari Jumat(14/03) bursa komoditi emas telah
diperdagangkan lebih tinggi pada sesi pagi Asia terdukung dari
ketegangan geopolitik dengan Rusia atas wilayah Krimea Ukraina dan rilis
data AS semalam.
Selama berlangsungnya perdagangan di Nymex, emas untuk pengiriman April telah diperdagangkan 0.09% lebih tinggi di level $1.373.30 per troy ons.
Emas cenderung menembus level support di level $1.328.20 per troy ons, dan level resistant di level $1.393.80.
Emas mendapat dukungan, pasca Departemen Perdagangan melaporkan sebelumnya bahwa penjualan ritel AS naik 0.3% pada bulan Februari, lebih baik dari ekspektasi pasar untuk kenaikan 0,2%.
Penjualan ritel inti, yang mengecualikan penjualan mobil, juga naik 0.3% bulan lalu, mengalahkan ekspektasi untuk kenaikan 0,2%.
Data terpisah telah mendorong emas untuk lebih tinggi di sesi Asia setelah Departemen Tenaga Kerja juga mengatakan jumlah orang yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran di AS turun sebesar 9.000 ke level terendah tiga bulan menjadi 315.000 pekan lalu.
Para analis telah memperkirakan klaim pengangguran awal naik sebesar 6.000 pekan lalu.
Sementara itu, pada perdagangan logam lainnya, perak untuk pengiriman Mei telah diperdagangkan 0.22% lebih tinggi di level $21.245 per troy ons, sementara tembaga untuk pengiriman Mei telah diperdagangkan 0.16% lebih rendah di level $2.919 per pon.
Selama berlangsungnya perdagangan di Nymex, emas untuk pengiriman April telah diperdagangkan 0.09% lebih tinggi di level $1.373.30 per troy ons.
Emas cenderung menembus level support di level $1.328.20 per troy ons, dan level resistant di level $1.393.80.
Emas mendapat dukungan, pasca Departemen Perdagangan melaporkan sebelumnya bahwa penjualan ritel AS naik 0.3% pada bulan Februari, lebih baik dari ekspektasi pasar untuk kenaikan 0,2%.
Penjualan ritel inti, yang mengecualikan penjualan mobil, juga naik 0.3% bulan lalu, mengalahkan ekspektasi untuk kenaikan 0,2%.
Data terpisah telah mendorong emas untuk lebih tinggi di sesi Asia setelah Departemen Tenaga Kerja juga mengatakan jumlah orang yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran di AS turun sebesar 9.000 ke level terendah tiga bulan menjadi 315.000 pekan lalu.
Para analis telah memperkirakan klaim pengangguran awal naik sebesar 6.000 pekan lalu.
Sementara itu, pada perdagangan logam lainnya, perak untuk pengiriman Mei telah diperdagangkan 0.22% lebih tinggi di level $21.245 per troy ons, sementara tembaga untuk pengiriman Mei telah diperdagangkan 0.16% lebih rendah di level $2.919 per pon.
Sesi Penutupan AS, Emas Menguat Terdukung Data Ekonomi AS
Pada perdagangan logam di hari Jumat(14/03) bursa komoditi emas telah
diperdagangkan lebih tinggi pada sesi penutupan AS setelah rilis data
penjualan ritel dan klaim pengangguran.
Selama berlangsungnya perdagangan di Nymex, emas untuk pengiriman April telah diperdagangkan 0.13% lebih tinggi di level $1.372.30 per troy ons.
Kontrak untuk bulan April telah berakhir 1.77% lebih tinggi di level $1.370.50.
Emas cenderung menembus level support di level $1.328.20 per troy ons, dan level resistant di level $1.393.80.
Departemen Perdagangan melaporkan sebelumnya bahwa penjualan ritel AS naik 0.3% pada bulan Februari, lebih baik dari ekspektasi pasar untuk kenaikan 0,2%.
Penjualan ritel inti, yang mengecualikan penjualan mobil, juga naik 0.3% bulan lalu, mengalahkan ekspektasi untuk kenaikan 0,2%.
Data terpisah dari Departemen Tenaga Kerja juga mengatakan jumlah orang yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran di AS turun sebesar 9.000 ke level terendah tiga bulan menjadi 315.000 pekan lalu.
Para analis telah memperkirakan klaim pengangguran awal naik sebesar 6.000 pekan lalu.
Sementara itu, pada perdagangan logam lainnya, perak untuk pengiriman Mei telah diperdagangkan 0.80% lebih rendah di level $21.188 per troy ons, dan tembaga untuk pengiriman Mei telah diperdagangkan 1.47% lebih rendah di level $2.919 per pon.
Selama berlangsungnya perdagangan di Nymex, emas untuk pengiriman April telah diperdagangkan 0.13% lebih tinggi di level $1.372.30 per troy ons.
Kontrak untuk bulan April telah berakhir 1.77% lebih tinggi di level $1.370.50.
Emas cenderung menembus level support di level $1.328.20 per troy ons, dan level resistant di level $1.393.80.
Departemen Perdagangan melaporkan sebelumnya bahwa penjualan ritel AS naik 0.3% pada bulan Februari, lebih baik dari ekspektasi pasar untuk kenaikan 0,2%.
Penjualan ritel inti, yang mengecualikan penjualan mobil, juga naik 0.3% bulan lalu, mengalahkan ekspektasi untuk kenaikan 0,2%.
Data terpisah dari Departemen Tenaga Kerja juga mengatakan jumlah orang yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran di AS turun sebesar 9.000 ke level terendah tiga bulan menjadi 315.000 pekan lalu.
Para analis telah memperkirakan klaim pengangguran awal naik sebesar 6.000 pekan lalu.
Sementara itu, pada perdagangan logam lainnya, perak untuk pengiriman Mei telah diperdagangkan 0.80% lebih rendah di level $21.188 per troy ons, dan tembaga untuk pengiriman Mei telah diperdagangkan 1.47% lebih rendah di level $2.919 per pon.
Euro Menyentuh Level Tertinggi Sejak 2,5 Tahun
Euro mencapai level tertinggi sejak 2,5 tahun lalu pada sesi Kamis di
tengah optimisme terhadap mata uang tunggal Uni Eropa.Dolar Selandia
Baru dan dolar Australia juga naik, dengan kiwi mendapat dorongan
setelah Reserve Bank of New Zealand menaikkan suku bunga dan
mengisyaratkan langkah pengetatan moneter lebih lanjut sementara jumlah
lapangan kerja yang meningkat dari perkiraan membawa Aussie lebih
tinggi.
Euro terus naik pada momentum yang dihasilkan oleh Mario Draghi. Indikator ekonomi terbaru dari zona euro semakin optimis secara keseluruhan hingga menurunkan ekspektasi akan terjadinya langkah pelonggaran moneter lebih lanjut. Bank Sentral Eropa tetap mempertahankan tingkat suku bunga pekan lalu dan Presiden ECB Mario Draghi mengatakan pada konferensi pers bahwa kondisi ekonomi di wilayah tersebut tidak memerlukan perubahan dalam kebijakan moneter. Euro naik 0,2 persen pada 1.3935 setelah menyentuh tinggi 2,5 tahun di 1.3949.
Namun kenaikan euro itu sedikit tertutupi oleh data dari Cina, dengan output industri naik 8,6 persen dalam dua bulan pertama 2014 dari tahun sebelumnya, di bawah ekspektasi pasar, dan pertumbuhan penjualan ritel Cina juga lebih lemah dari yang diharapkan.
Di hari ini mata uang safe haven yen dan franc Swiss juga cenderung menguat dan mengkonsolidasikan penguatan semalam karena kekhawatiran tentang kesehatan ekonomi Cina dan krisis di Ukraina.Dolar AS terakhir berada di 0,8726 franc Swiss setelah jatuh sejauh 0,8723 franc, terendah sejak Oktober 2011. Terhadap yen, dolar diperdagangkan di 102,62, setelah sebelumnya mencapai level terendah satu minggu di 102,55.
Daya tarik dolar berkurang karena penurunan hasil US Treasury. Yield acuan merosot ke level terendah satu minggu di 2,71 persen, turun dari puncak sesi Jumat dari 2,82 persen. Dolar masih mungkin menguat jika data jobless claim dan retail sales yang akan segera dirilis menunjukkan hasil yang positif.
Euro terus naik pada momentum yang dihasilkan oleh Mario Draghi. Indikator ekonomi terbaru dari zona euro semakin optimis secara keseluruhan hingga menurunkan ekspektasi akan terjadinya langkah pelonggaran moneter lebih lanjut. Bank Sentral Eropa tetap mempertahankan tingkat suku bunga pekan lalu dan Presiden ECB Mario Draghi mengatakan pada konferensi pers bahwa kondisi ekonomi di wilayah tersebut tidak memerlukan perubahan dalam kebijakan moneter. Euro naik 0,2 persen pada 1.3935 setelah menyentuh tinggi 2,5 tahun di 1.3949.
Namun kenaikan euro itu sedikit tertutupi oleh data dari Cina, dengan output industri naik 8,6 persen dalam dua bulan pertama 2014 dari tahun sebelumnya, di bawah ekspektasi pasar, dan pertumbuhan penjualan ritel Cina juga lebih lemah dari yang diharapkan.
Di hari ini mata uang safe haven yen dan franc Swiss juga cenderung menguat dan mengkonsolidasikan penguatan semalam karena kekhawatiran tentang kesehatan ekonomi Cina dan krisis di Ukraina.Dolar AS terakhir berada di 0,8726 franc Swiss setelah jatuh sejauh 0,8723 franc, terendah sejak Oktober 2011. Terhadap yen, dolar diperdagangkan di 102,62, setelah sebelumnya mencapai level terendah satu minggu di 102,55.
Daya tarik dolar berkurang karena penurunan hasil US Treasury. Yield acuan merosot ke level terendah satu minggu di 2,71 persen, turun dari puncak sesi Jumat dari 2,82 persen. Dolar masih mungkin menguat jika data jobless claim dan retail sales yang akan segera dirilis menunjukkan hasil yang positif.
Risk Aversion Masih Topang Emas
Harga emas naik ke level tertinggi enam bulan pada perdagangan hari ini di Asia, didorong oleh risk aversion
Sepanjang minggu ini, emas telah naik sekitar 3% dan sedang menuju penguatan untuk keenam minggu berturut-turut, karena adanya aksi risk aversion. Investor terlihat menghindari asset beresiko dan berpaling ke asset safe haven, salah satunya emas.
Aksi risk aversion muncul menyusul memanasnya konflik antara Rusia dan Barat di Ukraina serta kekhawatiran melambatnya ekonomi China. Data ekonomi China terakhir yang dirils antara lain; output industri yang hanya tumbuh 8,6% selama dua bulan pertama 2014 dari tahun sebelumnya, di bawah prediksi 9,5%. Data lainnya, penjualan ritel, indikator pembelanjaan konsumen, tumbuh 11,8% di periode sama, lebih rendah dari prediksi 13,5%. Sedangkan pertumbuhan investasi aset tetap mencapai 17,9%, di bawah prediksi 19,4% dan terendah sejak Desember 2002.
Sementara itu, disaat inflow ke ETF berbasis emas mengalami kenaikan, permintaan fisik di China justru menurun. Cadangan di SPDR Gold Gold Trust, ETF terbesar berbasis emas, mengalami kenaikan 2,10 ton menjadi 813,30 ton pada Kamis, sementara harga emas di Shanghai lebih rendah $3 dari harga London, padahal di awal tahun lebih tinggi $20.
Dari sisi teknikal, meski sempat menembus resistance $1.375, namun harga masih ditutup di bawah level tersebut. Dengan begitu, belum terlihat adanya pola bullish continuation. Trend saat ini masih bullish, namun dengan kondisi indikator stochastic yang overbought, tidak menutup kemungkinan adanya ancaman koreksi. Support terdekat saat ini di $1.364. Jika ditembus, berpeluang turun lebih jauh menuju kisaran $1.343 – $1.354.
Rekomendasi
Sepanjang minggu ini, emas telah naik sekitar 3% dan sedang menuju penguatan untuk keenam minggu berturut-turut, karena adanya aksi risk aversion. Investor terlihat menghindari asset beresiko dan berpaling ke asset safe haven, salah satunya emas.
Aksi risk aversion muncul menyusul memanasnya konflik antara Rusia dan Barat di Ukraina serta kekhawatiran melambatnya ekonomi China. Data ekonomi China terakhir yang dirils antara lain; output industri yang hanya tumbuh 8,6% selama dua bulan pertama 2014 dari tahun sebelumnya, di bawah prediksi 9,5%. Data lainnya, penjualan ritel, indikator pembelanjaan konsumen, tumbuh 11,8% di periode sama, lebih rendah dari prediksi 13,5%. Sedangkan pertumbuhan investasi aset tetap mencapai 17,9%, di bawah prediksi 19,4% dan terendah sejak Desember 2002.
Sementara itu, disaat inflow ke ETF berbasis emas mengalami kenaikan, permintaan fisik di China justru menurun. Cadangan di SPDR Gold Gold Trust, ETF terbesar berbasis emas, mengalami kenaikan 2,10 ton menjadi 813,30 ton pada Kamis, sementara harga emas di Shanghai lebih rendah $3 dari harga London, padahal di awal tahun lebih tinggi $20.
Dari sisi teknikal, meski sempat menembus resistance $1.375, namun harga masih ditutup di bawah level tersebut. Dengan begitu, belum terlihat adanya pola bullish continuation. Trend saat ini masih bullish, namun dengan kondisi indikator stochastic yang overbought, tidak menutup kemungkinan adanya ancaman koreksi. Support terdekat saat ini di $1.364. Jika ditembus, berpeluang turun lebih jauh menuju kisaran $1.343 – $1.354.
Rekomendasi
Draghi:ECB Siap Mencegah Deflasi
Presiden
ECB Mario Draghi mengatakan pihaknya sedang mempersiapkan langkah untuk
mencegah deflasi yang mungkin muncul akibat apresiasi mata uang.
Dalam pidatonya di Wina, Austria semalam, ia mengatakan risiko deflasi masih rendah saat ini. Tapi semakin lama inflasi rendah, semakin besar pula ancaman deflasi yang mungkin muncul. “Oleh karena itu, ECB sedang mempersiapkan kebijakan moneter non standar untuk menghadapi kemungkinan tersebut dan siap mengambil langkah tegas bila diperlukan.”
Draghi menyampaikan bahwa apresiasi euro menjadi faktor yang menekan inflasi selama ini, mengindikasikan pihaknya memperhatikan situasi nilai tukar yang dapat menghambat proses pemulihan ekonomi. “Penguatan nilai tukar euro selama 1,5 tahun tentunya mempunyai dampak pada tingkat inflasi yang kini rendah,” katanya. Ia menegaskan setiap kemungkinan ekspektasi inflasi menjadi tak terkendali akan direspon dengan kebijakan baru.
Pernyataan Draghi itu lebih dovish dari minggu lalu ketika ia mengatakan belum ada alasan bagi ECB untuk bertindak karena pemulihan tetap berlanjut dan data selama ini positif. Ia menegaskan pihaknya akan tetap memberlakukan bunga rendah untuk waktu yang lama sampai ekonomi membaik, dan inflasi secara bertahap akan mendekati target 2% seiring pemulihan ekonomi.
Pentolan ECB itu menambah suara yang mendengungkan kecemasan di seluruh zona euro bahwa apresiasi euro berdampak pada inflasi, yang terus di bawah target 2%. Beberapa pejabat ECB di dari Spanyol, Perancis dan Jerman memang sudah menyampaikan masalah apresiasi euro ini. Berdasarkan laporan terakhir, inflasi hanya naik 0,8% selama Februari, tapi inflasi inti, yaitu di luar pangan dan energi, naik 1%. Apresiasi euro juga terjadi setelah pasar melihat ketiadaan tindakan dari ECB minggu lalu.
Dalam pidatonya di Wina, Austria semalam, ia mengatakan risiko deflasi masih rendah saat ini. Tapi semakin lama inflasi rendah, semakin besar pula ancaman deflasi yang mungkin muncul. “Oleh karena itu, ECB sedang mempersiapkan kebijakan moneter non standar untuk menghadapi kemungkinan tersebut dan siap mengambil langkah tegas bila diperlukan.”
Draghi menyampaikan bahwa apresiasi euro menjadi faktor yang menekan inflasi selama ini, mengindikasikan pihaknya memperhatikan situasi nilai tukar yang dapat menghambat proses pemulihan ekonomi. “Penguatan nilai tukar euro selama 1,5 tahun tentunya mempunyai dampak pada tingkat inflasi yang kini rendah,” katanya. Ia menegaskan setiap kemungkinan ekspektasi inflasi menjadi tak terkendali akan direspon dengan kebijakan baru.
Pernyataan Draghi itu lebih dovish dari minggu lalu ketika ia mengatakan belum ada alasan bagi ECB untuk bertindak karena pemulihan tetap berlanjut dan data selama ini positif. Ia menegaskan pihaknya akan tetap memberlakukan bunga rendah untuk waktu yang lama sampai ekonomi membaik, dan inflasi secara bertahap akan mendekati target 2% seiring pemulihan ekonomi.
Pentolan ECB itu menambah suara yang mendengungkan kecemasan di seluruh zona euro bahwa apresiasi euro berdampak pada inflasi, yang terus di bawah target 2%. Beberapa pejabat ECB di dari Spanyol, Perancis dan Jerman memang sudah menyampaikan masalah apresiasi euro ini. Berdasarkan laporan terakhir, inflasi hanya naik 0,8% selama Februari, tapi inflasi inti, yaitu di luar pangan dan energi, naik 1%. Apresiasi euro juga terjadi setelah pasar melihat ketiadaan tindakan dari ECB minggu lalu.
Pasca Rilis Hasil Rapat Bank of Japan, Yen Berkilau
Pada perdagangan hingga penutupan sesi pasar New York tadi pagi, mata
uang yen telah berhasil menguat lagi sebelum rilis hasil rapat atau
pertemuan moneter bank sentral Jepang pada minggu lalu, ditambah lagi
sentiment ketegangan geopolitik di Ukraina yang makin memanas membuat
investor mengambil langkah atau aksi pengamanan investasinya atau biasa
dikenal dengan safe haven.
Awal pecan ini, bank sentral Jepang atau Bank of Japan menyatakan bahwa tetap berjanji untuk melakukan perluasan basis moneternya dari ¥ 60 triliun jadi ¥ 70 triliun per tahunnya atau lebih dari $ 600 miliar. Hal ini dilakukan bank sentral pimpinan Haruhiko Kuroda untuk mempertahankan capaian level inflasi 2% di tahun karena pada awal April ini, pemerintah akan menaikkan pajak penjualan dari 5% menjadi 8% yang ditakutkan pasar bahwa kondisi pertumbuhan ekonomi akan turun 3.8% pada kuartal kedua ini.
Yen posisi pagi ini berada pada level 101.80an setelah sehari sebelumnya di level 102.80, Australian dollar pagi ini terpantau di level 0.9025an, euro di level 1.3855, poundsterling di level 1.6610an, Swiss franc dilevel 0.8756 dan rupiah kemarin ditutup di level 11380.
Safe haven sempat membahana lagi, karena investor kuatir terhadap ancaman AS dan Jerman terhadap Rusia yang akan mendukung referendum Crimea yang akan memisahkan diri dari Ukraina. Selain itu penguatan dollar terbantu dengan data penjualan retail AS yang kembali membaik sehingga ada potensi minggu depan the Fed akan memangkas lagi stimulusnya. Sedangkan euro kembali gagal menggapai level 1.4 nya lagi setelah ECB memandang penguatan euro akhir akhir ini cukup meresahkannya.
Awal pecan ini, bank sentral Jepang atau Bank of Japan menyatakan bahwa tetap berjanji untuk melakukan perluasan basis moneternya dari ¥ 60 triliun jadi ¥ 70 triliun per tahunnya atau lebih dari $ 600 miliar. Hal ini dilakukan bank sentral pimpinan Haruhiko Kuroda untuk mempertahankan capaian level inflasi 2% di tahun karena pada awal April ini, pemerintah akan menaikkan pajak penjualan dari 5% menjadi 8% yang ditakutkan pasar bahwa kondisi pertumbuhan ekonomi akan turun 3.8% pada kuartal kedua ini.
Yen posisi pagi ini berada pada level 101.80an setelah sehari sebelumnya di level 102.80, Australian dollar pagi ini terpantau di level 0.9025an, euro di level 1.3855, poundsterling di level 1.6610an, Swiss franc dilevel 0.8756 dan rupiah kemarin ditutup di level 11380.
Safe haven sempat membahana lagi, karena investor kuatir terhadap ancaman AS dan Jerman terhadap Rusia yang akan mendukung referendum Crimea yang akan memisahkan diri dari Ukraina. Selain itu penguatan dollar terbantu dengan data penjualan retail AS yang kembali membaik sehingga ada potensi minggu depan the Fed akan memangkas lagi stimulusnya. Sedangkan euro kembali gagal menggapai level 1.4 nya lagi setelah ECB memandang penguatan euro akhir akhir ini cukup meresahkannya.
Pelaku Pasar Masih Cermati Perkembangan di Ukraina, Rupiah Diperkirakan Menguat Terbatas
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di
pasar spot valas antar bank Jakarta, Jumat (14/3) diprediksi menguat
terbatas seiring ketegangan geopolitik Ukraina. Potensi terbatasnya
penguatan rupiah akhir pekan ini salah satunya dipicu oleh pasar yang
akan mencermati perkembangan di Ukraina. Situasinya memanas menjelang
referendum pada 16 Maret 2014.
Di sisi lain, masih ada potensi rebound dolar AS khususnya setelah data retail sales AS semalam menunjukkan angka yang positif seperti data non-farm payrolls pekan lalu.� Retail sales AS sudah diprediksi positif 0,3% dibandingkan publikasi sebelumnya -0,4%. Kenaikan ini merupakan yang pertama kali dalam tiga bulan. Ini menunjukkan bahwa konsumen sudah mulai terlepas dari efek cuaca ekstrem yang menghambat pengeluaran konsumen.
Pihak
internasional khususnya negara G7 sudah mengeluarkan pernyataan,
referendum Crimea tidak akan diakui. Karena itu, rupiah berpeluang
menguat terbatas dalam kisaran Rp 11.315 hingga Rp 11.450 per dolar AS.� Lalu,
pasar juga mencermati pertemuan Perdana Menteri Ukraina sementara
dengan Presiden AS Barack Obama sehingga menimbulkan beberapa risiko
geopolitik. vSemua itu berarti negatif bagi pasar.
Musababnya,
para investor selalu tidak menyukai eskalasi geopolitik khususnya jika
terjadi perang Rusia-Ukraina sehingga memicu profit taking dan menjadi
tekanan negatif bagi mata uang negara-negara emerging dan pasar aset.
Jadi, ada potensi melanjutkan penguatan untuk rupiah Jumat ini. Hanya
saja, berpeluang terbatas. Sebab, data ekonomi China juga menunjukkan
pelambatan.Di sisi lain, masih ada potensi rebound dolar AS khususnya setelah data retail sales AS semalam menunjukkan angka yang positif seperti data non-farm payrolls pekan lalu.� Retail sales AS sudah diprediksi positif 0,3% dibandingkan publikasi sebelumnya -0,4%. Kenaikan ini merupakan yang pertama kali dalam tiga bulan. Ini menunjukkan bahwa konsumen sudah mulai terlepas dari efek cuaca ekstrem yang menghambat pengeluaran konsumen.
Asosiasi Tembaga Emas Indonesia Minta Kepastian Pemerintah
Asosiasi Tembaga Emas Indonesia (ATEI) mengingatkan pemerintah
tentang pemberlakuan UU No. 4/2009, serta serta Peraturan Menteri
Keuangan No.6/2014 tentang Bea Keluar (BK) yang dinilai kontro versial
karena diduga merugikan pelaku usaha mineral.
“Waktu berjalan terus, tapi pemerintah belum punya sikap tegas untuk menunjang implementasi UU minerba. Aturan dari 2009 sampai 2014 tidak jalan karena pemerintah justru baru bergerak di tahun 2013 dan malah menuding pengusaha mineral logam yang tidak membangun smelter. Jadi yang tidak siap itu pemerintah atau pengusaha,” ungkap Ketua ATEI Natsir Mansyur.
Natsir memaparkan, hingga bulan ketiga di Tahun 2014 kebijakan tentang implementasi UU mineral dinilai belum tuntas karena masih banyak masalah yang membayanginya antara lain pertama, penerapan BK yang tinggi. Kedua, penerapan jaminan 5 persen bagi pengusaha yang akan membangun smelter merupakan kebijakan pemerintah yang justru dapat menghambat implementasi UU minerba.
Ketiga, kebijakan insentif bagi pengusaha smelter belum jelas. Keempat, masalah izin eksportir terdaftar. Kelima, usulan pengusaha untuk merevisi Permen ESDM No.1/2014 tentang bauksit dan nikel. Keenam, sisa stok mineral yang tidak bisa ekspor, tapi sudah punya Surat persetujuan ekspor (SPE) dan Ketujuh, Inpres No.3 tentang hilirisasi mineral belum jalan.
“Kebijakan di bisnis mineral ini masih banyak kontroversial, sehingga bisa berdampak sistemik, kredit macet lah, PHK, ekonomi daerah tidak jalan, serta bisnis penunjang pertambangan seperti angkutan, supplier, hotel dll juga bisa tidak jalan,” kata Natsir.
ATEI meminta kepada Presiden agar segera turun tangan membenahi masalah di bisnis mineral, karena bisnis ini bisa menjadi indikator bisnis internasional. “Jangan sampai amburadul nanti recoverynya (memulihkan) bisnis mineral. Karena akan sangat berat,” kata dia.
“Waktu berjalan terus, tapi pemerintah belum punya sikap tegas untuk menunjang implementasi UU minerba. Aturan dari 2009 sampai 2014 tidak jalan karena pemerintah justru baru bergerak di tahun 2013 dan malah menuding pengusaha mineral logam yang tidak membangun smelter. Jadi yang tidak siap itu pemerintah atau pengusaha,” ungkap Ketua ATEI Natsir Mansyur.
Natsir memaparkan, hingga bulan ketiga di Tahun 2014 kebijakan tentang implementasi UU mineral dinilai belum tuntas karena masih banyak masalah yang membayanginya antara lain pertama, penerapan BK yang tinggi. Kedua, penerapan jaminan 5 persen bagi pengusaha yang akan membangun smelter merupakan kebijakan pemerintah yang justru dapat menghambat implementasi UU minerba.
Ketiga, kebijakan insentif bagi pengusaha smelter belum jelas. Keempat, masalah izin eksportir terdaftar. Kelima, usulan pengusaha untuk merevisi Permen ESDM No.1/2014 tentang bauksit dan nikel. Keenam, sisa stok mineral yang tidak bisa ekspor, tapi sudah punya Surat persetujuan ekspor (SPE) dan Ketujuh, Inpres No.3 tentang hilirisasi mineral belum jalan.
“Kebijakan di bisnis mineral ini masih banyak kontroversial, sehingga bisa berdampak sistemik, kredit macet lah, PHK, ekonomi daerah tidak jalan, serta bisnis penunjang pertambangan seperti angkutan, supplier, hotel dll juga bisa tidak jalan,” kata Natsir.
ATEI meminta kepada Presiden agar segera turun tangan membenahi masalah di bisnis mineral, karena bisnis ini bisa menjadi indikator bisnis internasional. “Jangan sampai amburadul nanti recoverynya (memulihkan) bisnis mineral. Karena akan sangat berat,” kata dia.
Harga Emas Termahal 6 Bulan ini, dampak eskalasi krisis Ukraina
Terjadi tembakan di perbatasan Ukraina oleh kendaraan rantis Rusia
takkala pesawat patrol perbatasa Ukraina melintas diwilayah tersebut.
Ukraina menyatakan peristiwa tersebut dalam website mereka. Rusia yang
diperkirakan akan memasukkan Crimea paska referendum nanti, sejauh ini
menolak upaya-upaya untuk mendinginkan krisis ini, demikian pernyataan
menteri Luar Negeri Jerman Frank-Walter Steinmeier. Akibatnya bursa
saham global langsung turun dalam lima kali perdagangan terkini,
mencatat rekor sebagai perdagangan yang menurun terpanjang sejak
November 2012.
Kondisi Ukraina yang masih tak menentu ini memberikan ketidak pastian dan kekhawatiran bagi pasar. Akibatnya pasar berusaha mengamankan diri dengan mencari asset-aset pengaman, salah satunya adalah Emas. Kondisi ini diyakini masih akan berlanjut dan membuat harga emas bisa naik lebih tinggi lagi.
Harga emas untuk kontrak pengiriman bulan April menguat 1 persen ke harga $1,372.40 per ons di bursa Comex New York. Diawal perdagangan harga emas sempat naik $1,375.70, harga termahal sejak 10 September kemarin. Perdagangan saat ini berada diatas rata-rata harga emas dalam 100 hari ini, sebesar 48 persen. Sentimen lain yang ikut memberikan kontribusi kenaikan harga emas adalah data ekonomi AS, sementara sentiment yang diperkirakan bisa menahan laju kenaikan lebih lanjut adalah data ekonomi Cina yang sejauh ini menunjukkan adaanya perlambatan ekonominya.
Kondisi Ukraina yang masih tak menentu ini memberikan ketidak pastian dan kekhawatiran bagi pasar. Akibatnya pasar berusaha mengamankan diri dengan mencari asset-aset pengaman, salah satunya adalah Emas. Kondisi ini diyakini masih akan berlanjut dan membuat harga emas bisa naik lebih tinggi lagi.
Harga emas untuk kontrak pengiriman bulan April menguat 1 persen ke harga $1,372.40 per ons di bursa Comex New York. Diawal perdagangan harga emas sempat naik $1,375.70, harga termahal sejak 10 September kemarin. Perdagangan saat ini berada diatas rata-rata harga emas dalam 100 hari ini, sebesar 48 persen. Sentimen lain yang ikut memberikan kontribusi kenaikan harga emas adalah data ekonomi AS, sementara sentiment yang diperkirakan bisa menahan laju kenaikan lebih lanjut adalah data ekonomi Cina yang sejauh ini menunjukkan adaanya perlambatan ekonominya.
Asia Dilanda Aksi Jual
Saham Asia bertumbangan hari ini menyusul kejatuhan Wall Street
karena data ekonomi China yang mengindikasikan perlambatan. Selain itu,
ketegangan di Ukraina masih mempengaruhi sentimen pasar.
Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang melemah 0,5% ke level terendah dalam tiga minggu dan sedang menuju kejatuhan 2% minggu ini. Indeks Nikkei anjlok 2,5%, turut ditekan oleh penguatan yen. Indeks Kospi turun 0,5% dan indeks Australia ASX 200 terjungkal 1,4%. Indeks Singapura melemah 0,4%. Di Hong Kong, Indeks Hang Seng dibuka melemah 0,7%. Wall Street tedampar di zona merah, dengan indeks Dow Jones melorot 1,4% dan indeks S&P 500 ambruk 1,2%, akibat data ekonomi China dan isu Ukraina. Saham jatuh meski data penjualan ritel AS menunjukkan kenaikan 0,3%.
Tiga data China, yaitu output industri, penjualan ritel dan investasi aset tetap lebih buruk dari prediksi, memperkuat ekspektasi ekonomi China bakal melambat lebih tajam di kuartal pertama. Bahkan ada spekulasi target pertumbuhan pemerintah bakal meleset. Perkembangan terakhir di Ukraina juga memicu aksi jual. Rusia menggelar latihan militer dekat perbatasan Ukraina kemarin, meski Barat sudah memperingatkan konsekuensi bila tetap mencaplok Crimea melalui referendum yang akan digelar 16 Maret nanti.
Untuk malam nanti, ada data data sentimen konsumen AS versi University of Michigan. Pada dasarnya saham global, terutama di AS, sudah mencapai valuasi yang tinggi. Hal itu tercermin dari indeks utamanya yang masih dekat rekor. Kondisi saham di regional juga tidak jauh berbeda, sebagian indeks sudah dekat level tertinggi dalam beberapa tahun belakangan.
Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang melemah 0,5% ke level terendah dalam tiga minggu dan sedang menuju kejatuhan 2% minggu ini. Indeks Nikkei anjlok 2,5%, turut ditekan oleh penguatan yen. Indeks Kospi turun 0,5% dan indeks Australia ASX 200 terjungkal 1,4%. Indeks Singapura melemah 0,4%. Di Hong Kong, Indeks Hang Seng dibuka melemah 0,7%. Wall Street tedampar di zona merah, dengan indeks Dow Jones melorot 1,4% dan indeks S&P 500 ambruk 1,2%, akibat data ekonomi China dan isu Ukraina. Saham jatuh meski data penjualan ritel AS menunjukkan kenaikan 0,3%.
Tiga data China, yaitu output industri, penjualan ritel dan investasi aset tetap lebih buruk dari prediksi, memperkuat ekspektasi ekonomi China bakal melambat lebih tajam di kuartal pertama. Bahkan ada spekulasi target pertumbuhan pemerintah bakal meleset. Perkembangan terakhir di Ukraina juga memicu aksi jual. Rusia menggelar latihan militer dekat perbatasan Ukraina kemarin, meski Barat sudah memperingatkan konsekuensi bila tetap mencaplok Crimea melalui referendum yang akan digelar 16 Maret nanti.
Untuk malam nanti, ada data data sentimen konsumen AS versi University of Michigan. Pada dasarnya saham global, terutama di AS, sudah mencapai valuasi yang tinggi. Hal itu tercermin dari indeks utamanya yang masih dekat rekor. Kondisi saham di regional juga tidak jauh berbeda, sebagian indeks sudah dekat level tertinggi dalam beberapa tahun belakangan.
Masalah Ukraina & Data China Benamkan Asia
Nikkei
Indeks Nikkei makin terdampar di zona merah kemarin, dimana indeks ke level penutupan terendahnya dalam satu setengah pekan. Indeks yang sempat menguat di awal perdagangan berkat membaiknya data machinery orders, kembali terhapus setelah data terbaru China makin memperlihatkan perlambatan ekonomi ke dua dunia. Indeks Nikkei ditutup turun 14,41 poin, atau 0,10%, ke posisi 14.815,98, terendah sejak 4 Maret.
Penguatan yen di bawah 102 per dollar membuat saham-saham eksportir Jepang makin terbebani, menyusul pelepasan aset-aset berisiko investor di tengah ketakutan investor terhadap krisis di Ukraina. Saham unggulan DJI telah merosot dalam empat sesi perdagangan beruntun, sementara S&P harus rela terlempar dari rekor tertingginya. Sentimen negatif makin diperparah cemaskan perlambatan ekonomi di China.
Rekomendasi
Kospi
Indeks Kospi catat kenaikan tipis kemarin menyusul data ekonomi China terbaru seperti output industri dan penjualan ritel yang di bawah perkiraan, membuat laju indeks terpangkas setelah di awal perdagangan menguat berkat short covering. Kembali buruknya data Beijing makin mencemaskan investor mengenai perlambatan ekonomi negara itu. Indeks Kospi ditutup naik 1,84 poin, atau 0,10%, ke posisi 1.934,38.
Indeks Kospi diperkirakan masih dibayangi tekanan jual karena kecemasan investor akan kondisi ekonomi global yang tengah lesu. Serangkaian data ekonomi Beijing yang buruk dan memanasnya politik di Ukrainan menutup serangkaian data ekonomi AS yang semalam lebih baik dari prediksi, baik penjualan ritel dan klaim pengangguran.
Rekomendasi
Hang Seng
Indeks Hang Seng turun kemarin, menyusul buruknya data ekonomi China membuat saham-saham China yang listing di Hong Kong atau lebih di kenal dengan H-shares berada di level penutupan terendah dalam delapan bulan. Pertumbuhan output industri China di bawah perkiraan selama Februari, sedangkan penjualan ritel juga di bawah perkiraan. Indeks Hang Seng ditutup turun 145,87 poin, atau 0,67%, ke posisi 21.756,08, terendah sejak 10 Februari.
Indeks Hang Seng masih didera aksi jual perdagangan akhir pekan ini, menyusul sentimen negatif dari kecemasan investor terhadap perlambatan ekonomi China dan ketegangan yang tengah melanda di Ukraina. Situasi inilah yang memicu indeks utama Wall Street terkoreksi tajam setelah mengalami kenaikan belakangan ini, khususnya S&P yang telah cetak rekor.
Rekomendasi
Indeks Nikkei makin terdampar di zona merah kemarin, dimana indeks ke level penutupan terendahnya dalam satu setengah pekan. Indeks yang sempat menguat di awal perdagangan berkat membaiknya data machinery orders, kembali terhapus setelah data terbaru China makin memperlihatkan perlambatan ekonomi ke dua dunia. Indeks Nikkei ditutup turun 14,41 poin, atau 0,10%, ke posisi 14.815,98, terendah sejak 4 Maret.
Penguatan yen di bawah 102 per dollar membuat saham-saham eksportir Jepang makin terbebani, menyusul pelepasan aset-aset berisiko investor di tengah ketakutan investor terhadap krisis di Ukraina. Saham unggulan DJI telah merosot dalam empat sesi perdagangan beruntun, sementara S&P harus rela terlempar dari rekor tertingginya. Sentimen negatif makin diperparah cemaskan perlambatan ekonomi di China.
Rekomendasi
Kospi
Indeks Kospi catat kenaikan tipis kemarin menyusul data ekonomi China terbaru seperti output industri dan penjualan ritel yang di bawah perkiraan, membuat laju indeks terpangkas setelah di awal perdagangan menguat berkat short covering. Kembali buruknya data Beijing makin mencemaskan investor mengenai perlambatan ekonomi negara itu. Indeks Kospi ditutup naik 1,84 poin, atau 0,10%, ke posisi 1.934,38.
Indeks Kospi diperkirakan masih dibayangi tekanan jual karena kecemasan investor akan kondisi ekonomi global yang tengah lesu. Serangkaian data ekonomi Beijing yang buruk dan memanasnya politik di Ukrainan menutup serangkaian data ekonomi AS yang semalam lebih baik dari prediksi, baik penjualan ritel dan klaim pengangguran.
Rekomendasi
Hang Seng
Indeks Hang Seng turun kemarin, menyusul buruknya data ekonomi China membuat saham-saham China yang listing di Hong Kong atau lebih di kenal dengan H-shares berada di level penutupan terendah dalam delapan bulan. Pertumbuhan output industri China di bawah perkiraan selama Februari, sedangkan penjualan ritel juga di bawah perkiraan. Indeks Hang Seng ditutup turun 145,87 poin, atau 0,67%, ke posisi 21.756,08, terendah sejak 10 Februari.
Indeks Hang Seng masih didera aksi jual perdagangan akhir pekan ini, menyusul sentimen negatif dari kecemasan investor terhadap perlambatan ekonomi China dan ketegangan yang tengah melanda di Ukraina. Situasi inilah yang memicu indeks utama Wall Street terkoreksi tajam setelah mengalami kenaikan belakangan ini, khususnya S&P yang telah cetak rekor.
Rekomendasi
Kamis, 13 Maret 2014
Nikkei Masih Terdampar Di Zone Merah
Indeks Nikkei makin terdampar di zona merah hari ini, dimana indeks
ke level penutupan terendahnya dalam satu setengah pekan. Indeks yang
sempat menguat di awal perdagangan berkat membaiknya data machinery
orders, kembali terhapus setelah data terbaru China makin memperlihatkan
perlambatan ekonomi ke dua dunia.
Indeks Nikkei ditutup turun 14,41 poin, atau 0,10%, ke posisi 14.815,98, terendah sejak 4 Maret. Sedangkan indeks Topix turun 0,3% ke 1.203,46.
Indeks Nikkei ditutup turun 14,41 poin, atau 0,10%, ke posisi 14.815,98, terendah sejak 4 Maret. Sedangkan indeks Topix turun 0,3% ke 1.203,46.
Harga Emas Rally Jelang Data Ekonomi China dan AS
Perdagangan bursa komoditi emas di hari
Kamis(13/3), harga emas telah diperdagangkan lebih tinggi ketika para
pelaku pasar tengah menanti data ekonomi China dan AS hari ini.
Selama
berlangsungnya perdagangan di sesi Asia, emas berjangka pengiriman
April telah naik $2.40, atau 0.2% dengan diperdagangkan di level
$1.372.90 per troy ounce di divisi Comex, New York Mercantile Exchange.
Dalam
sepekan ini, harga emas terpantau telah mengalami kenaikan dimana
ketegangan di Ukraina yang tak kunjung reda telah kembali meningkatkan
logam mulia sebagai pelindung nilai serta mendorong permintaan safe
haven.
Sementara itu, perhatian para
pelaku pasar tengah tertuju kepada hasil data ekonomi yang diawali dari
wilayah China pukul 12:30, dan dilanjutkan dengan data ekonomi AS yang
dijadwalkan pada pukul 19:30. Para ekonom telah memperkirakan bahwa
hasil industri di China akan mengalami kenaikan sebesar 9.5%.
Emas Uji Resistance $1.375
Emas diperdagangkan dekat level tertinggi enam bulan pada hari ini,
didorong oleh permintaan safe haven ditengah meningkatnya ketegangan di
Ukraina serta kekhawatiran melambatnya ekonomi China.
Konflik di Ukraina makin memanas pasca invasi militer Rusia ke wilayah Crimea. Pemerintah Ukraina meminta pihak barat untuk menghentikan Moskow mencaplok wilayah Crimea. Di sisi lain, wilayah di semenanjung laut hitam itu bersiap menggelar referendum pada 16 Maret untuk memisahkan diri dari Ukrania dan bergabung dengan Rusia.
Sementara itu, pasar juga resah atas adanya tanda-tanda pelambatan ekonomi China menyusul data perdagangan yang mengecewakan serta adanya isu default. Pasar saat ini sedang menunggu data China antara lain output industri, penjualan ritel, dan investasi asset tetap, yang ditakutkan mengindikasikan pelambatan ekonomi
Krisis di Ukraina serta isu melambatnya perekonomian China telah mendorong investor melirik asset safe haven, salah satunya emas. Di tengah berkecamuknya krisis geopolitik serta ketidakpastian pastian ekonomi, investor akan cenderung melirik emas sebagai safe haven.
Secara teknikal, trend masih bullish, namun indikator stocahsic sudah overbought. Harga pun kini mulai mendekati resistane di $1.375. Jika gagal bertahan di atas resistance tersebut, ada potensi koreksi untuk menjemput support di kisaran $1.343 – $1.354. Namun, Selama masih bertahan di atas di atas support tersebut trend masih tetap bullish, dengan potensi kenaikan beriktunya berada di kisaran $1.390 – $1.406. Sedangkan trend bullish jangka pendek akan berakhir jika support tersebut ditembus.
Rekomendasi
Konflik di Ukraina makin memanas pasca invasi militer Rusia ke wilayah Crimea. Pemerintah Ukraina meminta pihak barat untuk menghentikan Moskow mencaplok wilayah Crimea. Di sisi lain, wilayah di semenanjung laut hitam itu bersiap menggelar referendum pada 16 Maret untuk memisahkan diri dari Ukrania dan bergabung dengan Rusia.
Sementara itu, pasar juga resah atas adanya tanda-tanda pelambatan ekonomi China menyusul data perdagangan yang mengecewakan serta adanya isu default. Pasar saat ini sedang menunggu data China antara lain output industri, penjualan ritel, dan investasi asset tetap, yang ditakutkan mengindikasikan pelambatan ekonomi
Krisis di Ukraina serta isu melambatnya perekonomian China telah mendorong investor melirik asset safe haven, salah satunya emas. Di tengah berkecamuknya krisis geopolitik serta ketidakpastian pastian ekonomi, investor akan cenderung melirik emas sebagai safe haven.
Secara teknikal, trend masih bullish, namun indikator stocahsic sudah overbought. Harga pun kini mulai mendekati resistane di $1.375. Jika gagal bertahan di atas resistance tersebut, ada potensi koreksi untuk menjemput support di kisaran $1.343 – $1.354. Namun, Selama masih bertahan di atas di atas support tersebut trend masih tetap bullish, dengan potensi kenaikan beriktunya berada di kisaran $1.390 – $1.406. Sedangkan trend bullish jangka pendek akan berakhir jika support tersebut ditembus.
Rekomendasi
Euro Reli Lagi, Dekati $1,40?
Euro reli ke level tertinggi dalam 17 bulan terakhir menyusul
pernyataan pejabat ECB bahwa tidak ada tanda-tanda deflasi di blok mata
uang itu. Meski data ekonomi buruk, euro tetap berhasil melaju. Kini
muncul pertanyaan apakah euro sedang menuju level $1,40.
Anggota Dewan ECB Benoit Coeure kemarin mengatakan tidak ada deflasi di zona euro saat ini , tapi pihaknya tetap mewaspadai kemungkinan itu dan siap bertindak bila diperlukan. Ia juga mengatakan bisa muncul situasi di mana tingkat likuiditas dan keuangan perbankan tidak sesuai dengan kebijakan moneter yang dijalankan ECB. Bila itu terjadi, tambahnya, ECB bisa saja menambah likuiditas. Tapi ia memandang untuk saat ini hal itu belum perlu.
Euro berhasil menanjak lagi meski data output industri buruk turun 0,2% di Januari. Penurunan itu disebabkan anjloknya output energi. Para analis mengatakan meski buruk, data itu tetap mengindikasikan adanya perbaikan dan konsisten dengan pemulihan ekonomi. Mereka melihat tren tetap bagus, dengan output industri secara tahunan naik 2,1%. ECB akan mengumumkan laporan bulanan, sepertinya hanya mengulang pernyataan minggu lalu.
Euro diperdagangkan di $1,3904 setelah menguat 0,5% kemarin. Dengan posisinya saat ini, euro sedang mencoba menembus resistance $1,3920. Keberhasilan menembus level itu, bisa membawa euro menuju $1,3950. Menurut analis, penembusan level $1,39 saja, sudah membuka peluang bagi euro untuk meraih level $1,40. Sedangkan support terdekat ada di $1,3850. Terhadap yen, euro diperdagangkan di 142,88, bergerak dalam range 142,20 dan 143,75.
Beralih ke mata uang lain, aussie melambung berkat data ketenagakerjaan Australia yang mengesankan. Data itu menunjukkan lapangan kerja tumbuh 47.300 selama Februari, di atas prediksi 15.000. Meski tingkat pengangguran tetap di 6,0%, pertumbuhan lapangan kerja yang signifikan menjadi indikasi ekonomi tidak seburuk yang diperkirakan. Aussie menguat 0,6% ke $0,9065, dengan resistance di $0,9100.
Absennya berita dari AS membuat dollar melemah terhadap rivalnya. Nanti malam hanya ada data penjualan ritel AS. Kecuali menunjukkan pertumbuhan yang besar, data itu tidak akan banyak berdampak ke dollar. Indeks dollar berada di 79,63 setelah turun 0,4% kemarin. Dengan penurunan itu, kini indeks dollar bergerak di antara 79,50 dan 79,70. Terhadap yen, dollar diperdagangkan 102,75 setelah melemah 0,2% kemarin. Kini dollar bergerak di antara 10,230 dan 103,15. Atas franc, dollar diperdagangkan di 0,8742 setelah jatuh 0,4% kemarin. Bila support 0,8730 ditembus, dollar terancam ke 0,8690. Ke atas, ada resistance di 0,8790.
Rekomendasi
EUR-USD
USD-JPY
GBP-USD
USD-CHF
AUD-USD
Anggota Dewan ECB Benoit Coeure kemarin mengatakan tidak ada deflasi di zona euro saat ini , tapi pihaknya tetap mewaspadai kemungkinan itu dan siap bertindak bila diperlukan. Ia juga mengatakan bisa muncul situasi di mana tingkat likuiditas dan keuangan perbankan tidak sesuai dengan kebijakan moneter yang dijalankan ECB. Bila itu terjadi, tambahnya, ECB bisa saja menambah likuiditas. Tapi ia memandang untuk saat ini hal itu belum perlu.
Euro berhasil menanjak lagi meski data output industri buruk turun 0,2% di Januari. Penurunan itu disebabkan anjloknya output energi. Para analis mengatakan meski buruk, data itu tetap mengindikasikan adanya perbaikan dan konsisten dengan pemulihan ekonomi. Mereka melihat tren tetap bagus, dengan output industri secara tahunan naik 2,1%. ECB akan mengumumkan laporan bulanan, sepertinya hanya mengulang pernyataan minggu lalu.
Euro diperdagangkan di $1,3904 setelah menguat 0,5% kemarin. Dengan posisinya saat ini, euro sedang mencoba menembus resistance $1,3920. Keberhasilan menembus level itu, bisa membawa euro menuju $1,3950. Menurut analis, penembusan level $1,39 saja, sudah membuka peluang bagi euro untuk meraih level $1,40. Sedangkan support terdekat ada di $1,3850. Terhadap yen, euro diperdagangkan di 142,88, bergerak dalam range 142,20 dan 143,75.
Beralih ke mata uang lain, aussie melambung berkat data ketenagakerjaan Australia yang mengesankan. Data itu menunjukkan lapangan kerja tumbuh 47.300 selama Februari, di atas prediksi 15.000. Meski tingkat pengangguran tetap di 6,0%, pertumbuhan lapangan kerja yang signifikan menjadi indikasi ekonomi tidak seburuk yang diperkirakan. Aussie menguat 0,6% ke $0,9065, dengan resistance di $0,9100.
Absennya berita dari AS membuat dollar melemah terhadap rivalnya. Nanti malam hanya ada data penjualan ritel AS. Kecuali menunjukkan pertumbuhan yang besar, data itu tidak akan banyak berdampak ke dollar. Indeks dollar berada di 79,63 setelah turun 0,4% kemarin. Dengan penurunan itu, kini indeks dollar bergerak di antara 79,50 dan 79,70. Terhadap yen, dollar diperdagangkan 102,75 setelah melemah 0,2% kemarin. Kini dollar bergerak di antara 10,230 dan 103,15. Atas franc, dollar diperdagangkan di 0,8742 setelah jatuh 0,4% kemarin. Bila support 0,8730 ditembus, dollar terancam ke 0,8690. Ke atas, ada resistance di 0,8790.
Rekomendasi
EUR-USD
USD-JPY
GBP-USD
USD-CHF
AUD-USD
Langganan:
Postingan (Atom)